Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

[IMPIAN MIMPI]

Tiap kita punya mimpi Menghidupi kisah malam sepi Tiap kita memiliki impian Daftar keinginan dimasa depan Mimpi dibatasi oleh waktu tidur Impian bukan sebatas mengeja tutur Mimpi, hiasan alam bawah sadar Impian, imajinasi yang dikejar Jika bayangmu mengunjungi mimpi Biarlah ia singgah dalam impian nyata Bila malam melukis mimpi Maka saat pagi mengejar takdir Sang Pencipta 30062020 IWAN Wahyudi

[MENANTI]

Tanpa cahaya bukanlah kegelapan sejati Tapi ketika noda hitam mencelup seluruh hati Tanpa suara bukan demokrasi telah mati Tapi ketika kekuasaan membungkam nurani Ah kalian para tuan yang berjanji  dan mengkhianati Yang mulia para nyonya berlipstik dari hasil upeti Biarkan aku pemandang dari sudut gelap ini Tersenyum mengolok pesta mu yang tak abadi Menggenggam erat tiang bendera panji Menunggu sakaratul maut kuasa kalian nanti Dan pena ini tak kering menari Dalam setiap mata panah kata dan narasi 29062020 #IWANwahyudi #InspirasiWajahnegeri #MariBerbagiMakna @iwanwahyudi1 @inspirasiwajahnegeri

[LITERASI SUNYI]

Ada yang ulet bekerja tapi sulit bertutur dan menyusun huruf, ada juga yang pandai beretorika namun rumit merangkai paragraf, ada lagi yang sunyi tanpa suara vokal tapi ringan menggerakkan pena. Sunyi bukan ruang tanpa arti atau waktu yang lepas dari Inspirasi. Hampir sebagian besar orang mencari tempat sunyi untuk ruang berpikir lebih fokus, atau mengikat semua energi yang lepas dari rutinitas melelahkan, atau sekedar jeda menghirup udara mengeja semesta yang terhampar dengan berjuta maknanya. Dalam siklus hidup harian, semua kita memiliki jatah waktu sunyi yang identik dengan waktu malam. Kenapa kita diminta bangun lebih pagi sebelum subuh atau mengisi sepertiga akhir malam? Semua waktu itu saat sunyi dimana manusia masih terlelap tidur, sedikit yang memulai aktifitas dan waktu yang sangat berat untuk bergerak ditambah lagi dengan udara yang dingin.  Karena hanya mereka yang memiliki manajemen waktu yang baik pastinya akan memilih waktu terbaik dalam beraktifitas, memulai

[LAPTOP DUA MILIAR]

“ Bersyukur dengan yang sedikit dan optimalkan keberadaannya akan lebih berharga dibanding hal yang banyak dan berlebih malah akan merepotkan diri sendiri bahkan menyusahkan orang lain." Apakah anda masih ingat kapan pertama kali memiliki laptop? Terserah apakah laptop itu dibeli dengan uang sendiri atau pemberian dari orang tua atau bahkan seseorang tertentu. Laptop saya ini kini berusia satu dekade ( sepuluh tahun). Si Acer menggantikan pendahulunya si Axio yang hanya dicukupkan menemani saya cuma empat tahun saja, sebelum akhirnya diambil oleh pencuri. Ya, sampai saat ini saya hanya memiliki dua laptop dalam perjalanan ini.  Kebayangkan seberapa jadul (kuno) usia bahkan fasilitas yang ada didalam laptop saya. Jauh kelasnya dibanding sebagian besar kalian yang membaca tulisan ini, yang bisa jadi usia laptopnya masih sejumlah jari sebelah tangan dengan spesifikasi yang kekinian banget. Mengapa saya masih bertahan selama satu dekade dengan laptop ini ? 1. Laptop pertam

[MENGIKAT HATI "DIAM-DIAM"]

"Dalamnya hati tak dapat ditebak, luasnya pun tak dapat di ukur. Namun, semua itu akan mudah jika dapat mengikat hati tersebut." Empat bulan lebih Pandemi Covid-19 membatasi gerakan manusia agar di rumah saja, interaksi sosial secara fisik terbatas bahkan terputus apalagi jika berbeda daerah. Apalagi itu terkait perjumpaan dengan orang-orang tercinta. Momentum pertemuan kolosal bernama mudik lebaran pun dilarang. Tetiba pesan masuk, "Bang lagi di kampus, sebentar lagi kita merapat mau silaturahim setelah agenda dengan dinas selesai". Beberapa waktu kemudian pertemuan yang tak kami rencakan terjadi. Tiga tamu itu para Anggota DPRD Lombok Timur. Abdul Halid Petani Halid adik tingkat ini lebih dari setahun (jauh sebelum pelantikannya sebagai wakil rakyat) tak bertemu, TGH Wildan Zikrullah terakhir bertemu Ramadhan tiga tahun lalu, sedangkan ust Asmat Pks Lotim lebih dari lima tahun lalu terakhir berjumpa. Suatu waktu, ketika membeli sesuatu disebuah lapak p

[BERMAIN API]

"yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu." (Q.S. Yaasiin : 80)." Secara sederhana api merupakan hasil peristiwa atau reaksi antara bahan bakar, oksigen dan sumber panas dalam perbandingan tertentu.  Sehingga kemudian kita dapat mengetahui bahwa unsur-unsur api itu ada tiga. Pertama, bahan bakar. Bahan bakar (fuel) baik padat, cair maupun gas.  Kedua, oksigen atau zat asam yang sangat diperlukan dalam proses pembakaran. Dan ketiga, sumber panas (source of heat) yang bisa berupa gesekan antar benda.  Ketiga unsur ini harus ada. Sehingga tidak boleh karena dominasi salah satunya meniadakan unsur lain. Keseimbangan ketiganya kunci menghasilkan api.  Jika kita memiliki bahan bakar kayu misalnya yang didapat dari menebang dan menghancurkan ekosistem hutan, tanpa di sadari akan mempengaruhi ketersediaan oksigen yang menjadi unsur dalam proses pembakaran (api).Bahan bakar melimpah dan sumber panas

[SUNGGUH SESUNGGUH-SUNGGUHNYA]

sebenarnya hati ini cinta kepada mu sebenarnya diri ini rindu kepada mu tapi aku tidak mengerti mengapa cinta masih tak hadir tapi aku tidak mengerti mengapa rindu belum berbunga sesungguhnya walau kukutip semua permata di dasar lautan sesungguhnya walau kusiram dengan air hujan dari tujuh langit mu namun cinta takkan hadir namun rindu takkan ber bunga .....  Lirik ini mengalun diwaktu ba'da subuh mengawali aktivitas pagi ini. Sungguh ini mengulang kembali rutinitas yang sama sebelum berangkat ke sekolah saat SMA dulu. Iya masih tetap dengan lirik yang sama, alunan yang sama dan perasaan yang mengalir apa adanya yang sama.  Sungguh ini senandung nasyid pertama yang saya dengar ditelinga. Ketika usia di penghujung masa putih Abu-Abu. Terlambat sekali bukan dibandingkan kalian yang sejak awal dan dini telah akrab dengan senandung religi yang menghidupkan hati.  Sungguh kaset yang memuat lagu ini langsung saya buru. Tapi jaman itu tak seperti sekarang mudah mendapatkan. Er

[SUARA]

Seorang oknum ibu muda alumni sebuah perguruan tinggi negeri ternama di suatu daerah menulis di statusnya " besok nyoblos g ya? Nyoblos atau g sama aja g ada bedanya". Seorang oknum pemuda berstatus mahasiswa bertutur diantara teman-temannya "Pilih siapa yang sudah kasih bantuan sebelum nyoblos, klo dia kalah atau menang kita sudah dapat sesuatu". Partisipasi pemilih dalam Pemilu, Pilpres maupun pilkada selain periode awal pemilihan langsung digulirkan sejak tahun 2004 kian menunjukkan statistik yang berkurang. Kalaupun dibeberapa daerah ada peningkatan, namun di daerah lain menggambarkan apatisme signifikan. Bahkan tahun 2018 ini ada 16 kabupaten/kota yang diikuti calon pasangan tunggal artinya cuma satu pasang yang mendaftar dan mengikuti kontestasi pemilihan umum pemimpin daerah ini. Salah satu cara agar publik tidak lagi simpati adalah mematikan karakter atas haknya, sehingga tidak ada lagi api gelora akan merebut dan menggukan haknya. Haknya dibully

[BERGANDENGAN TANGAN BANGUN NTB]

Hari ini puncak kontestasi pilkada NTB : Pilgub, Pilbup Lombok Barat, Pilbup Lombok Timur dan Pilwalkot Kota Bima. Semua energi perjuangan akan ditentukan hari ini. Rakyat memilih dengan pilihannya masing-masing dan hari ini pula kita sudah akan mengetahui siapa jawara yang akan menjadi pemimpin di keempat daerah tersebut. Sebagai rakyat biasa saya ucapkan terimakasih pada penyenggara KPU, Panwas dan juga pihak keamanan yang hingga semalam terus bahu membahu menyiapkan pemilihan hari ini guna mempersembahkan layanan terbaik bagi rakyat yang menunaikan hak sekaligus kewajibannya. Bagi teman seperjuangan (yang satu pilihan dan jagoan dalam pilkada) terima kasih atas kehangatan kebersamaan selama ini, persahabatan tak boleh terhenti sampai usainya pilkada karena banyak hal yang bisa kita lakukan selanjutnya untuk kemanfaatan bersama. Sungguh saya mempunyai banyak teman baru selama kontestasi pilkada ini yang sebelumnya tak saya kenal sama sekali. Bagi para teman yang berbeda p

[PILIHLAH HARAPAN]

Sejak libur lebaran kemarin setiap mengakhiri pertemuan selalu ada yang bertanya "Kamu pilih yang mana nak?" Atau "Bang, kita pilih calon nomor berapa?".  Ya, setiap pertemuan dan silaturahim saya menghindari untuk kampanye dalam artian mengawali atau memancing membicarakan politik terutama pilkada yang sudah sangat dekat sekali waktunya. Namun, jika ada yang bertanya saya akan menjawab diakhir pertemuan agar substansi pertemuan tidak tertindis dengan tema politik. Karena secara psikologis mereka juga lelah disana sini sedikit-sedikit membicarakan politik pilkada 2018, dan pileg + pilpres yang bersamaan tahun depan namun gambar kandidat sudah tebar pesona mengalahkan ramenya pilkada. Sebenarnya bagi teman-teman dan kerabat semua sudah cukup tau siapa yang akan saya pilih? tanpa saya harus mengatakannya. Tapi walaupun disemua sosialisasi sudah dijelaskan keunggulan masing-masing pasangan calon, saya punya alasan tersendiri dalam memilih kandidat. Sederhan

[MENGISI RUANG]

Pasca pemilu yang tentunya menguras energi anak bangsa, tidak hanya pelaksana dan kontestan saja tapi juga masyarakat yang memiliki hak pilih dan secara umum rakyat Indonesia, akhirnya Allah menganugerahi kesempatan bertemu dengan ust Johan Rosihan . Beliau salah satu kontestan yang berhasil lolos dari Dapil "Neraka" NTB 2 untuk DPR RI yang berisi banyak mantan kepala daerah (Bupati,  walikota, wakil gubernur, anggota DPR RI ). Berhasil memperoleh kursi kedua dari tiga kursi ke Senayan yang diperebutkan di wilayah pulau Sumbawa (KSB, Kab Sumbawa, Kab Dompu, Kab Bima dan Kota Bima).  Sejak tahun 2000an saya banyak belajar dari beliau baik secara langsung maupun tidak. Mengisi Ruang amal saya menyebutnya, baik itu mengoptimalisasi ruang amal dimana kita berada maupun mengisi ruang-ruang kosong yang belum atau enggan diisi oleh orang lain. bersambung..... 26062019

[MENCINTAI LITERASI]

"Mencintai berarti menjadikannya bagian dari kehidupan tanpa tapi" Lima tahun yang lalu, tepatnya Maret 2015 (detak waktu ternyata begitu cepat, perasaan baru kemarin-kemarin) awal perjumpaan dengan beliau di sebuah rumah di Ampenan yang sedang disulap menjadi tempat nongkrong, diskusi, ngopi dan perpustakaan yang diberi nama Kalikuma. Beliau Aba Du Wahid @abadu.wahid seorang dosen yang juga penulis, begitu juga dengan istrinya. Beliau mendirikan lembaga dan penerbitan sebagai bagian dari gerakan literasi yang menjadi nafasnya. Di Bima tanah kelahirannya mendirikan Kalikuma Library dan Educamp.  Akhirnya Kalikuma bukan sekedar jadi tempat nongkrong, tapi juga memotivasi literasi, sharing kebudayaan dan sejarah lokal. Saat beliau membimbing kelompok KKN (Kuliah Kerja Nyata) salah satu programnya literasi pemuda desa, dan saya di beri kesempatan berbagi pengalaman.  ... bersambung...  Jika mengucap kata cinta, semua orang pasti bisa. Namun, membuktikanny

[REUNI PARA MANTAN PRESIDEN]

 " Jika engkau hanya bergantung pada kekuasaan yang engkau miliki, pasti ada batas kadaluarsanya, apalagi berharap pada kekuasaan orang lain. " Saya baru sadar ketika salah seorang diantara kami nyeletuk saat foto bersama, "Nah ini foto bareng tiga orang mantan presiden. ". Jum'at berkah di pekan terakhir bulan Juni dimana kemarau sudah merayap pelan namun pasti.  Yang berkaca mata sekarang Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis sedangkan yang ditengah Anggota DPRD Lombok Timur. Dan saya, cuma sahabat dari mereka berdua. Sejak dulu di kampus, saat ini dan semoga selamanya.  Presiden yang tengah begitu antusias untuk melanjutkan study di kampus kami hingga langsung mencoba daftar online. " Buku-buku sekali pak? ". Dengan gaya bicaranya yang khas sejak dulu dijawab, " Kebaikan itu harus disegerakan, jangan ditunda-tunda. " . Mirip slogannya Jusuf Kalla "Lebih cepat, lebih baik". Wajar sama-sama politisi.  " Dana pokok piki

[MERABA JEJAK YANG TERSISA]

Kita bertekad mempertahankan rasa lapar disiang hari itu bukan karena tak punya kemampuan membeli atau siap hidup lapar, tapi karena kemampuan mengatur nafsu makan agar ia tak mengendalikan tapi dikendalikan. Kita berupaya bangun lebih awal disepertiga akhir malam, bukan karena menyelesaikan lembur pekerjaan atau sebuah tontonan. Namun, mengatur nafsu tidur agar tak melelapkan tapi terkontrol. Kita terdidik untuk mengendalikan nafsu syahwat, bukan untuk membunuhnya tapi mengendalikannya agar tak menguàsai. Membuat larut dalam lembah kehinaan yang menyilaukan. Kita kadang bisa kuat tak tidur malam, namun jarang dapat menghidupkan malam. Yang ada adalah terbuai oleh rayuan dekapan malam. Kita bersungguh-sungguh tiap hari tak terlewatkan membaca lembar-lembar Titah-Nya, bukan karena bulan tersebut adalah seremoni turun ayat-Nya, namun karena ia tuntunan yang mengarahkan hidup termasuk diluar waktu itu. Mari meraba jejaknya, pertemuan panjang yang diakrabi dengan mesra itu apak

[SAMPAI KAPAN KAMU MENYERU KEBAIKAN ?]

Mengambil peran menjadi penyeru kebaikan bukan tanpa resiko, bukan juga tanpa alasan. Bukankah lebih baik hidup apa adanya mengikuti alur lingkungan sekitar sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan atau ketidak setujuan apapun dari sekeliling terhadap apa yang kita lakukan? Apakah engkau akan menyeru kebaikan hingga batas manusia yang mendengar semata? Jika itu yang terjadi berarti ada batas minimal manusia yang harus mendengarkan baru tergerak melakukan seruan. Apakah kamu mengajak kebaikan hingga batas suaramu habis? Ah rasanya teramat kerdil alasan itu, toh media dakwah hari ini tak hanya suara atau lisan semata. Masih ada 1001 cara menyadarkan manusia dari kekhilafannya. Lalu sampai kapan engkau akan menyeru kebaikan ? Hingga jatah rezeki terakhir yang Allah takdirkan pada kita, sampai nafas terakhir jatah udara yang masuk ke paru-paru kita, hingga detik terakhir usia yang harus kita lalui dimuka bumi ini. 25062019  #IWANwahyudi  #MariBerbagiMakna  #energikehidupan 

[REJEKI TAK PERNAH TERTUKAR]

Jatah kita yang ditakdirkan-Nya bukan sebanyak apa yang ada dalam genggaman, tapi seberapa yang dirasakan dan digunakan untuk-Nya.  Tak sedikit mereka yang tertipu, siang malam bekerja tanpa mengenal waktu memeras peluh. Namun, keberlimpahan yang didapat tak berumur panjang. Hanya sepintas lalu.  Tak berbilang mereka yang kecewa. Berharap usaha dengan segala cara baik dan culasnya berbuah bahagia. Tapi, semua hilang sirna. Jauh melenceng dari rencana hitungan syahwat dunia.  Beratus kali tertipu dan berapapun berbilang angka yang hilang, yakin itu semua memang tertulis bukan rejeki dari-Nya. Jangan kecewa berlama, berpanjang waktu trauma. Tak ada rejeki yang singgah di alamat yang salah, atau mendatangi orang yang tertukar serta keliru.  24062021 #MariBerbagiMakna #IWANwahyudi #InspirasiWajahNegeri #InspiringWords #reHATIwan #MelawanDenganDamai #SecangkirInspirasi #KepakSayapElangMuda @iwanwahyudi1 @inspirasiwajahnegeri

[CINTA KAN MEMBAWAMU KEMBALI]

Bertebaranlah diatas muka bumi untuk melihat betapa dahsyatnya Anugerah Tuhan menciptakan-Nya. Mungkin itu bagian kecil dari pesan yang ingin disampaikan para pendahulu kita seperti Ibnu Bathuthah dalam bukunya yang terkenal Rihlah Ibnu Bathuthah. Betapa tidak? keluar dari lingkungan dimana dilahirkan dan mengabiskan masa kecil, lalu merantau kenegeri lain, tentu akan membuka jiwa dan pikiran kita minimal tentang apa saja yang dilihat selama perjalanan, interaksi sosial yg terjadi dirantauan, pergolakan batin dan pikiran ketika berhadapan dengan hal-hal yang berbeda dari yang selama ini membersamai kemudian menemukan titik bernama kedewasaan dan kebijakan. Saat lama dirantau dengan segala macam dan rupa pesan-pesan hikmah, pelajaran kehidupan, juga dinamika jiwa dan pikiran tentu ada rindu yang menghujam dan cinta yang melekat dalam untuk kembali menengok tanah asal yang melepas putra/inya melanglang buana. Pulang baik permanen maupun sejenak adalah cara Allah mengokohkan k

[TESTIMONI ALFIAN-BUKU ENERGI RAMADHAN]

Romadhon menjadi momentum penting para “pejalan” sebagai terminal antara utk melakukan recovery dan recharging energi sebagai bekal melintas ruang dan waktu sampai pada tujuan akhir. Demikian pula energi persahabatan dan persaudaraan kami dengan penulis. Bersama team kami desain, isi dan terbitkan majalah Secangkir Madu di kampus dulu Rupanya dari terminal itu, Dae Iwan Wahyudi terus subur berkarya...  BaarokaLlohu fiik 24062021

[KEBUTUHAN NTB SEKARANG DAN NANTI]

Apa yang kita rencanakan dan perbuat hari ini, tentu keinginan kita tidak hanya berguna dan bernilai manfaat untuk hari ini saja, namun memberikan resonansi kemaslahatan jauh ke masa yang akan datang. Dalam hal ini diperlukan kemampuan membaca keinginan masa depan. Membaca tanda-tanda zaman atau memiliki pikiran dan gagasan yang futuristik. (Membaca Keinginan Masa Depan, dalam Buku Best Seller Inspirasi dan Spirit Menjadi Manusia Luar Biasa halaman 138) Kita sedang mencari pemimpin NTB yang bisa menjawab dan memenuhi kebutuhan kita dan daerah selama 5 tahun yang akan datang, juga kebutuhan nasional dan internasional dimana NTB juga bisa berperan dan meningkatkan martabatnya. Dan saya tau DR.Zulkieflimasyah memiliki itu, bukan sekedar dalam ruang bernama ide dan narasi saja, tapi merealisasikan gagasannya sudah dimulai dengan Universitas Teknologi Sumbawa dengan segala instrumen pendukungnya. Gagasan futuristiknya akan lebih besar lagi kemashlatannya jika kita bergerak bersa

[GUE JAKARTA]

"Keterikatan emosial seseorang pada tanah dimana ia di lahirkan tak bisa dibohongi walau ia berganti status domisili kemanapun." Coba tanya pada mereka yang telah merantau dan tak pernah pulang puluhan tahun, apakah mereka rindu tanah kelahirannya? Atau tanya mereka yang sejak bapak dan kakeknya berpindah domisili jauh dari tanah kelahirannya dan tak pernah menginjakan kaki seumur hidupnya pada kampung halaman, apakah ada panggilan hati terhadap tanah itu? Jawabannya pasti sama. Iya, tanah itu selalu memanggil dalam ingatan, dalam memori cerita orang tua untuk dikunjungi, dalam hati kemanusiaan yang normal dan wajar.  Saya berucap "Gue Jakarta" bukan hanya sekedar mengaku karena siapa yang mimpin Jakarta sekarang. Bukan karena Jakarta Ibukota Indonesia yang membuatnya beda dengan daerah lain. Atau sekedar kelihatan keren aja, karena Jakarta metropolitan. Tapi, karena di semua dokumen administrasi kependudukan dan pendidikan nama Jakarta bagian yang melek

[ANUGERAH TIDUR]

" Dan Kami jadikan tidur kalian untuk istirahat." (QS. An-Naba': 9) Betapa menakjubkannya tidur, jika penat telah mendatangi tubuh pada batasnya, lelah menyambangi pikiran yang runyam, hati yang dihinggapi gunda gulana. Maka di karuniakan-Nya tidur mengistirahatkan badan, menjernihkan pikiran, menyegarkan hati orang-orang yang hidup.  Bayangkan manusia tanpa tidur. Hidup akan terus berjalan dengan kepenatan, pikiran dilanda rasa strees, rasa bosan dan hati yang selalu galau juga gelisah. Hingga ibarat seperti mesin yang selalu dihidupkan tanpa ada istirahat sejenak pun, maka akan meledak.  "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidur kamu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan (QS Ar-Ruum : 23). Nikmati tidur sebagai waktu istirahat. Tak harus berlama dengannya karena akan mengakibatkan malapetaka kemalasan. Dan

[MUSLIM, KAOS DAN KIOS]

Awal bulan Mei 2017 lalu saya berkesempatan ke Sumbawa untuk sebuah tugas dan acara. Alhamdulillah dapat ketemu drat dengan sahabat lama yang hampir sepuluh tahunan tidak bertemu langsung, hanya sekedar bersua dan menanyakan kabar selama ini melalui media social. Kita dipertemukan di organisasi yang bernama KAMMI ( Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), baik di Komisariat maupun kemudian berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi Pengurus Daerah NTB. Walau dalam jabatan yang berbeda, namun saya dan beliau baik di Komisariat maupun daerah tetap pada posisi yang sama, beliau tetap di Depertemen Keuangan. Departemen yang dituntut lebih banyak berpikir kreatif untuk memenuhi kebutuhan anggaran organisasi, terutama usaha sederhana yang bisa membuat dapur tetap ngepul. Saat di Komisariat beliau bersama dengan Komisariat IKIP dan IAIN (UIN Mataram sekarang) kompak membuat Kaos KAMMI Komisariat dengan model kerjasama dengan percetakan dibayar belakangan setelah baju kaos terjual. T

[MUDIK]

Mudik, Identik dengan lebaran. Aktifitas para perantau/pekerja migran untuk kembali sejenak pulang kekampung halamannya. Konon mudik berasal dari sandi kata bahasa Jawa ngoko yaitu Mulih dilik yang berarti pulang sebentar. Disaat memasuki 10 akhir Ramadhan aktifitas mudik mulai terjadi. Saat mudik semua sanak saudara diperantauan yang menyebar kembali berkumpul bersama keluarga ditanah kelahiran. Selain juga sebagai sarana menjenguk orang tua. Selain pergerakan manusia/perantau dalam mudik juga terjadi pergerakan uang dari kota kedesa. Jika para perantau tidak berkesempatan pulang biasanya menitipkan uang kepada keluarga dikampung halaman melalui pemudik sesama perantuan dan satu kampung halaman. Mudik sebuah tradisi yang baik dan mulia namun bagaimana dikondisikan agar tidak mengurangi amal Ramadhan kita, terutama 10 akhir Ramadhan yang didalamnya terdapat malam seribu bulan Lailatul Qadar. Wallahu,alam Ramadhan 1435 H 22062017 IWAN Wahyudi  #RAMADHANberbagiMakna #MariBerb

[WAKTU DAN KETULUSAN PERSAHABATAN]

Mengetahui sifat dasar seseorang tidak dapat dilakukan dalam sekejap mata, termasuk pada sahabat sekalipun. Ketulusan dan sifat dasar seorang sahabat dapat dinilai saat berperjalanan bersamanya. Seiring dengan berjalanannya waktu tentu bersamaan juga dengan makin panjangnya daftar nama kenalan dan sahabat kita. Ikatan persahabatan akan kokoh setelah kita mengetahui dan memahami sifat satu dengan lainnya, mengakui setiap kelebihan sebagai potensi berbagi kebaikan dan berempati dalam kekurangan sebagai ladang untuk saling membantu dan menopang.  Salah satu alat uji ketulusan persahabatan adalah perjalanan waktu. Semakin engkau melakukan perjalanan dalam waktu yang lama maka engkau akan mengetahui sifat masing-masing sahabat yang dimiliki. Kepekaan, empati dan kepeduliannya akan terbentur oleh kondisi saat engkau sedang senang atau kesulitan. Para sahabat empatinya tak berkurang saat kita kesulitan dan kepekaannya tak berlebihan saat engkau mendapatkan kegembiraan. Salah satu

[HALAL BIHALAL]

Tradisi halal bi halal di Indonesia merupakan sebuah peristiwa kolosal maaf memaafkan dan mobilisasi ummat yang dahsyat menyertainya. Bayangkan untuk berhalal bi halal dikampung halaman berjuta-juta ummat melakukan berjalanan mudik bersilaturahim pada orang-orang tercinta. Tradisi mengucapkan maaf dan memaafkan baik secara langsung maupun lewat media komunikasi termasuk media sosial, memenuhi semua ruang kehidupan begitu ringannya. Padahal pada waktu-waktu biasa, bisa jadi mengucapkan kata maaf apalagi memaafkan suatu perbuatan yang menggoreskan luka begitu berat dan sulit. Meminta maaf dan memaafkan buka masalah siapa yang salah atau benar, khilaf atau lurus, tapi kedewasaan dan kelapangan jiwa yang kita miliki. 21062019 #IWANwahyudi #MariBerbagiMakna  #InspirasiWajahNegeri #reHATIwan  www.iwan-wahyudi.com

[PENA YANG TAK TAKLUK OLEH CORONA]

Saya juga mungkin anda, ketika awal Covid-19 menyerang Indonesia pasti memiliki rasa khawatir dan takut. Tentang aktifitas yang akan lumpuh bahkan terhenti sama sekali. Termasuk mereka yang telah merencanakan banyak hal besar dalam hidupnya.  Salah satu yang diprediksi lumpuh adalah literasi khususnya penerbitan dan percetakan. Walaupun literasi di media sosial mendapat angin keberkahan karena semua proses dan kegiatan offline sekarang diarahakan ke online. Mulai dari belajar, kerja, layanan masyarakat, bisnis, sebisa mungkin menghindari bertemu apalagi berkerumun.  Saya mengira para penulis akan tiarap sejenak menerbitkan karya ditengah pandemi, eh malah salah. Semakin di batasi dengan Work from Home, malah semakin banyak waktu luang mereka untuk menulis. Seakan kesibukan dan rutinitas yang selama ini malah membuat susah mencari waktu luang tak lagi jadi alasan.  Tak hanya satu karya yang mereka terbitkan (diantaranya buku pada foto ini) . Ibarat pandemi yang dalam catatan

[JEDA SEJENAK]

Diantara sekian waktu yang kita lalui, perlu waktu jeda sejenak. Menarik nafas, mendekat lebih lagi dalam hening ibadah, mengunjungi orang-orang tercinta yang selalu mendo'akan. Jeda adalah kebutuhan manusiawi yang harus dipenuhi. Karena dari jeda akan menemukan serpihan-serpihan motivasi kembali, mengikat energi cinta disekeliling, memaknai dan meresapi keMaha Agungan Sang Pencipta, menyegarkan langkah dari kepenatan dan peluh, menjernihkan hati dan pikiran dari keruhnya rutinitas yang kadang membosankan, menemukan dan mengatur langkah-langkah kedepan dengan lebih enjoy. 21062017 Sisihkan sedikit waktu untuk rehat sejenak, sebagai terminal pemberhentian melanjutkan perjalan panjang menuju keabadian. #RAMADHANberbagiMakna  #MariBerbagiMakna  www.iwan-wahyudi.com www.iwan-wahyudi.net

[MENGHARGAI MIMPI]

Setiap orang pernah bermimpi, besar maupun kecil. Saking banyaknya kadang kita lupakan akan mimpi-mimpi tersebut. Padahal mungkin suatu hari mimpi itu menjadi kenyataan. Mencatat mimpi kemudian menatanya hingga satu persatu menjadi kenyataan adalah upaya menghargai mimpi-mimpi. Walau kadang tak sedikit mereka yang menganggap mimpi itu hanya sebuah lintasan tanpa makna. Mulailah menghargai mimpi sebagai anugerah dari-Nya. 21062014 @KutaBali Iwan Wahyudi

[SENJA DAN LANGIT]

"Senja itu pesona, sedang langit kesetiaan" Semua orang bebas mendefinisikan senja sesuai dengan suasana hati, nostalgia yang melekat, imajinasi pikiran dan sumber bacaan.  Senja dimana kondisi langit yang setengah gelap sesaat matahari sedang ingin tenggelam. Senja akan menyisakan cahaya baik merah, jingga, biru, ungu, merah muda, dan warna – warna lainnya. Sangat Indah. Pesona senja yang sesaat membuat banyak orang berburu dan mengabadikannya. Data tarik waktu senja mengalahkan pagi dan siang yang lebih lama durasinya. Namun, senja tak akan bisa demikian tanpa ada panggung bernama langit yang di takdirkan-Nya tempat tatapan mata ini tertuju.  Langit selalu setia dalam kondisi cuaca seperti apapun, walau kadang ada cuaca membuat senja redup pesonanya. Hal itu tak membuat langit menutup panggung. Langit selalu ada dan bisa ditatap dari subuh, pagi, siang, sore bahkan bila malam sekalipun dimana gelap menyelimuti.  "Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahay

[MENJADI DIRI SENDIRI]

Membandingkan diri dengan orang lain apalagi orang terkenal dan tokoh dalam sejarah adalah wajar, jika sebagai alat evaluasi dan interopeksi diri. Untuk bahan motivasi atau mengetahui kekurangan diri agar bisa berbuat lebih baik dan bermakna bagi sesama. Namun jika menyamakan karakter diri dengan para tokoh, aduh sepertinya gimana gitu. Apalah kita ini dibandingkan mereka? yang telah mencatatkan kisah kemanfaatan bagi sekitar, sedang kita baru memulai untuk melakukan amal dan kerja kecil atau mungkin belum ada yang dirasakan oleh sekililing atas keberadaan kita. Saatnya percaya pada diri sendiri, menjadi diri sendiri, membuat karya dan amal sendiri dan dikenang oleh orang lain sebagai pribadi kita saja, bukan sebagai pribadi tokoh lain. Atau jangan sampai kita numpang terkenal dan tersohor karena orang lain. Tetaplah menjadi diri sendiri dimanapun, kapanpun dan sebagai apapun.Toh nanti kita diminta pertanggungjawaban oleh-Nya sebagai diri sendiri. Semoga Allah SWT selalu me

[CAHAYA]

Di sekeliling kita pasti ada cahaya baik itu prabayar, pasca bayar maupun cuma-cuma. Kebutuhan kita terhadap cahaya juga relatif berbeda tergantung daya serap dan penampang permukaan luasnya seperti apa yang kita sediakan. Posisi kita dari cahaya tersebut juga bisa mempengaruhi, apakah langsung berhadapan dengannya, melalui celah lubang, tertembus melalui tirai, terpantul dari dinding atau bahkan kita sendiri sengaja menghindarinya di ruang sempit nan gelap.  RAMADHAN ini bulan bertabur cahaya, semua cahaya yang dilepaskannya dapat diraih oleh siapapun, namun kembali terhadap diri masing-masing, apakah mengambilnya cuma sekedar mau, atau seala kadarnya tanpa serius, bahkan tidak perlu karena merasa ini bukan Ramadhan terakhir kita. Mari masuki 10hari kedua Cahaya Ramadhan.Wallahua'lam.  18062016 Ruang Tunggu Operasi RS Harapan Keluarga Mataram, sambil menunggu Operasi Ginjal Bapak. #HappyRamadhan #HappyWeekend #KalemboADE  . www.iwan-wahyudi.net

[MENYIMAK KISAH]

Salah satu kesempatan dan keuntungan bertemu dan silaturahim dengan orang-orang tua dan dituakan adalah mendengarkan kisah. Secara usia mereka lebih dahulu dari kita dan secara pengalaman sudah banyak asam garam yang telah dicicipinya. Mengapa kita harus menyimak kisah yang mereka tuturkan? 1. Kisah mereka tentunya buah dari pengalaman hidup yang panjang yang bisa jadi itu adalah pengalaman yang sama pernah kita lalui atau belum pernah kita rasakan sekalipun. Kita bisa melihat sudut pandang mereka melaluinya guna memperkaya wawasan manajerial kehidupan. Baik itu merefleksikan sebuah pengalaman dan yang terpenting manajemen antisipatif jika kisah serupa menyapa dimasa yang akan datang. 2. Kisah mereka tanpa kita sadari adalah pewarisan narasi kehidupan. Setiap kata yang terucap bisa jadi itu bukan sekedar nostalgia tapi sebuah pewarisan atas sebuah cita-cita yang telah terwujud untuk senantiasa dijaga muatan kebaikannya atau sebuah penyerahan tongkat melanjutkan kisah yang s

[MAKNA SARAPAN PAGI]

Apa makna sarapan pagi bagi anda? Bagi saya sarapan pagi bukan sekedar mengganjal perut. Pertama, sarapan kolak pagi ini ataupun nasi dihari lainnya adalah hasil dari kebun dan sawah sendiri. Ia mengingatkan akan kampung halaman, menyentil tidak langsung bahwa kampung akan selalu memanggil untuk ditengok, setiap langkah ditanah rantau jangan membuat malu kampung halaman, Maja Labo Dahu (Malu dan Takut, pada tempatnya) Kedua, sarapan tiap pagi hasil keringat petani dan anak negeri. Sekecil apapun peran, serendah apapun posisi jangan abaikan dan campakkan mereka dari pikiran, perhatian dan perjuanganmu. Mereka masyarakat kecil yang bisa saja terinjak oleh kekuasaanmu yang sementara atau tersikut oleh syahwat kulit perutmu. Ketiga, sarapan pagi agar kakimu kuat melangkah, lidahmu basah berdzikir, suaramu lantang dalam kebenaran, pikiranmu fokus dalam ketaatan dan hatimu jernih memandu kehidupanmu. 17062018 08:23 Merpati 22 #IWANwahyudi  #MariBerbagiMakna  #InspirasiWajahNegeri

[ADAPTASI EKSISTENSI]

Dunia dari waktu ke waktu terus bergerak dan berubah. Perubahan itu memaksa semua harus bisa tak sekedar mengikutinya saja, tapi menjadi pengendali bukan pengekor. Karena pengikut semata bukanlah pemenang, tapi penonton yang hanya mengikuti skenario rasa yang ditawarkan sutradara dan aktor.  Mereka yang mengetahui seni beradaptasi tak dapat takluk oleh keadaan. Mereka selalu dapat melihat celah walaupun kecil dalam kondisi terjepit sekalipun untuk keluar dan menjadi pemenang dan eksis bersama perubahan yang terjadi.  Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk: memperoleh air, udara dan nutrisi. mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas. Wabah covid-19 melumpuhkan sebagian besar sendi sosial di dunia saat ini. Ada yang berhasil dengan angka nol kematian seperti Vietnam, ada yang mulai frustasi seperti negara

[TERLAMBAT BUKAN KEGAGALAN]

"Kadang sesuatu yang diharap datang diawal, malahan tiba paling akhir atau yang dipinta agar dibelakangkan, lebih dahulu bertandang walaupun segala upaya telah di ikhtiarkan. Khilaf dan tak elok rupanya sebagai hamba bila tak percaya dan takluk pada takdir-Nya. " Pernah kita butuh sesuatu disaat mendesak tapi tak kunjung mendapatkannya, ternyata hal itu tiba diwaktu yang lain dimana tak diharapkan berdasarkan hitungan manusia. Sakit dan perih kadang. Seperti buku ke-empat @inspirasiwajahnegeri "Energi Ramadhan", semua sudah beres dua pekan sebelum Ramadhan menyapa agar benar-benar membersamai pembaca di bulan suci. Ternyata baru tiba di pekan terakhir Bulan Syawal malahan. Jadi aneh kan, buku Ramadhan kok dibaca Syawal? Seperti tak membaca peluang pasar dan tau sikon (situasi dan kondisi). Apa ini diartikan sebuah kegagalan?  Saya mungkin orang yang berpikir bahwa kegagalan tak berdiri sendiri dan cuma bersahabat dengan keterpurukan. Ada pesan yang dibaw

[BERSEGERALAH]

Ramadhan mengajarkan banyak hal pada kita, yang kemudian harus menjadi tradisi atau kebiasaan baru yang dibawa keluar dari bulan Ramadhan. Salah satunya makan sahur, kita bangun lebih awal dibandingkan hari-hari lain saat tidak puasa. Keajaiban sepertiga akhir malam, energi subuh dan kekuatan pagi hanya milik mereka yang bersegera diri tiap harinya. Mereka memiliki jatah waktu yang sama 24jam sehari dengan manusia lainnya, namun mereka jauh memulai semua aktivitas saat yang lain terlena oleh kelalaian memolorkan waktu yang sesungguhnya memangkas waktu produktif. Pada waktu pagi udara masih sehat. Dalam teori ilmu alam, pagi adalah tempat menyebarnya oksigen terbaik dari semua waktu yang ada. Karena pada waktu pagi bumi melakukan proses pengolahan oksigen terbaiknya untuk diterima semua komponen diatas bumi. Setiap hirupan udara pagi dirasakan begitu jernih, segar dan membangkitkan semangat hidup dan beramal ( Mengenggam Spirit Pagi 2, Dalam Buku Best Seller Inspirasi dan Sp

[BAHAGIA WALAU TAK SEMPURNA] (07 Spirit Metamorfosis Ramadhan)

Walaupun manusia disebut sebagai makhluk sempurna diantara ciptaan-Nya yang lain,  namun itu bukan berarti membuat manusia merasa sempurna. Tidak sedikit manusia yang merasa dirinya sebagai makhluk tak beruntung disebabkan hanya karena sedikit saja factor fisik yang kekurangan. Pada dasarnya setiap makhluk ciptaan-Nya termasuk manusia itu sendiri diciptakan dengan kelebihan lengkap satu paket dengan unsur kekurangan. Namun, kadang kita lebih melihat orang lain pada sudut pandang kesempurnaan dan menilai diri sendiri secara berlebihan dari sisi kekurangan. Coba perhatikan secara seksama diri kita, cari didalamnya satu saja sudut kelebihan yang diberikan-Nya dibandingkan dengan orang lain yang kita rasa manusia sempurna. Jadikan sudut kelebihan itu sebagai sumber kebahagiaan sehingga kita lebih bersyukur dan merasa beruntung diberikan hal tersebut  dibanding si sempurna tadi yang tidak dikarunia hal itu.  Jangan sekali-kali ketidak sempurnaan kita merenggut semua senyum dan r

[MENAKAR SYUKUR DARI MAKANAN]

Setiap makanan dan minuman adalah rejeki yang telah dijatahkan oleh Sang Pencipta pada tiap-tiap makhluk. Tidak ada yang tertukar, salah takaran atau tak tepat waktu sekalipun diberikan oleh-Nya. Posisi kita terhadap nikmat makanan tersebut adalah bersyukur, ekspresi ucapan terima kasih pada sang Rabb sekalian alam. Bersyukur dalam timbangan makanan bisa berupa mendapatkannya dari cara yang baik, tidak dari cara merugikan orang lain, merampas hak orang setidaknya tak memuat unsur dari menyakiti orang lain. Kemudian menimbang syukur itu dari seberapa sering mengingat-Nya berterima kasih pada-Nya. Bukankah kewajiban dari seseorang yang diberikan sesuatu adalah berterima kasih pada yang memberikan, semakin besar dan banyak maka semakin sering mengucapkannya. Bersyukur dari makanan dapat dengan cara bagaimana memperlakukan makanan sebagai hidangan bagi tubuh. Hal ini sebenarnya kembali pada diri kita sendiri efeknya yaitu berupa nikmat sehat. Empat hal yang dapat mencegah penya

[BERBAGI ITU SEDERHANA]

Saling memberi itu tak harus dg memiliki kemewahan Saling berbagi tak musti setelah menduduki jabatan Saling menginspirasi tak selamanya jadi dulu orang ternama Berbagi itu sederhana Dari apa yang ada Lewat apa yang kita bisa Saat kapanpun sempat Dari tubuh Anugerah-Nya Banyak jalan untuk berbagi makna Selamat Hari Donor Darah 14 Juni 2017

[KEKUATAN DARI KEGAGALAN]

Dalam menjalani hidup kita pasti akan menuai salah satu dari hasil akhir ; Kegagalan ataupun Keberhasilan. Setiap kita pasti ingin selalu menuai keberhasilan dan tidak seorangpun yang meminta disapa oleh kegagalan. Kegagalan pasti pernah kita rasakan. Kegagalan memerlukan penyikapan, tak jarang mereka yang gagal dilanda frustasi dan sulit untuk bangkit kembali. Apalagi jika Kegagalan terjadi jauh bahkan tidak pernah diprediksi dan terfikirkan sebelumnya. Dalam kegagalan sebenarnya ada kekuatan, yang dapat menjadi pelajaran bahkan pijakan untuk kita lebih berhasil bahkan melebihi keberhasilan yang tertunda sebelumnya karena kita menuai kegagalan. 1. Kegagalan membuat kita lebih kuat. Gagal itu bisa diibaratkan jatuh dan tentunya sakit. Mereka yang biasa tertempa dengan kegagalan akan lebih kuat menghadapi cobaan dan kegagalan berikutnya, kegagalan melahirkan orang-orang yang survive. 2. Kegagalan membuat kita lebih mengevaluasi kondisi. Mereka yang mengalami kegagalan biasan

[BUAH TANGAN, MELANGGENGKAN IKATAN]

Setiap hubungan yang dirajut sejatinya tidak sekedar ikatan singkat dan instan, ia harus berjangka panjang bahkan mengabadi melintasi ruang dan waktu. Melanggengkannya perlu perekat agar tak mudah terpisah, diantaranya dengan saling memberi hadiah.  Setiap kali berpisah baik itu karena sebuah perjalanan/liburan atau kondisi tertentu dan kemudian bertemu kembali banyak diantara kita yang berpesan satu sama lain  " Jangan lupa oleh-oleh ya ". Menjengkelkan memang tagihan semacam ini, apalagi jika kondisi dompet tidak bersahabat. Namun, saling memberi buah tangan dan hadiah menjadi salah satu bentuk seberapa level status hubungan kita selama ini. Hanya sekedar saja atau ikatan yang senantiasa kita rawat dan pererat dari waktu ke waktu. Siang ini saya kembali dikaruniai kesempatan bersilaturahim ke Uma Kalikuma, tempat yang saya anggap sebagai ruang untuk menyegarkan kembali semangat berliterasi. Bertemu dengan DR. Abdul Wahid @abadu.wahid sang pemilik dan Hadi Kurnia

[KAMPUNG HALAMAN, TEMPAT MEMULAI PEJALANAN]

Setiap orang pasti memiliki kampung halaman dimana ia berasal, tempat bermula para leluhurnya. Ruang dimana dihabiskan sebagian masa kecil bagi mereka yang merantau atau sebagian hidup pagi sesiapa yang memilih tetap dikampung halaman hingga hari tua. Kampung halaman tentu memiliki keterikatan khusus yang tak bisa digantikan. Sehingga ada pepatah kemanapun burung terbang pasti akan kembali kesarang atau yang lainnya hujan emas di negeri orang hujan batu dinegeri sendiri, kesemuanya menempatkan kampung halaman berbeda dibanding daerah tempat tinggal kita yang lainnya. Disisi lain ada mereka yang tidak merasakan memiliki kampung halaman sebagaimana mestinya secara sempurna. Mereka terpaksa harus meninggalkan kampung halaman, tercerabut dari akar leluhur dan sejarah awal karena musibah baik itu peperangan atau bencana alam dan tak bisa mereka kembali. Atau seperti mereka yang lahir ditempat rantauan orang tua lalu besar dan beranak pinak di tempat rantauan lain, sedangkan dita