Tulisan itu seperti air yang mengalir dari mata air hingga samudera. Selama apapun waktu yang ditempuh, seberliku apapun rutenya, ia tak akan berhenti, tak tersesat tujuan dan pantang kembali.
Saat tulisan lepas dari mata air jiwa dan telaga pikiran, ia akan memulai misinya menuju samudera hati dan cakrawala kepala pembaca. Setiap ada penghalang ia akan mengambil jalan kesamping menghindari. Bila hambatan itu tinggi, ia akan menunggu sejenak hingga jumlah dan dayanya bisa melangkahi dari bagian atas.
Tulisan tak pernah bertanya, berapa lama waktu akan dihabiskan dalam perjalannya, berapa panjang jarak yang akan ditempuh. Berapa sulit rintangan yang akan menghadang agar goresan pena bermuara pada majelis pembaca.
Banyak tulisan yang dilarang penguasa, diberangus rezim, dihalangi para pembajak, digoreng kaum buzzer. Penulisnya dipenjara, jiwanya diintimidasi, bahkan raganya dihilangkan dari bumi.
Hal itu tak bisa menghentikan aliran kata dan narasi yang telah bergerak, mengalir hingga menghilangkan dahaga di samudera pembaca yang telah menunggunya.
Maka, biarkan tulisanmu bergerak dan mengalir, karena jika terlalu lama diendapkan ia kan membusuk seperti penyakit yang muncul ketika air terlalu lama menggenang.
Rumah Merpati 22, 24 Desember 2024
#Gerimis30Hari #Gerimis_Des24_26 #reHATIwanInspiring #IWANwahyudi #MariBerbagiMakna
@gerimis30hari @ellunarpublish_ @rehatiwaninspiring
www.rehatiwan.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar