Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

[MATA PENA SAYYID QUTHB]

Mesir, 29 Agustus 1966 adalah hari terakhir kehidupan lelaki 59 tahun tersebut. Kematian menjemputnya dengan cara tidak seperti kebanyakan manusia biasa. Cara yang akan menanamkan pada seluruh dunia bahwa ia manusia bersalah dan jahat, ya begitulah sebuah rezim otoriter dibelahan dunia manapun mengakhiri musuh-musuhnya karena berseberangan, karena hati mereka telah berkarat oleh nafsu. Lelaki diujung tiang gantungan ini menakuti penguasa jahat bukan dengan ujung peluru, bukan juga dengan aksi massa atau rekayasa media massa. Namun, ujung penanya selalu tajam menusuk jantung-jantung kekuasaan yang otoriter.  Sebelum tali menjerat lehernya di tiang gantungan penguasa menjebloskannya dalam jeruji besi. Mereka mengira belenggu akan memenjarakan pikiran dan membisukan mata penanya, dalam sel-sel gelap ia menyelesaikan Tafsir Fi Zhilalil Qur'an (Dibawah naungan Al-Qur'an) MATA PENA akan menembus ruang dan waktu, ia bentuk lain melakukan perlawanan. Mata Pena Sayyid Quthb

[MAHASISWA]

Mahasiswa... Bukan gelar kehormatan atau gaya-gayaan Tak sekedar beralmamater dan berpenampilan manis Bukan juga titel memeras dan kesombongan Tidak juga kumpulan huruf tak keramat Mahasiswa... Bukan novel romantis dan heroik untuk dibaca semata Tidak sesederhana memahami rumus dan teori Apalagi mengukur jarak kampus dan kost saja Bukan kumpulan bebek berbaris lurus semata Mahasiswa... Bukan robot-robot tanpa isi kepala Bukan buku bercover tebal tanpa isi Bukan lagu tanpa bait dan syair Tidak juga serupa gadget tanpa signal dan pulsa Mahasiswa... Adalah mata air yang mengalirkan kebangkitan Tabir rahasia kejayaan dan kemenangan Isyarat dan firasat kehidupan masa depan Tafsir yang mendahului sejarahnya Mahasiswa... Ia adalah angin yang menghembuskan harapan Laksana api yang menggelorakan energi Ibarat ombak yang menggulung keputusasaan Bintang gemintang dalam gelap langit gerakan Mahasiswa... Bukan takdir para pecundang Bukan jalan para pengkhianat Bukan jejak pa

[TAĶ ADA ALASAN untuk TIDAK BERBAGI]

Jika ukuran memberi adalah jumlah harta yang dimiliki, maka alangkah sempitnya peluang itu karena tidak semua manusia memilikinya, masih ada mereka yang untuk sekedar mencukupi kebutuhan minimal harian belum memenuhi. Jika berbagi ilmu ukuran berbaginya adalah tingkat pendidikan tertentu saja, maka betapa diskriminasi sekali peluang itu karena tidak semua manusia dapat meraih jenjang tertentu tersebut. Bila berbagi itu harus ditempat tertentu, maka kasihan manusia yang tidak dapat berada ditempat yang dimaksud karena bentang muka bumi tempat berpijak tak hanya ditempat itu saja. Jika beramal itu hanya sebatas untuk obyek amal/golongan tertentu saja, maka pasti ada saja manusia yang terbatas untuk menemui obyek amal tersebut karena tidak setiap lingkungan ada obyek yang dimaksud Apabila terlalu banyak daftar jika....dan....bila..... maka kapan kita mulai berbagi sehingga dapat merasakan nikmatnya peduli. Kita memiliki sesuatu tentunya, tiada harta masih ada tenaga, tak beram

[AROMA NELAYAN TENGAH MALAM]

Jika boleh memilih saya lebih suka melakukan perjalanan laut dimalam hari. Dan itulah opsi yang selalu saya pilih selama tiga tahun terakhir penyebrangan pelabuhan khayangan Lombok ke pelabuhan Pototano Sumbawa (dan sebaliknya).  Perjalanan malam tidak mengganggu waktu produktif disiang hari yang biasanya digunakan untuk kerja atau hal ruin manusia normal lainnya. Jadi jangan khawatir terhadap waktu anda.  Aroma laut, gelap malam, goyangan kapal yang dimainkan gelombang, hembusan angin yang menusuk tulang, suara gelombang yang dipecah oleh lambung kapal. Bukankah itu semua aroma khas nelayan yang sedang melaut ditengah samudera. Membuang rasa takut dengan sampan kecil tanpa pelampung, menyibak gelap mengarungi laut hanya dengan rasi bintang, mata yang senantiasa terjaga sepanjang malam tanpa menikmati mimpi, memupuk segala harapan orang tercinta yang menanti dipantai esok pagi.  Ah nelayan indah nian hidupmu yang selalu dapat memandang birunya langit dan laut sepanjang wakt

[TEH MAGHRIB]

Kopi dan teh, dua minuman penyegar yang paling banyak dan populer disuguhkan ketika bertamu atau acara. Tentu kita semua pernah menikmati minuman teh baik disuguhkan dalam bentuk hangat maupun dingin. Teh adalah minuman yang mengandung kafeina, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas (Wikipedia).  Teh berasal dari bahasa Cina yaitu Te. Minuman ini dipercaya memiliki segudang manfaat bagi yang meminumnya seperti memperkuat gigi, memperkuat daya tahan tubuh, mencegah tekanan darah tinggi, menangkal kolesterol dan mencegah pertumbuhan kanker. Namun di balik segala khasiat yang dikandungnya, ternyata Teh juga memiliki sejarah, mitos penemuan, dan perkembangan yang sangat unik. Menurut sejarah, Teh diperkirakan ditemukan oleh seorang Kaisar Kekaisaran Cina bernama Shen Nung yang hidup sekitar tahun 2737 sebelum Masehi (Republika.co.id).  Saya punya kisah yang begitu membek

[PERIHAL IDEALISME]

IDEALISME adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda. (Tan Malaka)  Jika kita pernah melihat seperti apa itu para pengekor, tentu mereka selalu dibelakang tidak perlu punya pegangan atau pandangan sendiri. Cukup ikuti apa yang ia ekori. Malang sekali, memiliki kepala untuk berpikir, hati untuk menimbang, kaki untuk melangkah, tangan untuk berbuat tapi cuma sekedar menjadi organ tubuh yang tak kuasa dikendalikan oleh pemiliknya.  Pernah kita cermati buih dipantai? Hanya terombang ambing gelombang, dihempas kesana kemari oleh angin. Tak punya arah, ramai tapi kopong (hanya berisi rongga udara). Kasihan sekali nasib buih tersebut, sepanjang waktu tak pernah bisa menentukan arah sendiri. Seindah apapun foto buih yang dihasilkan oleh hantaman gelombang ke baru karang, tetap tidak memiliki pijakan sendiri.  Idealisme adalah sebuah keyakinan atas suatu hal yang dianggap benar oleh seseorang dan bersangkutan dengan sumber dari pengalaman, pendidikan, kultur budaya da

[CORDOVA]

Keajaiban dunia. Begitulah penulis Barat, Stanley Lane-Poole, menjuluki Cordoba pada era tamadun Islam. ”Cordoba memiliki seluruh keindahan. Ornamen-ornamennya begitu indah dipandang dan mengagumkan penglihatan,’’ tutur Lane-Poole. Jejak kejayaan Islam tak hanya meninggalkan bangunan-bangunan megah, namun mewariskan peradaban dan ilmu pengetahuan yang tak ternilai harganya. Secara geografis, Cordoba terletak di Provinsi Andalusia, sebelah Barat Spanyol. Kota bersejarah itu bertengger di sepanjang tebing sungai Guadalquivir. (Republika) Suatu ketika dibangun perumahan yang berisi 12 rumah yang tersebar di satu jalan utama dan dua gang. Dalam sebuah perjalanan dengan si pengembang saya berdiskusi tentang nanti apa nama jalan utama dan gang di perumahan tersebut. Biasanya jalan utama akan di namakan Jalan Iwan Raya dan gang akan di labeli Jalan Iwan I, Jalan Iwan II dan seterusnya (nama Jalan Iwan ini cuma perumpamaan).  Biasanya nama jalan diambil dari nama pahlawan, tempat w

[LAPANG DADA DAN KEBERSAMAAN] --- Idul Adha

Para kenalan dan sahabat dalam etape kehidupan adalah bagian dari kebersamaan yang dirajut mencukupi tenunan amal kebaikan kita. Bersama mereka bukan sebuah perjalanan datar yang hanya mengenal suku kata lancar atau gembira. Tentu banyak hal yang membuatnya dinamis dengan duka bahkan berbeda sikap juga pikiran. Namun, itu tak harus memutus kebersamaan walau ada jarak geografis yang memisahkan atau rentang waktu membuatnya berjarak satu sama lain. Kelapangan dada yang selalu membuat kita dapat melewati hidup dengan bahagia dan senyuman. Mushthafa Ar Rafi'I dalam kitab Wahyu lagi Qalam mengatakan "Jika engkau menghadapi dunia dengan jiwa lapang, engkau akan memperoleh banyak kegembiraan yang semakin lama semakin bertambah, semakin luas, duka yang makin mengecil dan menyempit.  Engkau harus tahu bahawa  bila duniamu terasa sempit, sebenarnya jiwamulah yang sempit, bukan dunianya.” (Ar Rafi’I, Wahyul Qalam, 1/50) Alhamdulillah di hari yang sangat Mubarak Iedul Adha pag

[BERKORBAN TANPA HARUS MENAKAR] --- Idul Adha

 “Aku telah membuktikan bahwa kenikmatan hidup itu ternyata ada pada kesabaran kita dalam berkorban.”  (Umar bin Khattab Ra) Berkorban, wah pasti yang terbayang sesuatu yang tak menyenangkan. Bayangin berarti ada sesuatu yang kita miliki atau ada dalam diri kita yang harus diberikan pada orang lain. Benarkan? Atau yang terbayang berkorban itu memiliki syarat dan takaran tertentu yang mungkin kita belum mencapai hal tersebut, seperti berqurban hewan saat Idul Adha, pergi ke Medan perang membela negara atau agama, mengajar kepulau atau daerah terpencil tanpa akses komunikasi dan transportasi dan lain sebagainya. Kalo itu yang masih terdoktrin dalam pikiran kita, maka hanya akan membatasi kita untuk berkorban lebih tepatnya memiliki alasan abadi untuk tidak mau berkorban. Dan berkorban hanya miliki kalangan tertentu saja dalam hal ini mereka yang berharta. Berkorban sebenarnya saudara kembar memberi, tak mungkin ada berkorban tanpa ada aspek memberi didalamnya. Memberi, secara

[KEMERDEKAAN TAK LENYAP OLEH MANUSIA]

Kadang kesombongan itu dicomot paksa oleh manusia sehingga merasa dapat menguasai apapun juga. Mereka lupa, sedang menipu diri dan mencabut kemanusiaannya dengan pongah.  Coba hitung berapa negara yang telah menjajah negeri ini? Toh mereka cuma silih berganti tak ada yang selamanya. Kemerdekaan itu ada dalam diri setiap manusia. Ia yang akan menggerakan setiap ada yang akan merampas hak kemanusiaan dan kemerdekaan. Pentas perjuangan kemerdekaan di manapun selalu menampilkan epik semacam itu.  Apatah lagi mereka yang ingin merampok hak kemerdekaan satu, dua atau sekelompok orang dengan paksa. Itu teramat kecil dibandingkan menjajah sebuah negara. Dan pasti amat mudah untuk dilawan oleh manusia-manusia yang menyadari hak dan kemerdekaannya. Bukan mereka yang menari dan berdansa mencari sekeping dua keping receh bersama para penginjak kemerdekaan rekan sebangsa.  10082021 @inspirasiwajahnegeri  @iwanwahyudi1

[HARGA KEMERDEKAAN]

“ Bagi Pemuda Indonesia, ia lebih suka melihat Indonesia tenggelam kedasar lautan dari pada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali “ . (Drs. Moh. Hatta) Perihnya penjajahan bagi yang telah merasakan Pasti bersumpah tak akan dua kali kehilangan kemerdekaan Besarnya pengorbanan mengusir penjajah Tak sekedar harta, tapi hingga nyawa dan darah Lebih baik porak poranda tanpa sisa Daripada hidup dalam penjajahan tanpa harga Susah payah membangun lalu dirampas Laksana harga diri terinjak tanpa alas Jika memberi untuk hidup kembali tertindas Lebih baik luluh lantak tanpa bekas Penjajahan kekejian yang harus musnah Kemerdekaan hak kemanusiaan yang niscaya dibela 09082021 @inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1

[MERABA IKHLAS]

"Antara dia tak ikhlas melepas kamu atau kamu tak bisa move on dari dia ?..." Ah...Ikhlas, mudah diucapkan namun pelik dilaksanakan. Sederhana dituturkan tapi berat diaplikasikan. Tapi ikhlaskan yang menjadi penentu setiap yang dirisaukan, pikirkan, ucapkan dan lakukan oleh setiap manusia. " Banyak definisi yang diberikan kepada kata ikhlas, namun tujuannya sama. Ada yang berpendapat, ikhlas artinya menyendi-rikan Allah sebagai tujuan dalam ketaatan. Ada yang berpendapat, ikhlas artinya membersihkan perbuatan dari perhatian makhluk. Ada yang berpendapat, ikhlas artinya menjaga amal dari perhatian manusia, termasuk pula diri sendiri " (Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam Madarijus Salikin). Betapa dalam, luas dan pentingnya ikhlas  hingga tak habis-habisnya untuk dibahas dan diusahakan agar benar-benar setiap diri mencapai level ikhlas yang sebenarnya. Masih dalam kitab Madarijus Salikin, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah memaparkan lebih lanjut terkait ikhlas. Ada pula

[BERSIAP SIAGALAH]

Ungkapan itu malam ini terasa dekat dan dalam. Dekat karena walaupun itu sudah puluhan tahun lalu mendengarnya seakan ia lahir kembali dan menyentak kesadaran, dalam karena ada makna baru dalam perspektif kami berdua yang berbeda namun memiliki muara yang sama, kemanfaatan dan kemaslahatan. Memenuhi panggilan bukan hanya pada hal yang disukai secara personal atau menyenangkan diri semata. Karena itu sangat mudah sebab setiap orang pasti akan bersegera. Tapi jika hal itu menyangkut sesuatu yang tidak disukai dan terasa berat, maka akan memperlambat diri dan mencari-cari alasan agar tak terlibat. Bersambung..... 09082019 Reuni kecil Bersama DR @hermawan_s4putra

[RAJA TAMBORA & ISLAM CAPE TOWN AFRIKA SELATAN]

Pada 30 November 1697, kapal Lands Welvaren meninggalkan Batavia menuju Cape Town Afrrika Selatan salah satu penumpangnya adalah tahanan politik Belanda Rajah of Tambora (Nizam ad-Din Abd al-Bashir atau Nilaauddin Abdul Basyir, Abdul Radja, Albubasi Raja, Abdul Basi Rajaia) nama yang tertulis oleh J.Hoge dalam “ The Family of the Rajah of Tambora at the Cape” (1951:27-29). Raja ini diasingkan ke Cape Town dengan resolusi pemerintahan Batavia (VOC) bernomor 13/8/1697 karena memberontak terhadap VOC, yaitu melakukan Pemberontakan terhadap Kompeni, konspirasi melawan Raja Dompo dan membunuh ratunya *) Rajah Tambora diperlakukan sebagai orang rantaian, pekerja paksa sebagaimana pesakitan lainnya yang sebelumnya diancam untuk dihukum mati.  Kapal tahanan politik ini tiba di Cape Town pada 17 Februari 1698. Setahun setelah dibuang beliau menikah dengan putri Syaikh Yusuf Al-Maqassari (diasingkan sejak 1694) , Sitina Sara Maraouff.  Raja Tambora dikenal sebagai orang pertama yang

[TIDAK ADA KATA TELAT MENEMUKAN POTENSI DIRI]

Tukul Arwana merasa awalnya hanya memiliki kemampuan melawak dan enggan menerima tawaran menjadi host acara talkshow karena memang tidak memiliki kemampuan dan pengalaman dibidang itu, kemudian jalan hidup berubah, acara TalkShow BUKAN EMPAT MATA mengatarkannya menjadi host papan atas negeri ini dengan bayaran 20jutaan sekali tayang untuk 260 episode (senilai 2,5 miliar rupiah). Bayangkan sudah berapa penghasilan beliau dari satu acara talkshow ini yang tayang hampir tiap hari bertahun tahun lamanya. Asma Nadia penulis yang dalam kurun waktu 8 tahun menulis lebih dari 48 buku, 18 antalogi dan mensupervisi 150-an buku. Bukunya tersebar lebih dari 1 juta eksemplar dipenjuru negeri karena Best Seller. Beberapa diantara karyanya dijadikan film layar lebar, sebut saja diantaranya : Emak ijah pengen naik haji, assalamu'alaikum bejing, surga yang tak dirindukan. Bahkan diantara karyanya pula ada yang dibuat sinetron. Padahal awalnya kiprah kepenulisan Asma Nadia karena desakan

[MENGENAL LAWAN]

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah tapi perjuanganmu akan lebih  sulit karena melawan bangsamu sendiri“. (Soekarno) Sesuatu yang datang dari luar akan lebih jelas terlihat dan sangat mudah dideteksi dan dikalkulasi keberadaannya. Sebuah konsolidasi internal untuk melawannya tentu mudah, memberikan imunitas/perlindungan internal akan dapat di lokalisir dengan cepat dan depat. Berkali-kali bangsa ini di jajah dengan silih bergantinya negara-negara eropa yang datang membawa nafsu menguasai. Dengan berbagai latar belakang alasan yang awalnya dikemukakan masing-masing, namun jelas aroma penjajahan. Bertubi-tubi pula bangsa ini melakukan perlawanan. Menolak di jajah walaupun saat itu bangsa ini masih belum bersatu dalam sebuah rumah besar. Masih berbentuk kerajaan, kesultanan atau kumpulan  yang berbeda-beda di jajaran kepulauan jamrut khatulistiwa nusantara. Ada kesamaan rasa yang mendorong perjuangan, ada satu alasan yang membakar api pembelaan terhadap diri dan

[KEMERDEKAAN]

“ KEMERDEKAAN adalah hak setiap manusia yang telah diberikan oleh Sang Pencipta. Kemerdekaan bangsa Indonesia pada hakikatnya selain merdeka dari belenggu penjajahan adalah memerdekakan Rakyat dari Kemiskinan, Kebodohan dan Keterbelakangan “ Sejak lahir setiap manusia telah memiliki hak sesuai fitrah kemanusiaannya yang tidak dapat dihilangkan oleh siapapun. Sang Pencipta memberikannya agar dapat dihormati dan dijaga oleh sesama manusia, hak itu tak boleh juga merugikan atau meniadakan hak manusia lainnya. Kecuali yang mengambilnya kembali ialah Sang Pencipta itu sendiri. Seperti hak hidup misalnya. Penjajahan di atas muka bumi ini sekelumit dari perampasan hak manusia itu, yang sebelumnya pada masa lalu ada perbudakan. Penguasaan manusia atas manusia lainnya. Hal itu tegas sekali di cantumkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, penjajahan tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.  Kemerdekaan dalam arti memproklamasikan diri bebas dari penja

[APA YANG AKAN TERSISA ?]

Setiap apapun peristiwa yang kita lalui tentu yang akan menjadi pertanyaan apa yang akan dihasilkan? dan apa yang akan seterusnya dirasakan? Saat sakit kita akan dirawat dirumah sakit, tentu tujuan dan hasil yang diinginkan adalah sembuh, setelah sembuh dan pulang dari perawatan jangan lupa dengan sebuah pertanyaan apa seterusnya yang dirasakan pasca itu? Maksudnya kesan apa yang paling mendalam saat perawatan dan tak terlupakan sehingga akan menjadi kenangan atau spirit sepanjang masa minimal hikmah hingga kita akan menjaga diri agar tidak masuk Rumah Sakit atau perawatan lagi. Atau saat Ramadhan, bulan suci penempaan ummat Islam pertanyaannya apa target/hasil yang ingin dicapai? Jelas full puasa sepanjang bulan dan menghidupkan hari2nya dengan amal produktif secara maksimal. Lalu apa yang membekas dirasakan pasca Ramadhan bagi diri kita untuk melalui bulan2 selain Ramadhan setelahnya? Event Nasional MTQ XXVI di NTB, ini perlu jangka lama agar menjadi tuan Rumah kembali. A

[MENULIS GERIMIS]

Pernah merasakan saat Gerimis tiba, pasti sebagian akan panik. Kenapa? Jika tak siap dengan payung akan terburu-buru mencari tempat menepi, tergesa-gesa agar sampai tempat tujuan agar tak basah, ingat jemuran yang belum diangkat dan sebagainya. Namun, sebaliknya ada sebagian yang merasa bahagia dan bersyukur saat gerimis datang dengan lembutnya. Cuaca terik akan sejuk, tanah berdebu dan kering akan basah dan mengeluarkan aroma khasnya, anak-anak bersiap senang menunggu waktunya mandi hujan, kanvas langit dengan sedikit cahaya matahari yang tersisa melukiskan warna pelangi. 10 November dua tahun yang lalu (2019). Sebelum hari itu seorang mahasiswi chat WA saya terkait perihal tulis menulis (literasi bahasa kecenya), kemudian berlanjut dengan kopi darat dilobi asrama putri UTS. Si mahasiswi sebenarnya memiliki pengalaman dan karya literasi (buku) yang jauh lebih bermutu dibanding saya. Ada sumbatan diujung mata penanya dan beberapa mahasiswa lain yang dirasakan, t

[SEPERTIGA LUAR BIASA]

Para orang-orang hebat dalam pentas sejarah selalu mengoptimalkan waktu siang dan juga malamnya. Bukan salah satunya, bekerja keras di siang hari tapi malam hanya istirahat semata atau bergadang dimalam hari namun lemas tanpa gairah dan produktifitas disiang hari.  Mereka bisa mengatur porsi siang dan malam dengan pola hidup yang sungguh mengagumkan dan benar-benar sehat. Apakah mereka menggunakan semua? Tidak, atau mereka memanfaatkan semua? Tidak juga. Tapi hanya sepertiga.  Malam hari mereka seperti rahib, khusyu dalam kedekatan dengan Rabb-Nya walaupun sepanjang siang tenaga mereka terkuras. Apakah sepanjang malam? Tidak juga. Mereka para pemburu sepertiga akhir malam. Rasulullah SAW bersabda : ”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku a

[KKN BEKESINAMBUNGAN]

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan syarat menyelesaikan study di perguruan tinggi. KKN merupakan tanggungjawab civitas akademika terutama Mahasiswa melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam aspek pengabdian masyarakat. Kampus sebagai institusi akademis tidak hanya mampu eksis dalam wilayah teoritis saja, tapi harus mendekatkan diri pada masyarakat baik secara ide maupun merealisasikan gagasan dan solusi kemasyarakatan. Jangka waktu KKN selama 30-45 hari selain mempertemukan fisik insan kampus dengan masyarakat, juga mensenyawakan keilmuan kampus dengan realitas dimasyarakat. Setelah sukses hal ini, tantangan selanjutnya adalah mampukah persenyawaan ini berkelanjutan pasca 30-45 hari. Hampir sebagian KKN kemudian hanya masuk dalam kotak bernama nostalgia yang kapan-kapan hanya cukup menjadi cerita saja. Banyak ide dan temuan di Desa yang bisa menjadi bahan penelitian, pengabdian masyarakat berkelanjutan, menumbuhkan start up wirausaha yang terus bersinergi d

[SMK AL-KAHFI, SEBUAH JEJAK INSPIRASI]

Dua tahun silam, 31 Agustus 2017. Hari pertama mengabdi dikaki Bukit Olat Maras, jam 4 dini hari sudah melaju dengan roda dua dari Mataram untuk mengejar jam 10 pagi sudah diSumbawa. Jam 10.05 sudah di SDIT Samawa Cendekia, lalu jam 2 siang di UTS dan menjelang Maghrib di SMK Al-Kahfi yang saat itu sedang mensyukuri 3 tahun berdiri. Ke SMK Al-Kahfi kemudian menjadi menu rutin setiap Kamis siang. Letaknya yang lebih kedalam 1-2 KM dari UTS, melewati empat kali yang tak berjembatan, mendaki dua bukit, dengan jalan usaha tani yang sudah tak perlu digambarkan lagi seperti apa kondisinya apalagi saat musim hujan.  Mereka yang memilih mengajar disekolah ini pasti bukan orang biasa, sebagiannya tinggal di kota Sumbawa harus pulang-pergi ke Sekolah yang jarak tempuh dengan sepeda motor 20-25 menitan. Dan yang lebih luar biasa lagi para santri (siswa) yang memilih ngilmu di tempat ini. Santri? Iya disebut demikian karena SMK Al-Kahfi berbasis pesantren dan pelaku usaha. Sekarang mem

[EFEK SENJA]

Senja itu akan selalu tiba dipenghujung hari. Disisa-sisa waktu mendekati malam yang menggantikan siang. Ia laksana pamungkas pesona siang yang memberi senyum terakhir yang manis dan mempesona pada semesta. Sepotong hari yang bernama siang di mulai sejak matahari terbit hingga ia terbenam. Diawali dengan pagi yang indah, hangat dan sejuk. Seakan ia laksana bayi yang masih suci, bersih, segar, berenergi dan memulai kehidupan. Ia laksana benih terbaik yang masih terjaga dan baru di semai. Menabur begitu banyak harapan. Sepenggal hari dipenghujung itu berjulukan senja. Indah, mempesona walaupun hanya energi sisa perjalanan sejak pagi, siang yang menyengat kemudian ditutup dengan senja. Iya,  hari memang sedang mempertontonkan episode Husnul Khotimah, penghujung yang baik berupa sunset. Iya antara sunrise dan sunset, dua panorama yang mengapit hari. Sama-sama pesona matahari dan menjadi buruan manusia untuk menikmati, terutama para fotografer, blogger, YouTubers atau sekedar Se

[KEMATIAN DAN CINTA]

"Yang menjadikan mati & hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun" (QS. Al-Mulk : 2) Kematian sebenarnnya adalah pengujian cinta, pembuktian cinta & perjalanan cinta. Pengujian cinta, sejauh mana cinta sesungguhnya ada dalam diri kita. Seberapa besar cinta kita terhadap orang yang kita cinta yang meninggalkan kita?, seberapa besar cinta kita terhadap Rabb yang menciptakan kita, orang yang kita cintai & mencintai titipan yang diamanahkan pada kita? Pembuktian cinta, sejauh mana kelarutan cinta hadir dalam tutur & laku saat cinta kita harus menempatkan sebenarnya Allah lebih mencintai orang yang kita cintai dalam bentuk selesainya tugas menanam cinta dimuka bumi dan kini saatnya almarhum/ah memetik buah2 cinta & amalnya dialam setelah di dunia. Perjalanan cinta, kehidupan di dunia ini sebenarnya adalah pengembaraan cinta. Mencari cinta, merasakan cinta & menebar cinta

[BATAS UJIAN DAN KADAR KESABARAN]

Kehidupan merupakan belantara ujian. Ujian sesungguhnya bukan sebatas semua hal yang terkait dengan musibah dan hal-hal yang tidak mengenakan diri, tapi ujian juga disematkan pada hal-hal yang menyenangkan bagi kita. Bukankah setiap yang melalaikan juga ujian bagi pemiliknya?. Ujian selalu bersahabat dekat dengan kunci mengatasinya yaitu, kesabaran. Suatu waktu ada yang bertanya pada saya dan ini bisa jadi mewakili kita juga, " Kenapa kita selalu di berikan ujian dan sampai kapan diberikan ujian? " Secara sederhana saya menjawab " Karena kita masih hidup dan beriman maka wajib diberikan ujian. Dan Ujian itu tak akan berhenti hingga Allah tak lagi mencintai kita. Kedua hal ini kuncinya kesabaran". Kemudian saya membuka kembali kitab Madarijus Salikin (Pendakian Menuju Allah) karya imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah yang saya beli 18 tahun silam. Mencoba mengasah kembali pemahaman tentang sabar dan menelisik sejauhmana ruang jiwa ini merasakan nikmatnya kesabara

[PERMAKLUMAN DAN ZIARAH]

" Menjadi pemimpin adalah kesediaan untuk memaklumi banyak hal. Dan berziarah adalah proses untuk menuju permakluman itu."  (DR. Zulkieflimansyah, M.Sc) Pemimpin tak terserak begitu banyak sebagaimana mudahnya melihat masyarakat biasa. Tapi juga tak serumit mencari jarum dalam tumpukan jerami. Karena ia disebut pemimpin sehingga ia adalah pilihan dan sekian banyak yang terserak, ia dapat menata juga yang terserak itu. Tidak hanya yang bersifat homogen semata yang menjadi Medan seorang pemimpin, ia akan banyak berhadapan dengan heterogenitas sebuah komunitas. Baik dari karakter maupun kepentingan dan motif masing-masing orang. Toh pun dalam kehomogenan masih tetap ada perbedaan pastinya. Kelapangan jiwa dan keluasan pikiran menjadi dasar kesediaan ia memaklumi.  Memaklumi bukan berarti toleransi dan lemah terhadap hal-hal prinsipil yang telah menjadi aturan dan norma yang telah disepakati dan menjadi pegangan dimasyarakat.  Kelapangan jiwa dan keluasan pikiran akan

[ PENGHAMBAAN KITA]

"Penghambaan" yang sebenarnya adalah satu kondisi ketika seorang manusia memiliki perasaan butuh kepada Rabb-Nya sehingga ia berdoa, berharap dan meminta kasih sayang serta pertolongan. (DR. Said Ramadhan Al-Buthy)  Mereka yang senantiasa rela melakukan sesuatu dengan segala macam cara demi atasannya tentu memiliki alasan, diantaranya karena merasa butuh padanya.  Binatang sirkus seperti anjing yang sudah dilatih kenapa mau melakukan atraksi? Karena ada kebutuhannya yang dipenuhi oleh majikan atau pawang binatang yang memandunya. Berdo'a merupakan cara meminta, berharap berarti menggantungkan masa depan atau impian, sedang meminta tolong sebuah pengakuan bahwa diri tidak dapat melakukan sesuatu karena memiliki keterbatasan sehingga membutuhkan bantuan.  Penghambaan sebuah kesadaran, ada titik lemah pada diri. Rasa membutuhkan campur tangan-Nya dalam pemenuhan kehidupan di dunia. Apapun masalahnya, baik rutin atau tiba-tiba, rumit atau biasa saja merupakan term