Ada yang ulet bekerja tapi sulit bertutur dan menyusun huruf, ada juga yang pandai beretorika namun rumit merangkai paragraf, ada lagi yang sunyi tanpa suara vokal tapi ringan menggerakkan pena. Sunyi bukan ruang tanpa arti atau waktu yang lepas dari Inspirasi.
Hampir sebagian besar orang mencari tempat sunyi untuk ruang berpikir lebih fokus, atau mengikat semua energi yang lepas dari rutinitas melelahkan, atau sekedar jeda menghirup udara mengeja semesta yang terhampar dengan berjuta maknanya.
Dalam siklus hidup harian, semua kita memiliki jatah waktu sunyi yang identik dengan waktu malam. Kenapa kita diminta bangun lebih pagi sebelum subuh atau mengisi sepertiga akhir malam? Semua waktu itu saat sunyi dimana manusia masih terlelap tidur, sedikit yang memulai aktifitas dan waktu yang sangat berat untuk bergerak ditambah lagi dengan udara yang dingin. Karena hanya mereka yang memiliki manajemen waktu yang baik pastinya akan memilih waktu terbaik dalam beraktifitas, memulai lebih dahulu agar segera selesai dan beralih ke yang selanjutnya dilakukan.
Sebagian para pengarang memanfaatkan saat sunyi bahkan mencari tempat sunyi untuk merangkai apa yang ada dalam isi kepala, perasaan jiwa dan reaksi dari gejala alam yang dilihat. Mereka menyuarakan ruang sunyi dengan literasi, membunuh jeratan dingin dengan ujung penanya, menebar imajinasi sebelum yang lainnya menatap pagi.
Terimakasih bang @jullemboade yang telah memberikan saya kesempatan membaca Buku "Jalan Sunyi", buah ketekunan merangkai 240 sajak Spiritual dan cinta.
28062019
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan
www.iwan-wahyudi.com
Komentar
Posting Komentar