Mengambil peran menjadi penyeru kebaikan bukan tanpa resiko, bukan juga tanpa alasan. Bukankah lebih baik hidup apa adanya mengikuti alur lingkungan sekitar sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan atau ketidak setujuan apapun dari sekeliling terhadap apa yang kita lakukan?
Apakah engkau akan menyeru kebaikan hingga batas manusia yang mendengar semata? Jika itu yang terjadi berarti ada batas minimal manusia yang harus mendengarkan baru tergerak melakukan seruan.
Apakah kamu mengajak kebaikan hingga batas suaramu habis? Ah rasanya teramat kerdil alasan itu, toh media dakwah hari ini tak hanya suara atau lisan semata. Masih ada 1001 cara menyadarkan manusia dari kekhilafannya.
Lalu sampai kapan engkau akan menyeru kebaikan ? Hingga jatah rezeki terakhir yang Allah takdirkan pada kita, sampai nafas terakhir jatah udara yang masuk ke paru-paru kita, hingga detik terakhir usia yang harus kita lalui dimuka bumi ini.
25062019
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#energikehidupan
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan
@iwanwahyudi1
www.iwan-wahyudi.com
Komentar
Posting Komentar