Selalu ada perputaran waktu yang membuat silih berganti datang dan pergi. Ada usia individu, usia ummat/masyarakat dan lapisan sejarah. Pergiliran sebuah keniscayaan. Cepat atau lambat. Penghargaan dan penempatan waktu oleh diri sangat mempengaruhi berapa lama pergantian itu akan terasa. Tiba-tiba telah tua, jabatan telah selesai, popularitas meredup, sejumlah orang disekitar telah pergi, kursi yang dulu ramai kini telah ditinggal beberapa bahkan telah rusak. Sebagai sebuah komunitas, kumpulan individu dan masyarakatpun demikian. Jika tidak mampu bertahan, mengokohkan eksistensi, lemah dan tak berdaya makan bersiaplah untuk tergilas dan tergantikan. “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu. Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS. Al-A’raf [7]: 34). Pergiliran itu pasti, yang dapat kita pilih ialah cara menyiapkan diri. Menyambut kedatangan silih bergantinya dengan persiapan yang sun