Langsung ke konten utama

[ MENULIS UNTUK DIBACA BUKAN MENGHARAP PUJIAN ]

A : Bang kok rajin posting tulisan tiap hari ?  padahal yang like statusnya paling banyak belasan orang  
B : Lah bang klo cuma cape posting tulisan tiap hari dan yang jadi follow akun kita dikit, buat apa ?  
C : Bang status ente tiap hari panjang-panjang tapi dikit yang komen, mendingan status ana pendek tapi kontro versi banyak yang komen. 

 Tiga ungkapan diatas bisa jadi mewakili sekian banyak pertanyaan yang diwarga net sampaikan ke kita, termasuk saya. Saya juga sadar yang like, komentar dan follow akun dan status media social saya tidak sebanyak teman-teman saya, apalagi selebritas baik yang beneran maupun selebriti media social. Atau ada perasaan salah satu akun media social kita sudah full (habis batas pertemanan yang disediakan) tapi yang merespon hanya belasan, sakit bangetkan hati kita. Yah itu manusiawi banget gaeys.  

Jika hanya mengejar jumlah follower ah itu mudah banyak yang menawarkan itu dengan mengeluarkan beberapa biaya. Atau ingin yang like status kita ribuan bahkan ratusan ribu? Ah itu bukan rahasia umum lagi dengan mengeluarkan biaya yang biasa disebut dengan status/postingan bersponsor bisa kita gapai itu semua.  

Bagi saya menulis di media social bukan sekedar memperbanyak follower, mengundang banyak komentar dan pujian, atau parade kebanggan dengan jumlah like mencapai empat, lima, bahkan enam digit angka. Itu terlalu sederhana. Bagi saya, menulis itu melatih keberanian mengungkapkan sesuatu, memahirkan kita memilih dan merangkai kata dengan tepat, berbagi apa yang ada diisi kepala dan terasa didalam hati, menguji kebesaran jiwa saat sunyi likers dan sepi komentar. Karena saya sadar status/postingan kita media social pada kenyataannya ada banyak yang membaca dibandingkan jumlah yang like dan atau mengomentarinya.  

Maka, kokohkan komitmen menulis itu untuk dibaca dan berbagi pada orang lain. Bukan semata mengharap likers atau follower bahkan pujian, tapi jadikan hanya sebagai efek sampingan. Selamat menulis lagi..lagi..dan terus. 

29012019 15:24 Lantai 1 Gedung Mandiri
@30haribercerita
#30haribercerita #30hbc #30hbc19 #30hbc1929
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...