"Tidak penting sampul, yang penting isi", ada yang bilang begitu. Tapi saya yakin dia tak konsisten dengan ucapannya itu. Beranikah dia cicip permen yang dijual tidak berbungkus?
Keduanya sama-sama perlu dan tidak bisa saling meniadakan. Tapi, harus dipandang sesuai dengan fungsinya. Jangan bolak-balik, walaupun sekarang sedang trend zaman terbalik.
"Sampul adalah kesan pertama, daya tarik pertama, dan undangan pertama. Sampul adalah wajah buku anda." (Derek Murphy)
Sampul itu branding dan identitas yang membedakannya dengan yang lain. Walaupun produk yang sama jenisnya sekalipun. Sepertinya manusia, punya nama yang jika dipanggil tidak semua jenis manusia menengok.
Bahkan sampul juga cermin. Mewakili karakter tulisan di dalamnya, sekaligus karakter penulisnya. Disini juga penting peran penerbit. Bagaimana kemampuannya meracik berlembar halaman buku dan pesan si penulis sekaligus dalam satu halaman bernama sampul.
"Sampul adalah awal percakapan antara penulis dan pembaca". (David Pearson)
Buat tulisan asyik dan sampul yang menarik.
Minta masukan/komentar pembaca dan nitizen budiman untuk 3 sampul buku ini, kira-kira mana yang tepat dan menarik ya? Terima kasih 🙏
Rumah Merpati 22, 20 Desember 2024
#Gerimis30Hari #Gerimis_Des24_21 #reHATIwan #reHATIwanInspiring #MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi
@gerimis30hari @ellunarpublish_ @rehatiwaninspiring
www.rehatiwan.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar