Langsung ke konten utama

[REPOST GERIMIS]


Tahun ke empat ikuti #Gerimis30Hari yang hadir di bulan Desember dan Juni tiap tahunnya. Sudah lewati setengah perjalanan bulan Desember 2024 untuk menulis rutin selama 30 hari full. Tentang apapun dan genre tulisan apapun juga di laman Instagram. 

Event dan challenge ini diikuti cukup banyak tulisan. Dari penelusuran hastag harian, hari pertama #Gerimis_Des24_01 = 929, hari ke-2 = 815, ke-5 = 745, ke-10 = 555, ke-15 = 459 dan ke-17 hari ini = 300. Tiap harinya ada tulisan pilihan yang diposting ulang oleh admin @gerimis30hari . Salah satunya di sweet seventeen hari ini tulisan saya "Merupa Mimpi". 

Di posting ulang bagi saya merupakan bonus bukan tujuan utama. Jika repost menjadi target, maka kian mendekati 30 hari tulisan belum dilirik admin, maka motivasi menulis kian pudar dan kecewa. Bahkan bisa kapok ikut pada event semacam ini selanjutnya. 

Challenge ini tidak ada pendaftaran dan uang pendaftaran, tanpa sanksi jika bolong setor tulisan, tak ada hadiah pula bagi yang lengkap 30 tulisan. Artinya tidak ada keterikatan yang membuat diri terpaksa dan kerugian jika tidak menggenapkan. Kembali ke masing-masing diri orang yang ikut karena apa? 

Bagi saya event ini menjadi positif, minimal bagi diri sendiri karena:
1. Melatih diri konsisten menulis dengan segala prosesnya. Mulai dari cari ide hingga sisihkan waktu memposting. 
2. Menambah wawasan dengan membaca banyak tulisan teman-teman lain yang ikut. Dengan beragam tema dan genre. 
3. Mendapat kenalan dan teman baru sesama Gerimis dengan beragam latar belakang. 
4. Menambah motivasi. Ternyata banyak sekali mereka yang menulis positif harian untuk mencerahkan pembaca jagad media sosial. 

Terima kasih @gerimis30hari yang menemani syahdu dan mager rintik bulan Desember dan hujan bulan Juni. Semangat Gerimis Lovers. Jangan jera menulis, jangan bosan menebar kata, jangan kapok berbagi makna. 

Rumah Merpati 22, 18 Desember 2024

#gerimis30hari
#gerimis30hari🌧️ #gerimis_des24_19 #reHATIwanInspiring #IWANwahyudi @gerimis30hari @ellunarpublish_ @rehatiwaninspiring

Komentar

Postingan populer dari blog ini

04 [SULTAN ABDUL KHAIR SIRAJUDDIN LAHIR]

Sultan Abdul Khair Sirajuddin dikenal juga dengan nama La Mbila, orang Makassar menyebutnya " I Ambela ". Beliau dinobatkan menjadi Sultan ke II pada tahun 1050 H (1640 M).  Sultan wafat pada tanggal 17 Rajab 1098 H dan dimakamkan di Pemakaman Tolo Bali Bima. Pada masanya Upacara U'a Pua menjadi salah satu Upacara Besar Resmi Kesultanan Bima sejak tahun 1070 H. 

01 [MASJID AGUNG NURUL HUDA SUMBAWA]

Salah satu Masjid yang menjadi pusat keIslaman di Sumbawa Nusa Tenggara Barat adalah Masjid Agung Nurul Huda dipusat Kota Sumbawa. Bagi saya pribadi, pertama kali ke sini saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2004 silam. Kemudian kembali bersua saat bulan Mei 2017, selanjutnya Agustus 2017 saya lebih intens dan sering ke Masjid ini dan sempat mengukuti berbagai kegiatan keIslaman yang disajikan. Masjid Agung Nurul Huda Sumbawa ini sangat memiliki peran strategis dalam penyebaran Islam diSumbawa. Menelisik sejarah dari berbagai sumber terungkap fakta bahwa masjid yang bersebelahan dengan Istana Kesultanan Sumbawa, Istana Tua “Dalam Loka” merupakan  Masjid Kesultanan Sumbawa. Masjid ini berdiri sejak tahun 1648 silam dan telah mengalami beberapa kali pemugaran.  Pada masa Sultan Dewa Mas Pamayam yang juga disebut Mas Cini (1648-1668) Telah ada masjid dilingkungan istana walau masih relatif sederhana bagunannya. Pada tahun 1931 masjid mengalami rehab kecil. Pada masa bu...

130 [MENULIS TIADA HABISNYA]

"Benar-benar membaca dan membaca benar-benar." Kalimat itu menjadi salah satu kata-kata hari ini yang disampaikan oleh Ibu Drs. Dwi Pratiwi, M. Pd, Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB ketika menerima silaturahim kami Forum Lingkar Pena (FLP) Provinsi NTB pagi ini.  Sosok yang baru saja menjabat 1 Maret 2025 itu menceritakan program pendampingan komunitas hingga lokus pustakawan sekolah, tingkat pemahaman literasi NTB masih rendah,  literasi naskah-naskah kuno hingga program literasi di kawasan desa wisata.  Saya dalam kesempatan berharga itu menyampaikan kegelisahan dan beberapa masukan.  1. Menumbuhkan literasi di mulai dari sekolah. Hal ini seiring dengan rendahnya literasi sekolah sehingga perlu perhatian juga kebijakan kongkrit dari semua institusi pemerintah yang terkait.  2. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi dengan komunitas literasi baik komunitas yang terdata (memiliki legal formal berakta pendirian) hingga komunitas...