Langsung ke konten utama

[LIBUR BERFAEDAH]

Akhir tahun ini bukan libur untuk Natal dan Tahun Baru aja. Ia bersamaan dengan libur sekolah. Tentu bukan sebatas mereka aja yang dapat jatah libur. Tapi semua yang terdampak dengan libur dan cuti bersama. 

Lalu apa yang dilakukan saat liburan? Bagi yang mampu akan mengunjungi tempat wisata sekaligus sebagai hadiah juara atau bernilai bagus. Bahkan ada yang hingga keluar negeri. Ada yang menikmati dengan kegiatan spesial di rumah aja karena kondisi cuaca atau dana terbatas. Bahkan ada yang tidak ada bedanya antara liburan atau tidak, kecuali tidak masuk sekolah, kerja dan sejenisnya. 

Saya sepertinya masuk ke yang terakhir. Kecuali sesekali saat akhir tahun ajaran mudik ke kampung kelahiran leluhur. Yang beda dengan hari biasa cuma, jam main lebih banyak. Sebenarnya liburan bisa diisi dengan dua aktivitas, Tetap ditempat atau kemana-mana. 

Kemana-mana ini selain butuh biaya, kadang cuma hiburan aja. Atau kekinian hanya butuh tempat foto untuk status di media sosial, titik. Ini tidak beda dengan bule atau turis asing ke jalan-jalan ke negeri kita. Tanpa dapat apasih dari semesta yang dikunjungi buat isi kepala dan ruang jiwa. 

Ada juga yang tidak kemana-mana. Mager (malas gerak) di rumah aja. Kebanyakan main game atau mabar. Yang agak positif ya menghabiskan waktu baca koleksi novel atau buku yang dibeli tapi belum dicicipi. Ini berpotensi cuma jadi virus game dan kutu buku. Puas dengan imajinasi keseruan game tanpa menjamah realitasnya. Asyik dengan alur cerita, tapi tak pernah mencoba dalam ruang kenyataan. 

Yang istimewa jika bisa memadukan keduanya. Bila beruntung liburan kemana-mana, pastikan ia bisa mengisi kepala dan menyerap energi semesta yang penuh makna bagi kehidupan. Bukan menghabiskan isi kantong saja. 

Jika rezekinya cuma liburan dirumah dan sekitarnya. Saat mengeksplor yang ada disekeliling anda. Hidupkan imajinasi dari apa yang anda baca. Biar mimpi bertemu kenyataan, alur cerita menyapa ikhtiar. 

Saatnya liburan lebih berfaedah. Semua harus ada hikmah yang didapat, makna yang dipetik, dan energi positif yang diserap, biar kian dekat pada-Nya pemberi nikmat liburan. 

Rumah Merpati 22, 27 Desember 2024

#Gerimis30Hari #Gerimis_Des24_27 #reHATIwanInspiring #MariBerbagiMakna #IWANwahyudi
@gerimis30hari @ellunarpublish_ @rehatiwaninspiring
www.rehatiwan.blogspot.com




Komentar

Postingan populer dari blog ini

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...

014 [PERANG DIPONEGORO, PERANG TERMAHAL BELANDA DI INDONESIA]

  Belanda salah satu penjajah Indonesia yang sangat lama dibandingkan negera lainnya. Hal itu bukan berarti mulus-mulus saja. Perlawanan di berbagai daerah di Nusantara meletus silih berganti sepanjang waktu. Walau dengan persenjataan yang sebanding, namun api perjuangan itu tak mampu dipadamkan dengan mudah hingga kemerdekaan itu benar-benar diproklamasikan. Salah satu perang yang dicatat sebagai perlawanan terbesar dan termahal yang dihadapi oleh Belanda ialah Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang meletus selama lima tahun sejak tahun 1825 hingga 1830. Penyebab dari perang Diponegoro ini diantaranya, Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan keraton yang pastinya merupakan akal licik untuk mempengaruhi dan mengadudomba. Selain itu beban ekonomi rakyat akibat aturan pajak yang diberlakukan Belanda, pengusiran terhadap rakyat karena tanahnya termasuk tanah yang disewakan. Dan yang paling khusus adalah pemasangan patok-patok jalan oleh Belanda yang melintasi makam para leluhur Pa...

[DARI CAHAYA LAMPU KITA BELAJAR MENJAGA FASILITAS NEGARA]

Suatu ketika khalifah Umar bin Khatab RA kedatangan seseorang saat mengerjakan tugas Negara dengan diterangi cahaya lampu. Setelah mempersilahkannya masuk dan duduk sang Khalifah bertanya pada tamu “ Apakah yang akan kita bicarakan adalah masalah Negara atau masalah pribadi ? “ . Ketika sang tamu menjawab permasalahan pribadi Umar langsung mematikan lampu dan sang tamu dibuatnya terkejut. Belum habis keterkejutan sang tamu pemimpin kaum muslimin ini menjelaskan, sebelum sang tamu datang ia sedang mengerjakan tugas Negara dengan menggunakan lampu yang merupakan fasilitas Negara, sekarang kita akan membicaraka permasalahan pribadi sehingga tidak layak jika juga harus menggunakan fasilitas Negara. Mungkin cerita diatas menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan memisahkan mana yang menjadi amanah Negara atau public yang sedang melekat pada kita dengan status pribadi kita. Kisah diatas kemudian melahirkan pertanyaan ngeles kita “ Ah itukan wajar karena mereka sahabat Rasul da...