Langsung ke konten utama

[KORUPTOR BASMI KORUPSI? MIMPI! ]

Suatu ketika anak kucing yang masih merah ditinggal mati induknya usai melahirkannya. Lalu melintas tikus got yang besar sekali. Dengan rasa iba kemudian membawa bayi kucing ketempat yang aman. Tikus got itu begitu telaten memelihara dan memberinya makan hingga kucing tumbuh besar. Karena hidup bersama tikus, anak kucing itu tak punya syahwat memakan tikus. Bahkan tingkah lakunya tak beda dengan tikus dan menjauhi bangsa kucing. Kisah ini mirip induk ayam yang mengerami telur elang, saat elang besar tak bisa terbang. 

Mantan polisi berpangkat Inspektur Jenderal yang pernah menjadi Deputi Penindakan KPK itu, terpilih menjadi ketua lembaga anti ruswah sejak September 2019. Kemudian beberapa kali terbukti melanggar Kode Etik dan banyak melakukan tindakan kontroversi selama menjabat. Ujungnya terpeleset menjadi tersangka dugaan pemerasan terhadap Menteri Pertanian sejak 22 November 2023.

Bukannya memberi teladan dalam penegakan hukum yang selama ini ia menjadi ahlinya, malahan berkali kali mangkir panggilan pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya. Apa karena Firli Bahuri ini sudah jago hukum jadi menganggap enteng penegak hukum lainnya? Jangan-jangan serupa kucing yang dipelihara tikus. Ah saya masih ragu, tapi  bohong.

PBB pada 31 Oktober 2003 mengadakan konvensi untuk menentang korupsi. Kemudian pada 9 Desember 2003 di Merida, Meksiko PBB menyetujui dan menandatangani Perjanjian Antikorupsi. Sejak itu sudah 188 pihak telah berkomitmen terhadap kewajiban antikorupsi. Bermula lah 9 Desember diperingati sebagai Hari Antikorupsi Sedunia.

Bagaimana melawan tikus dan kucing yang bermental tikus di atas? Lantai kotor, mustahil dibersihkan dengan sapu kotor. Bukan kian bersih, malah makin kotor berlipat. Jika kepala ikan busuk akan membuka pembusukan ke bagian lainnya. Bahkan dengan alasan, “Yang di atas aja korupsi, kenapa dibawah tidak boleh?”. Perlu langkah progresif dan radikal mulai dari sekarang. Atau tikus kian memenuhi pemukiman, ditambah kucing-kucing tak lagi bisa mengeong apalagi menerkam tikus. Mimpi deh.

Rumah Merpati 22, 09 Desember 2024
IWAN Wahyudi
#Gerimis30Hari #gerimis30hari🌧️ #reHATIwan #reHATIwanInspiring #MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi #gerimis_des24_10 @gerimis30hari  @ellunarpublish_ @rehatiwan @rehatiwaninspiring

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...

014 [PERANG DIPONEGORO, PERANG TERMAHAL BELANDA DI INDONESIA]

  Belanda salah satu penjajah Indonesia yang sangat lama dibandingkan negera lainnya. Hal itu bukan berarti mulus-mulus saja. Perlawanan di berbagai daerah di Nusantara meletus silih berganti sepanjang waktu. Walau dengan persenjataan yang sebanding, namun api perjuangan itu tak mampu dipadamkan dengan mudah hingga kemerdekaan itu benar-benar diproklamasikan. Salah satu perang yang dicatat sebagai perlawanan terbesar dan termahal yang dihadapi oleh Belanda ialah Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang meletus selama lima tahun sejak tahun 1825 hingga 1830. Penyebab dari perang Diponegoro ini diantaranya, Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan keraton yang pastinya merupakan akal licik untuk mempengaruhi dan mengadudomba. Selain itu beban ekonomi rakyat akibat aturan pajak yang diberlakukan Belanda, pengusiran terhadap rakyat karena tanahnya termasuk tanah yang disewakan. Dan yang paling khusus adalah pemasangan patok-patok jalan oleh Belanda yang melintasi makam para leluhur Pa...

[DARI CAHAYA LAMPU KITA BELAJAR MENJAGA FASILITAS NEGARA]

Suatu ketika khalifah Umar bin Khatab RA kedatangan seseorang saat mengerjakan tugas Negara dengan diterangi cahaya lampu. Setelah mempersilahkannya masuk dan duduk sang Khalifah bertanya pada tamu “ Apakah yang akan kita bicarakan adalah masalah Negara atau masalah pribadi ? “ . Ketika sang tamu menjawab permasalahan pribadi Umar langsung mematikan lampu dan sang tamu dibuatnya terkejut. Belum habis keterkejutan sang tamu pemimpin kaum muslimin ini menjelaskan, sebelum sang tamu datang ia sedang mengerjakan tugas Negara dengan menggunakan lampu yang merupakan fasilitas Negara, sekarang kita akan membicaraka permasalahan pribadi sehingga tidak layak jika juga harus menggunakan fasilitas Negara. Mungkin cerita diatas menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan memisahkan mana yang menjadi amanah Negara atau public yang sedang melekat pada kita dengan status pribadi kita. Kisah diatas kemudian melahirkan pertanyaan ngeles kita “ Ah itukan wajar karena mereka sahabat Rasul da...