Langsung ke konten utama

[KORUPTOR JANGAN DIBERI AMPUN!]



Jika tengah malam perampok masuk rumah anda, menguras harta yang lama dicari dengan keringat tanpa kenal waktu. Apakah anda akan diam saja? Jika tidak mampu melawan saat kejadian, apakah anda akan diam saja dan tak melapor ke polisi?. Jika diam saja, pasti anda sedang drama dan sengaja menyewa orang merampok rumah dengan tujuan jahat lainnya. Bila tidak, saya pastikan anda sakit jiwa alias gila.

Lihat para koruptor, apakah ada diantara mereka orang miskin dan kelaparan, atau orang bodoh dengan otak jongkok. Mereka berkecukupan dan masuk golongan berpendidikan. Lalu yang diambil uang siapa? Uang kita, lewat pajak yang dibayar dengan disiplin dan tak kenal ampun saat jatuh tempo harus lunas. Kemudian kenapa kita tidak marah dan murka seperti  rumah ketika dirampok, harta dicuri atau perhiasan yang dijambret?. Rakyat sedang berhenti melawan penindasan?

Pekan ini para koruptor sangat brutal menantang negara dan menginjak rakyat. Seorang oknum wakil rakyat, diduga menyediakan uang menyogok lembaga negara kemudian membantu koruptor melarikan diri hingga bertahun-tahun tak tau rimbanya. Masih dengan gagah berani berkata memegang teguh ajaran pendiri bangsa. Eh bung kenapa saat anda berkuasa si rampok yang kabur itu tak bisa ditangkap?. Pemerintah tersandera oleh penjahat?

Pengadilan memutuskan 6,5 tahun penjara dan membayar ganti rugi 211 miliar, untuk seorang koruptor tambang timah yang merugikan negara 300 triliun. Hakim ini instrument negara. Dan yang dirampok itu uang rakyat. Semua juga mau 6,5 tahun makan tidur gratis dipenjara, setelah 4 tahun bisa bebas bersyarat, dapat uang 300 triliun cuma kembalikan  211 miliar saja. Negara sudah kalah dengan koruptor?

"Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri", sebuah kekhawatiran dari Soekarno. Jika penjajah bisa langsung kita tembak mati, tapi dengan koruptor takut melanggar HAM walau sekedar berani menyiapkan peti matinya. Koruptor ini satu dua orang, tapi membunuh jutaan rakyat Indonesia.

Beri ampun koruptor, rakyat mati. Koruptor mati atau rakyat yang mati. Bagaimana tuan Presiden?

Rumah Merpati 22, 28 Desember 2024

#Gerimis30Hari #Gerimis_Des24_28 #reHATIwan #reHATIwanInspiring #IWANwahyudi #MariBerbagiMakna @gerimis30hari @ellunarpublish_

www.rehatiwan.blogspot.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...

014 [PERANG DIPONEGORO, PERANG TERMAHAL BELANDA DI INDONESIA]

  Belanda salah satu penjajah Indonesia yang sangat lama dibandingkan negera lainnya. Hal itu bukan berarti mulus-mulus saja. Perlawanan di berbagai daerah di Nusantara meletus silih berganti sepanjang waktu. Walau dengan persenjataan yang sebanding, namun api perjuangan itu tak mampu dipadamkan dengan mudah hingga kemerdekaan itu benar-benar diproklamasikan. Salah satu perang yang dicatat sebagai perlawanan terbesar dan termahal yang dihadapi oleh Belanda ialah Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang meletus selama lima tahun sejak tahun 1825 hingga 1830. Penyebab dari perang Diponegoro ini diantaranya, Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan keraton yang pastinya merupakan akal licik untuk mempengaruhi dan mengadudomba. Selain itu beban ekonomi rakyat akibat aturan pajak yang diberlakukan Belanda, pengusiran terhadap rakyat karena tanahnya termasuk tanah yang disewakan. Dan yang paling khusus adalah pemasangan patok-patok jalan oleh Belanda yang melintasi makam para leluhur Pa...

[DARI CAHAYA LAMPU KITA BELAJAR MENJAGA FASILITAS NEGARA]

Suatu ketika khalifah Umar bin Khatab RA kedatangan seseorang saat mengerjakan tugas Negara dengan diterangi cahaya lampu. Setelah mempersilahkannya masuk dan duduk sang Khalifah bertanya pada tamu “ Apakah yang akan kita bicarakan adalah masalah Negara atau masalah pribadi ? “ . Ketika sang tamu menjawab permasalahan pribadi Umar langsung mematikan lampu dan sang tamu dibuatnya terkejut. Belum habis keterkejutan sang tamu pemimpin kaum muslimin ini menjelaskan, sebelum sang tamu datang ia sedang mengerjakan tugas Negara dengan menggunakan lampu yang merupakan fasilitas Negara, sekarang kita akan membicaraka permasalahan pribadi sehingga tidak layak jika juga harus menggunakan fasilitas Negara. Mungkin cerita diatas menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan memisahkan mana yang menjadi amanah Negara atau public yang sedang melekat pada kita dengan status pribadi kita. Kisah diatas kemudian melahirkan pertanyaan ngeles kita “ Ah itukan wajar karena mereka sahabat Rasul da...