Langsung ke konten utama

[SAMPUL BUKU]

"Tidak penting sampul, yang penting isi", ada yang bilang begitu. Tapi saya yakin dia tak konsisten dengan ucapannya itu. Beranikah dia cicip permen yang dijual tidak berbungkus? 

Keduanya sama-sama perlu dan tidak bisa saling meniadakan. Tapi, harus dipandang sesuai dengan fungsinya. Jangan bolak-balik, walaupun sekarang sedang trend zaman terbalik. 

"Sampul adalah kesan pertama, daya tarik pertama, dan undangan pertama. Sampul adalah wajah buku anda." (Derek Murphy) 

Sampul itu branding dan identitas yang membedakannya dengan yang lain. Walaupun produk yang sama jenisnya sekalipun. Sepertinya manusia, punya nama yang jika dipanggil tidak semua jenis manusia menengok. 

Bahkan sampul juga cermin. Mewakili karakter tulisan di dalamnya, sekaligus karakter penulisnya. Disini juga penting peran penerbit. Bagaimana kemampuannya meracik berlembar halaman buku dan pesan si penulis sekaligus dalam satu halaman bernama sampul. 

"Sampul adalah awal percakapan antara penulis dan pembaca". (David Pearson) 

Buat tulisan asyik dan sampul yang menarik. 

Minta masukan/komentar pembaca dan nitizen budiman untuk 3 sampul buku ini, kira-kira mana yang tepat dan menarik ya? Terima kasih 🙏

Rumah Merpati 22, 20 Desember 2024
#Gerimis30Hari #Gerimis_Des24_21 #reHATIwan #reHATIwanInspiring #MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi
@gerimis30hari @ellunarpublish_ @rehatiwaninspiring
www.rehatiwan.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

04 [SULTAN ABDUL KHAIR SIRAJUDDIN LAHIR]

Sultan Abdul Khair Sirajuddin dikenal juga dengan nama La Mbila, orang Makassar menyebutnya " I Ambela ". Beliau dinobatkan menjadi Sultan ke II pada tahun 1050 H (1640 M).  Sultan wafat pada tanggal 17 Rajab 1098 H dan dimakamkan di Pemakaman Tolo Bali Bima. Pada masanya Upacara U'a Pua menjadi salah satu Upacara Besar Resmi Kesultanan Bima sejak tahun 1070 H. 

01 [MASJID AGUNG NURUL HUDA SUMBAWA]

Salah satu Masjid yang menjadi pusat keIslaman di Sumbawa Nusa Tenggara Barat adalah Masjid Agung Nurul Huda dipusat Kota Sumbawa. Bagi saya pribadi, pertama kali ke sini saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2004 silam. Kemudian kembali bersua saat bulan Mei 2017, selanjutnya Agustus 2017 saya lebih intens dan sering ke Masjid ini dan sempat mengukuti berbagai kegiatan keIslaman yang disajikan. Masjid Agung Nurul Huda Sumbawa ini sangat memiliki peran strategis dalam penyebaran Islam diSumbawa. Menelisik sejarah dari berbagai sumber terungkap fakta bahwa masjid yang bersebelahan dengan Istana Kesultanan Sumbawa, Istana Tua “Dalam Loka” merupakan  Masjid Kesultanan Sumbawa. Masjid ini berdiri sejak tahun 1648 silam dan telah mengalami beberapa kali pemugaran.  Pada masa Sultan Dewa Mas Pamayam yang juga disebut Mas Cini (1648-1668) Telah ada masjid dilingkungan istana walau masih relatif sederhana bagunannya. Pada tahun 1931 masjid mengalami rehab kecil. Pada masa bu...

130 [MENULIS TIADA HABISNYA]

"Benar-benar membaca dan membaca benar-benar." Kalimat itu menjadi salah satu kata-kata hari ini yang disampaikan oleh Ibu Drs. Dwi Pratiwi, M. Pd, Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB ketika menerima silaturahim kami Forum Lingkar Pena (FLP) Provinsi NTB pagi ini.  Sosok yang baru saja menjabat 1 Maret 2025 itu menceritakan program pendampingan komunitas hingga lokus pustakawan sekolah, tingkat pemahaman literasi NTB masih rendah,  literasi naskah-naskah kuno hingga program literasi di kawasan desa wisata.  Saya dalam kesempatan berharga itu menyampaikan kegelisahan dan beberapa masukan.  1. Menumbuhkan literasi di mulai dari sekolah. Hal ini seiring dengan rendahnya literasi sekolah sehingga perlu perhatian juga kebijakan kongkrit dari semua institusi pemerintah yang terkait.  2. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi dengan komunitas literasi baik komunitas yang terdata (memiliki legal formal berakta pendirian) hingga komunitas...