Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

001 [MILIKI HARI INI]

  Sisa hujan semalam tak menghalangi kuncup itu untuk mekar jadi bunga di pagi ini. Diantara sebagian besar manusia menjadikan efek rayuan hujan sebagai alasan bermalasan bangun dari pembaringan. Bunga tak memperdulikan itu. Ia hanya mau menyapa semesta dengan warna dan aromanya pagi ini, dilihat atau tidak oleh manusia sekalipun. Bunga tau betul bahwa hari ini akan datang dan pergi, hingga tak boleh hanya sekedar lewat. Jangan sesekali menggantungkan harimu pada sesuatu yang lain, sampai ia menjadi faktor penundaan. Apa yang tak dilakukan sekarang akan berpengaruh terhadap yang terjadi nanti. Apa yang terlewat hari ini, jangan harap ada kesempatan yang sama esok untuk memetiknya kembali.   “Wahai masa depan, engkau masih dalam kegaiban. Maka, aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena esok hari mungkin tak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum dicipta...

[KACA DAN LENSA]

Kita semua sekarang berada pada titik ini. Titik yang sebenarnya akan selalu disebut sekarang setiap waktu berpijak. Ruang antara kemarin dan esok. Kemarin tak mungkin menjadi sekarang atau esok, begitu pula hari ini mustahil berjalan ke besok. Esok lah yang masih punya tiga episode, untuk kemudian menjadi sekarang dan kemarin.  Saat sekarang kita selalu punya dan harus disadari, dua benda. Kaca dan lensa. Keduanya pipih, jernih dan mudah pecah. Sesiapa yang peka merasakan adanya. Mereka yang jernih bisa melihatnya.  Kita selalu saja butuh alat bantu untuk dapat melihat lebih luas. Bahkan untuk melihat wajah sendiri tak ada yang bisa cuma dengan matanya sendiri yang senantiasa membersamai si wajah.  Kaca atau cermin untuk melihat rupa tempat kita berhadapan dengannya dan semua di belakang kita. Artinya mengevaluasi kondisi hari ini dan yang telah berlalu. Paling penting terkait catatan : kegagalan, kelalaian, kekecewaan dan serakan noda yang pernah tertoreh. S...

[KOPI ESOK]

    Tekadnya tak terpadamkan walaupun kian terkepung oleh pasukan penjajah Belanda yang tentu dengan persenjataan lebih lengkap dan memadai. Sebelum bergerak ke Meulaboh untuk kembali melakukan perlawanan merebut kembali haknya sebagai manusia merdeka, dihadapan Pang Laot dan dan pasukannya ia menyatakan keinginan, “Beungoh singoh geutanyoe jep kupi di keude Meulaboh atawa ulon akan syahid (Besok pagi kita akan minum kopi di Meulaboh atau aku akan gugur syahid).” Pada malam menjelang tanggal 11 Februari 1899 dalam usia masih 45 tahun saat itu. Ia gugur setelah tertembak peluru pasukan Belanda di dadanya. Menemui salah satu dari ucapannya, gugur sebagai syuhada. Sebuah kemenangan dan keinginan tertinggi seorang muslim yang berjuang. Jika pun ia bisa minum kopi kembali, itu bukan bertanda pesta kemenangan menaklukan Belanda, tapi sebuah kesempatan tambahan untuk tetap terus berjuang. Sosok pejuang di atas tak lain ialah pahlawan kebanggaan Indonesia, khususnya masyarakat ...

[DRAMA BASI KORUPSI]

    Dulu Soekarno pernah berkata lantang Beri aku sepuluh pemuda, dunia akan ku guncang Zaman kini, beri aku 271 triliun uang Aku siap dipenjara enam tahun dengan senang   Dulu Mohammad Hatta berucap pesan Aku rela dipenjara, bila buku jadi teman Era ini, aku rela enam tahun ditahan Asal beri 271 triliun sebagai balasan   Wakil rakyat satu itu mengancam bulat Berani aku kau tangkap dan sikat Kan ku bongkar kasus banyak pejabat dan aparat Loh, selama ini teryata kau lindungi orang bejat?   Saat berkuasa diam tak bersuara Tak lagi berkuasa, sok bela rakyat demi citra Pandai nian bersilat suara Belangmu terlihat dalam sandiwara   Drama kalian beraroma busuk dan basi Berlomba jilat sana sini korupsi Berpesta pora dengan oligarki dan kolusi Dan zaman pasti akan jujur bersaksi   Dalam muak, sengaja rakyat diam Bak api membara dalam sekam Tunggu saja hingga puncak geram Kalian kan tergulung tenggelam   Rumah Merpati 22, 29 Desember 2024 #Gerimis30Hari #G...

[KORUPTOR JANGAN DIBERI AMPUN!]

Jika tengah malam perampok masuk rumah anda, menguras harta yang lama dicari dengan keringat tanpa kenal waktu. Apakah anda akan diam saja? Jika tidak mampu melawan saat kejadian, apakah anda akan diam saja dan tak melapor ke polisi?. Jika diam saja, pasti anda sedang drama dan sengaja menyewa orang merampok rumah dengan tujuan jahat lainnya. Bila tidak, saya pastikan anda sakit jiwa alias gila. Lihat para koruptor, apakah ada diantara mereka orang miskin dan kelaparan, atau orang bodoh dengan otak jongkok. Mereka berkecukupan dan masuk golongan berpendidikan. Lalu yang diambil uang siapa? Uang kita, lewat pajak yang dibayar dengan disiplin dan tak kenal ampun saat jatuh tempo harus lunas. Kemudian kenapa kita tidak marah dan murka seperti  rumah ketika dirampok, harta dicuri atau perhiasan yang dijambret?. Rakyat sedang berhenti melawan penindasan? Pekan ini para koruptor sangat brutal menantang negara dan menginjak rakyat. Seorang oknum wakil rakyat, diduga menyediakan uang menyo...

[LIBUR BERFAEDAH]

Akhir tahun ini bukan libur untuk Natal dan Tahun Baru aja. Ia bersamaan dengan libur sekolah. Tentu bukan sebatas mereka aja yang dapat jatah libur. Tapi semua yang terdampak dengan libur dan cuti bersama.  Lalu apa yang dilakukan saat liburan? Bagi yang mampu akan mengunjungi tempat wisata sekaligus sebagai hadiah juara atau bernilai bagus. Bahkan ada yang hingga keluar negeri. Ada yang menikmati dengan kegiatan spesial di rumah aja karena kondisi cuaca atau dana terbatas. Bahkan ada yang tidak ada bedanya antara liburan atau tidak, kecuali tidak masuk sekolah, kerja dan sejenisnya.  Saya sepertinya masuk ke yang terakhir. Kecuali sesekali saat akhir tahun ajaran mudik ke kampung kelahiran leluhur. Yang beda dengan hari biasa cuma, jam main lebih banyak. Sebenarnya liburan bisa diisi dengan dua aktivitas, Tetap ditempat atau kemana-mana.  Kemana-mana ini selain butuh biaya, kadang cuma hiburan aja. Atau kekinian hanya butuh tempat foto untuk status di media ...

[BANJIR UNTUK KOTA]

  Banjir ini seperti paket COD, tanpa pesanan atau paket ‘kaleng’ lah. Pengirim daerah hulu sekitar dengan hutan-gunung gundul. Dan penerima kota di hilir dan kiriman tak bisa dikembalikan serta wajib dibayar.” “Kota Bima dikepung banjir, Selasa sore, 24 Desember 2024.  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  mencatat sebanyak 13 kelurahan terdampak. Kepala  BPBD Kota Bima , Gufran mengatakan, curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu menyebabkan banjir di sebagian wilayah Kota Bima, sore ini. Hingga pukul 17.30 Wita, sebanyak 13 kelurahan tergenang air hingga setinggi 50 hingga 100 centimeter.” Demikian salah satu berita media online. Padahal Kota Bima hanya gerimis kecil “manja” saja setelah Ashar kemarin.   Jakarta atau Batavia dulu disain kotanya memang di tata sedemikian rupa termasuk sungai dan drainase. Tingkat pertumbuhan penduduk dan pembangunan daerah puncak mengurani hutan hingga banjir kiriman menjadi “hantu” saat musim hujan. Hal in...

[TULISAN IBARAT AIR]

Tulisan itu seperti air yang mengalir dari mata air hingga samudera. Selama apapun waktu yang ditempuh, seberliku apapun rutenya, ia tak akan berhenti, tak tersesat tujuan dan pantang kembali. Saat tulisan lepas dari mata air jiwa dan telaga pikiran, ia akan memulai misinya menuju samudera hati dan cakrawala kepala pembaca. Setiap ada penghalang ia akan mengambil jalan kesamping menghindari. Bila hambatan itu tinggi, ia akan menunggu sejenak hingga jumlah dan dayanya bisa melangkahi dari bagian atas.  Tulisan tak pernah bertanya, berapa lama waktu akan dihabiskan dalam perjalannya, berapa panjang jarak yang akan ditempuh. Berapa sulit rintangan yang akan menghadang agar goresan pena bermuara pada majelis pembaca.  Banyak tulisan yang dilarang penguasa, diberangus rezim, dihalangi para pembajak, digoreng kaum buzzer. Penulisnya dipenjara, jiwanya diintimidasi, bahkan raganya dihilangkan dari bumi.  Hal itu tak bisa menghentikan aliran kata dan narasi yang telah...

[IBU DAN BUKU]

Manusia yang pertama kali mengenalkan saya abjad adalah ibu. Mungkin kalian tidak, karena guru di sekolah yang mengajari. Tapi ingat yang mengajari berucap kata ketika bayi, pasti ibu. Kemudian kata itu baru dikenal huruf penyusunnya saat sekolah entah oleh siapapun itu.  Sosok pertama yang mempertemukan saya dengan angka adalah ibu. Aneh jika kalian baru mengenal nominal angka uang baru saat sekolah. Pasti sebelumnya sudah bisa membedakan itu uang berapa nilai rupiahnya. Uangnya saya yakin dari ibu.  Kemudian saya bisa membaca sampai pada titik ini. Entah sudah berapa ratus buku, berapa ribu status media sosial, berapa miliar kata dan berapa triliun huruf. Demikian juga menuliskannya.  Jika yang dibaca kebaikan, maka akan mengalir kebaikan. Bila yang ditulis positif, maka akan mendatangkan hal positif. Bagi kita, sekarang juga nanti. Juga untuk Ibu yang mengajarkan, saat ini jika masih ada, bahkan bila ia telah dipanggil kembali oleh-Nya. Amal jariyah tak akan...

[107 Tahun PUI]

  Sebuah organisasi yang telah berusia lebih dari satu abad tentunya bukan dibuat dan dikelola dengan simsalabim . Untuk tetap berwujud lebih seratus tahun, punya visi besar hingga ia eksis, rekam jejak yang istimewa dan ditulis dengan tinta emas dan kontribusi yang membuatnya tetap di hati melintasi generasi. Pertengahan Juli 2024 lalu saya berkesempatan hadir dalam silaturahim dengan KH. Nurhasan Zaidi Ketua Umum DPP Persatuan Umat Islam (PUI) dan KH. Imam Budiman Ketua Umum DPW PUI Jawa Barat. Diskusi hangat tentang sejarah PUI dan kiprahnya kini juga esok. PUI berdiri 21 Desember 1917 dengan tiga orang pendiri yang kemudian masuk dalam deretan para pendiri bangsa anggota BPUPKI. KH Abdul Halim dan KH. Ahmad Sanusi yang telah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tahun 2008 dan 2022, selain sebagai ulama dengan peran pembinaan umat juga lewat kalamnya lahir puluhan kitab dalam beragam tema. KH. Ahmad Sanusi dalam sidang BPUPKI mengusulkan bentuk negara Indonesia adalah “Jumhur...

[BUKU RAPOR SISWA]

  Saat saya sekolah mungkin salah satu peristiwa yang membuat jantung dag dig dug adalah ketika akhir Cawu (dulu masa dimana penilaian setiap empat bulanan) atau semester (penilaian setiap enam bulanan) dan akhir tahun ajaran (penentuan kenaikan kelas).   Ini bagi pelajar yang memang harus belajar keras, tidak ada kompensasi nilai 7 ketika nilai terjun bebas dibawah 5 sekalipun. Ini bagi siswa yang memang masa depan berada ditangannya sendiri, nilai 5 adalah aib, tidak ada jaminan guru maupun sekolah dengan “ajian” semua “WAJIB” naik kelas dan lulus. Bagi para bintang, tentuk dag dig dug siapa yang jadi juara kelas. Nilai lima kebawah adalah standar buruk, dalam buku rapor sekolah ia khusus dengan tinta merah. Kecerdasan benar-benar diuji, kemampuan otak betul-betul dinilai. Merah adalah aib, bertanda masuk kualifikasi siswa “tidak pintar” sesuai standar minimal. Dosa kedua yang akan terungkap saat penerimaan buku rapor adalah jumlah kehadiran. Bila jumlah yang berada pa...

[SAMPUL BUKU]

"Tidak penting sampul, yang penting isi", ada yang bilang begitu. Tapi saya yakin dia tak konsisten dengan ucapannya itu. Beranikah dia cicip permen yang dijual tidak berbungkus?  Keduanya sama-sama perlu dan tidak bisa saling meniadakan. Tapi, harus dipandang sesuai dengan fungsinya. Jangan bolak-balik, walaupun sekarang sedang trend zaman terbalik.  "Sampul adalah kesan pertama, daya tarik pertama, dan undangan pertama. Sampul adalah wajah buku anda." (Derek Murphy)  Sampul itu branding dan identitas yang membedakannya dengan yang lain. Walaupun produk yang sama jenisnya sekalipun. Sepertinya manusia, punya nama yang jika dipanggil tidak semua jenis manusia menengok.  Bahkan sampul juga cermin. Mewakili karakter tulisan di dalamnya, sekaligus karakter penulisnya. Disini juga penting peran penerbit. Bagaimana kemampuannya meracik berlembar halaman buku dan pesan si penulis sekaligus dalam satu halaman bernama sampul.  "Sampul adalah awal percakapan...

[TULISAN PASTI JUMPA PEMBACA]

Kadang, kita takut tak ada yang membaca tulisan kita. Ada saat juga khawatir bagaimana meng-Up goresan pena agar sampai pada pembacanya. Namun kita lupa bahwa, "Tiap tulisan tau cara menjumpai dan ditemui pembacanya." #reHATIwan Tugas kita "memproduksi" tulisan yang baik dan membawa kebaikan. Mereka tak akan salah alamat, mata mana yang akan mengejanya, hati mana yang akan tersentuh dan kepala mana yang akan terpengaruh. Alhamdulillah Desember, satu naskah tertunda, naskah lain menyalip menggantikan. Satu tulisan dibatalkan, tulisan lain masuk tanpa diperkirakan. So, "Menulislah, maka engkau ada" begitulah nasehat seorang penulis Indonesia ternama. Ruang Kopi, 18 Desember 2024 #reHATIwan #reHATIwanInspiring #MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi #fyp #fypシ #menulis #buku www.rehatiwan.blogspot.com

[REPOST GERIMIS]

Tahun ke empat ikuti #Gerimis30Hari yang hadir di bulan Desember dan Juni tiap tahunnya. Sudah lewati setengah perjalanan bulan Desember 2024 untuk menulis rutin selama 30 hari full. Tentang apapun dan genre tulisan apapun juga di laman Instagram.  Event dan challenge ini diikuti cukup banyak tulisan. Dari penelusuran hastag harian, hari pertama #Gerimis_Des24_01 = 929, hari ke-2 = 815, ke-5 = 745, ke-10 = 555, ke-15 = 459 dan ke-17 hari ini = 300. Tiap harinya ada tulisan pilihan yang diposting ulang oleh admin @gerimis30hari . Salah satunya di sweet seventeen hari ini tulisan saya "Merupa Mimpi".  Di posting ulang bagi saya merupakan bonus bukan tujuan utama. Jika repost menjadi target, maka kian mendekati 30 hari tulisan belum dilirik admin, maka motivasi menulis kian pudar dan kecewa. Bahkan bisa kapok ikut pada event semacam ini selanjutnya.  Challenge ini tidak ada pendaftaran dan uang pendaftaran, tanpa sanksi jika bolong setor tulisan, tak ada hadiah p...

[MEMUNGUT KATA]

Sejak usia berapa kalian bisa membaca? Mungkin banyak yang lebih beruntung dari aku yang baru bisa lancar mengeja saat kelas satu SD. Apalagi anak generasi Z alias gen Z yang sudah sekolah jauh sebelum TK di PAUD atau Kelompok Bermain.  Pada umur berapa kalian bisa menulis? Sepertinya banyak yang lebih awal dibandingkan aku. Kalian lulus syarat bisa baca, tulis dan hitung ketika masuk SD.  Dan sejak itu sadar atau pura-pura abjad dan kata tak lepas dari dirimu. Bohong, jika sehari saja tanpa membaca apapun. Ngibul jika aktif di media sosial tanpa menulis.  Dari titik itu produksi kalimat terus meluncur baik yang bermanfaat maupun unfaedah. Padahal mereka tak berhamburan begitu saja. Nanti saat waktu itu tiba setiap kita akan bersua dengannya kembali.  Kadang memulung kata jauh lebih membahagiakan karena tak perlu berpikir panjang apa yang akan diucapkan. Namun, kebanyakan manusia sedikit yang betah mendengar dibanding berbicara.  Semoga menjadi kalim...

[PENA “BAPAK” PARA TOKOH PERGERAKAN]

“Apa yang berkecamuk dalam pikiran dan bergejolak dalam nurani, akan ditumpahkan dalam lisan dan tulisan seseorang. Pantas HOS Tjokroaminoto berteori, pemimpin besar berbicara seperti orator dan menulis seperti wartawan." Kita coba menjelajah waktu lebih dari 9 dekade lampau. Menelisik perihal ucapan seorang pria, apakah hanya omon-omon belaka guna popularitas atau begitulah adanya laku hidup dalam masa memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Bahkan ia tak sempat menyicip sedikit pun udara kemerdekaan yang ia perjuangkan. “Jika ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan berbicalah seperti orator”. Gayanya dalam dua hal ini kemudian ditiru oleh murid sekaligus menantunya di rumah kos Gang Peneleh VII Surabaya yang dijuluki “Dapoer Nasionalisme”, Soekarno. Mari kita lebih mengerucut lagi pada bagaimana tokoh Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto yang wafat pada 17 Desember 1934 ini menggerakan penanya dalam pergerakan. Harus disadari saat itu semua orga...

[MERUPA MIMPI]

  Ketika kelas 2 SD, guru kelasnya yang bernama Bu Hasanah meminta para murid menuliskan cita-cita. Ia menuliskan cita-cita yang berbeda dari kebanyakan anak pada umumnya. Ia hanya bermimpi membuat kapal agar dapat mengarungi lautan bersama keluarga dan gurunya pulang ke Sulawesi. Puluhan tahun berlalu. Kuliah S1 hingga S3 berbeasiswa di Jepang dengan jurusan perkapalan telah ia tuntaskan dan menjadi ahli pembuat kapal. Ia kunjungi kembali gurunya, kertas yang telah usang perihal cita-cita itu ditunjukan kembali padanya. Kisah ini ia ceritakan saat mengampu mata kuliah Etika Bisnis kami di Universitas Teknologi Sumbawa tahun 2018 silam. Kaharudin Djenod Daeng Manyambaeng, memiliki beberapa paten untuk beberapa Sitem Optimasi Disain Kapal. Pada 21 April 2021 dia diangkat menjadi direktur PT PAL, BUMN pembuat kapal milik Indonesia. Selasa, 22 Oktober 2024 Presiden Prabowo melantiknya menjadi Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Saat Sekol...

[JERITAN DARI GUNUNG]

Hasil analisis Auriga Nusantara  (Yayasan/organisasi non pemerintah yang bergerak dalam pelestarian sumberdaya alam)  menunjukkan deforestasi Indonesia tahun 2023 mencapai 257.384 hektar. Ironisnya, deforestasi itu dominan terjadi dalam kawasan hutan negara. Deforestasi adalah perubahan secara permanen areal hutan menjadi tidak berhutan yang disebabkan oleh kegiatan manusia. Bahasa jadul dan mudahnya penggundulan hutan dan gunung kian membabi buta dan brutal oleh manusia.  Air mengalir dari dataran tinggi ke daerah rendah kemudian menyatu ke lautan. Banjir di daerah rendah, kiriman air hujan dari daerah atas. Jakarta banjir contohnya, jelas sumbernya kiriman dari puncak Bogor dan sekitarnya.  Hutan dan gunung semakin brutal digunduli, dibabat habis hingga botak. Tak ada yang mampu seradikal itu melakukan dengan keserakahan selain manusia. Bukan babi hutan, monyet, anjing liar dan binatang lainnya.  Jeritan gunung dan hutan di musim kemarau tak kalah. Mata ...

[MENUNGGU DAN BUKU]

Pernah di "tipu" oleh mereka yang bilang "OTW (on the way) nih", jarak darinya ke tempat janjian cuma 5 menit, malahan duluan tiba kita yang baru berangkat jaraknya 10 menit. Sudah itu menunggu mereka hingga hitungan jam. Dan sosok yang sama selalu begitu setiap "OTW nih", virus ini kian mewabah ke banyak orang ibarat menunggu hantu.  Dimana lagi banyak waktu tersisa dan tersiksa dengan menunggu? Biasanya terkait fasilitas umum. Di terminal keberangkatan bandara, satu jam sebelumnya sudah harus "cek in". Terminal bis atau pelabuhan juga tidak kalah. Antri di bank, puskesmas, Rumah Sakit dan service kendaraan sejenisnya. Bisa terkantuk-kantuk.  Biasanya untuk membunuh waktu tunggu ini jika ada teman bisa diisi dengan obrolan. Jika sendiri bila tidak melamun sambil tengak-tengok, ya sibuk dengan android. Jika baterai smartphone masih banyak bisa bolak-balik lihat medsos dan main game.  Saya saat tersandera dengan peristiwa dua paragraf ...

[NOSTALGIA]

Ia perihal masa lalu yang ditarik kembali dalam ingatan. Kebahagiaan yang kerap terkikis oleh satu dan lain hal. Namun menjadi penyemangat kembali untuk meraih segala tujuan yang dalam perjalanan.  Ia perihal rasa yang pernah ada, baik yang telah pergi maupun tersisa. Baik terhadap peristiwa, seseorang, tempat bahkan selera. Aroma kopi dengan sepotong singkong bakar, bercampur antara nostalgia dan rutinitas yang masih dilakui sekarang.  Ia perihal cermin, yang jernih memantulkan hikmah dan kotornya membuat daya pandang pendek bahkan untuk melihat diri sendiri. Bahkan retaknya tak boleh menyayat luka terlalu dalam.  Ia perihal hirupan udara dalam sekali tarikan nafas dan melepasnya dalam satu embusan. Hadirkan, resapi, lalui, nikmati. Aktivitas yang sering bahkan dianggap sepele dan tak penting dihitung bagi yang tak terjebak nostalgia.  "Nostalgia itu kuat. Adalah wajar, manusia merindukan masa lalu, terutama ketika kita dapat mengingat sejarah kita lebih...

[BERGURU PADA HUJAN]

Hujan turun dari atas sana. Bukan sedekat atap rumah atau sepandangan air terjun. Dari awan yang tinggi di sana. Kemudian berproses bernama presipitasi, mencairnya butiran es di awan, kemudian turun menjadi titik-titik hujan ke bumi. Jauh bukan, sebelum rintiknya menyentuh ujung hidungku.  Rintiknya di embus oleh angin kesana-kemari, tertiup entah ke dataran atau perairan sebelah mana. Ia tetap akan turun dan pantang naik kembali sebelum mencapai bumi.  Titik-titik hujan tak langsung memeluk bumi. Terbentur beton gedung, singgah pada pucuk dahan pohon, terpelanting di atap rumah, tersengat panasnya aspal dan beragam lagi. Tapi tak pernah ia mengeluh, "Hujan sedih.... hujan sedih banget...". Takdir hujan, bagaimana ia bisa mendekap bumi. Cepat atau lambat, saat terang atau gelap, lancar atau terhambat. Karena ia membawa pesan langit, mengantongi Rahmat-Nya, Ijabah atas segala do'a makhluk di Bumi.  Hujan tak pernah putus asa menjalani takdir. Yang disebutkan ol...

[MENDADAK, TERENGAH, TANPA RASA] 80 Hari Menuju Ramadhan.

Kebanyakan kita kalah oleh siklus. Sesuatu yang berulang, dapat diprediksi dan kondisi yang sama. Logikanya bisa lebih siap, segera tanggap dan tak mengulangi kegagalan serupa. Contoh musim penghujan, siklus tahunan selalu saja ada banjir dengan sebab dan kendala yang sama. Kemuliaan Ramadhan bukan hanya karena ia bulan mulia dan harus dimuliakan, ia juga membawa kemuliaan yang tak terhingga dibagikan pada semesta bagi semua yang bekerja meraihnya. Tak jarang dipenghujung Ramadhan terbersit penyesalan, amal Ramadhan cuma sekedar bahkan bolong-bolong. Kuantitasnya kurang, kualitasnnya sulit dirasakan. Bahkan tanpa rasa penyesalan. Ramadhan tamu mulia yang pandai memuliakan dengan amal unggulan. Bukan sekedar seremonial. Kunjungannya 30 hari bahkan kurang, dengan masa persiapan 335 hari dan yang tersisa gembira sehari  saat lebaran. Jangan ulangi Ramadhan kali ini masuk mendadak, melalui terengah-engah dan keluar tanpa rasa. Ini siklus.  Kita butuhkan banyak pengatar...

[MEMANUSIAKAN MANUSIA]

Dunia kini kehilangan kemanusiaan. Lalu manusia yang ada sekarang menggunakan pakaian apa jika baju kemanusiaannya tak ada? Genosida G4z4 oleh isr4el tak pernah berjeda. Bahkan resolusi PBB menghentikan itu di Veto berkali-kali oleh AS.  Ada yang bermahkota singa. Menindas, menakuti bahkan memakannya. Nyawa seakan sebagai sarapan paginya.  Ada yang berkostum kera. Serakah tidak kepalang. Ambil sana, comot sini sesukanya. Tak peduli bukan miliknya.  Ada yang makeup tikus. Grasak-grusuk sana sini. Merusak ini dan itu.. Membuat gaduh dan berantakan punya orang lain.  Saya males baca teori sejarah dan penerapan Hak Azasi Manusia (HAM). Biar itu jadi perdebatan para pakarnya. Saya memaknai HAM sebagai memanusiakan manusia. Jika ada manusia yang tidak seperti itu, apa kurangnya berperangai seperti manusia salah kostum di atas. Cocok toh?  Peringatan Hari HAM sedunia diperingati sejak Majelis Umum PBB menetapkan Deklarasi Universal HAM (DUHAM) p...

[KORUPTOR BASMI KORUPSI? MIMPI! ]

Suatu ketika anak kucing yang masih merah ditinggal mati induknya usai melahirkannya. Lalu melintas tikus got yang besar sekali. Dengan rasa iba kemudian membawa bayi kucing ketempat yang aman. Tikus got itu begitu telaten memelihara dan memberinya makan hingga kucing tumbuh besar. Karena hidup bersama tikus, anak kucing itu tak punya syahwat memakan tikus. Bahkan tingkah lakunya tak beda dengan tikus dan menjauhi bangsa kucing. Kisah ini mirip induk ayam yang mengerami telur elang, saat elang besar tak bisa terbang.  Mantan polisi berpangkat Inspektur Jenderal yang pernah menjadi Deputi Penindakan KPK itu, terpilih menjadi ketua lembaga anti ruswah sejak September 2019. Kemudian beberapa kali terbukti melanggar Kode Etik dan banyak melakukan tindakan kontroversi selama menjabat. Ujungnya terpeleset menjadi tersangka dugaan pemerasan terhadap Menteri Pertanian sejak 22 November 2023. Bukannya memberi teladan dalam penegakan hukum yang selama ini ia menjadi ahlinya, mala...

[INTIFADAH PALESTINA]

Suatu hari di bulan Desember 1987. Sebuah truk Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menabrak kendaraan sipil yang terparkir di kamp pengungsi Jabalia Palestina. 4 pekerja Palestina, tiga diantaranya berasal dari kamp pengungsi tewas. Inilah penanda awal gerakan Intifadah pertama sejak 8 Desember 1987 hingga September 1993. Intifadah adalah gerakan perlawanan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat untuk menghentikan pendudukan Israel dan mendorong kemerdekaan Palestina. Sepanjang gerakan Intifadah pertama ini 2.000 orang gugur dengan rasio Palestina dan Israel 3:1.  Ini sebenarnya akumulasi dari agresi dan genosida Israel terhadap bangsa Palestina sejak deklarasi negara Israel ditanah Palestina oleh David Ben-Gurion 14 Mei 1948.  Sehari kemudian 15 Mei 1948 terjadi tragedi Nakba. Teror, pembersihan etnis dan pengusiran besar-besaran. Selama dua tahun 750 ribu penduduk Palestina diusir. 85% penduduk angkat kaki, 78% tanah Palestina dirampas, 530 desa hancur dan mem...

[CANDU BUKU CETAK]

Kemarin sore saya singgah ke toko buku satu-satunya di kota kami. Usianya sudah lebih setengah abad dan ia sendiri yang mampu bertahan dari toko buku lain cuma sanggup tiga hingga empat tahun. Saya bertanya pada sang pemilik yang kebetulan saat itu menjaga toko, “Abah, ada majalah Hidayatullah terbaru?”. Memastikan kembali bahwa majalah langganan sejak 1994 silam kala menginjakan kaki dikampung halaman ini benar-benar hadir lagi. Padahal dua bulan lalu penjaga lain sudah memberi jawab. Sajak Desember 2023 lalu majalah itu tidak ada lagi yang datang. Abah yang sudah menjaga toko buku “Melati” sejak saya SMP itu dengan senyum khas menunjuk ke bagian atas etalase tempat dimana dua eksemplar Majalah Hidayatullah edisi setahun yang lalu tersisa, “Sudah menghilang semua majalah (termasuk selain Hidayatullah) yang dulu ramai di atas etalase itu. Sudah tersingkir dengan versi online. Padahal lebih sehat membaca langsung dari pada lewat HP.”. Saya belum sanggup sebenarnya untuk berjeda bahk...

[TINTA PENA]

Pena sejarah tak pernah berhenti menggoreskan peristiwa dan tokoh. Sejarah bukan hanya peristiwa besar semata. Pergerakan menuju muara sejarah berlangsung setiap saat bahkan dalam hentakan detik.  Para pelaku sejarah yang terserak dalam perannya masing-masing bukan sebuah hamburan yang melemahkan. Tapi, kumparan magnet kecil yang menarik peristiwa dan lakon-lakon lainnya. Ibarat bola salju yang menggelinding membesar.  Dan disanalah mata pena sejarah tak lengah. Tak boleh patah, karena persaksiannya ditunggu oleh zaman-zaman berikutnya.  Tinta pena tercipta untuk menampakan yang digoreskan mata pena. Tanpa tinta, ujung pena tak dapat bercerita bahkan kian tumpul dari gesekan hampa tanpa jejak.  Tinta pena yang akan bersenyawa dengan lembaran kertas mengalirkan kata demi kata agar menjadi juru bicara sejarah dan tokoh sesungguhnya.  Rangkaian kalimatnya berhembus menembus sunyi mengisi ruang-ruang kosong panggung pementasan manusia-manusia pilihan. Di...

[PM ANWAR IBRAHIM MALAYSIA KOMENTARI "ES TEH" VIRAL]

Perihal candaan ala penceramah ringan lidah itu tak hanya viral di tanah Jawa sesuai bahasa ucapnya, tapi menggusari hati jutaan penghuni nusantara. Bahkan sampai ke negeri jiran.  Tutur yang dianggap sesuai dengan bahasa rakyat bawah nan di banggakan sebagai obyek dakwahnya itu telah go international. Hingga seorang Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, pengangkat cerita tak bernilai teladan itu dalam majelis pertemuan sebagai contoh keangkuhan dan kesombongan semisal penghinaan itu tak hanya dikalangan orang tak paham agama, tapi mengidap pada seorang berilmu hingga oknum ahli agama.  Apakah keviralan macam ini yang diniatkan si oknum agar tak berjarak dengan generasi Z dan berbonus ketenaran juga cuan algoritma media sosial? Ah, memperpanjang trending noda dan malu yang dilempar pada wajah bangsa ini bukan untuk membesar-besarkan peristiwa kecil. Namun beginilah cara Allah swt menegur orang yang menganggap diri "besar" cukup dengan jalan penjaja es teh yang b...

[ADAB AKAN MEMANUSIAKAN MANUSIA]

Kenapa banyak orang berilmu, tapi berpikiran picik? atau pejabat yang malah menindas rakyat lemah bahkan mempermainkannya? atau mereka yang sudah berada bahkan kaya, masih korupsi besar-besaran? Aneh bin ajaib sebenarnya.  Bukannya mereka yang berilmu memberi pencerahan, pejabat kian tinggi makin melayani dan memudahkan, kaum yang berada seharusnya merasa cukup dan berbagi empati pada yang kekurangan.  Begitulah kala adab sudah dikebiri dan tersingkirkan. Kemanusiaan tinggal teori dalam buku-buku tebal yang hanya dibaca saat ujian memperoleh gelar.  Hanya manusia yang beradab yang dapat memanusiakan manusia sesuai dengan fitrahnya.  Selamat rehat dan menghirup malam semuanya.  Rumah Merpati 22, 05 Desember 2024 #rehatiwan #rehatiwaninspiring #mariberbagimakna #iwanwahyudi #inspirasiwajahnegeri  #gerimis30hari🌧️ #gerimis30hari #gerimis_des24_06 @ellunarpublish_ @gerimis30hari @rehatiwan @rehatiwaninspiring  www.rehatiwan.blogspot.com

[TUTUR KATA]

“Es teh mu jik okeh ra?, Yo kono didol goblok.” (Jawa : Es teh mu masih banyak? Masih, ya sana dijual goblok) “Dol’en ndisik ngko lak rung payu, wis takdir.” (Kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah takdir)  Saya tidak mengerti bahasa Jawa, hanya tiga kata yang saya pahami dari ucapan lewat pengeras suara dari panggung dalam video yang sedang awal bulan Desember viral itu. Es teh, goblok dan takdir. Kutipan diatas saya ambil dari artikel dilaman media online. Ucapan bernada candaan diatas kemudian sontak membuat si penutur, para tokoh diatas panggung dan hadirin tertawa kelakar dan terbahak-bahak. Peristiwa ini terjadi bukan dipasar, sawah atau  gunung  tempat kebanyakan rakyat bawah nongkrong dan ngobrol. Tapi di acara Shalawatan di Lapangan drh. Soepardi Kelurahan Sawitan, Kecamatan Mungkid, Magelang Jawa Tengah pada Senin, 25 November 2024 lalu. Majelis tidak sembarangan karena berisi pengajian dan penceramah kondang. Tuturan diatas diperuntukan p...