Langsung ke konten utama

[TIDAK ADA KATA TELAT MENEMUKAN POTENSI DIRI]

Tukul Arwana merasa awalnya hanya memiliki kemampuan melawak dan enggan menerima tawaran menjadi host acara talkshow karena memang tidak memiliki kemampuan dan pengalaman dibidang itu, kemudian jalan hidup berubah, acara TalkShow BUKAN EMPAT MATA mengatarkannya menjadi host papan atas negeri ini dengan bayaran 20jutaan sekali tayang untuk 260 episode (senilai 2,5 miliar rupiah). Bayangkan sudah berapa penghasilan beliau dari satu acara talkshow ini yang tayang hampir tiap hari bertahun tahun lamanya.

Asma Nadia penulis yang dalam kurun waktu 8 tahun menulis lebih dari 48 buku, 18 antalogi dan mensupervisi 150-an buku. Bukunya tersebar lebih dari 1 juta eksemplar dipenjuru negeri karena Best Seller. Beberapa diantara karyanya dijadikan film layar lebar, sebut saja diantaranya : Emak ijah pengen naik haji, assalamu'alaikum bejing, surga yang tak dirindukan. Bahkan diantara karyanya pula ada yang dibuat sinetron. Padahal awalnya kiprah kepenulisan Asma Nadia karena desakan sang kakak, ia akhirnya mencoba dan berhasil.

Dua kisah sukses diatas adalah beberapa diantara jalan keberhasilan yang tidak sejak awal berdasarkan potensi diri yang dirasakan dan digeluti oleh masing-masing mereka sejak dini. Namun mereka menerima dan mencoba beberapa potensi baru yang dilihat oleh orang sekitar yang luput darinya. Tetaplah selalu mengasah diri, membuka lebih lebar sisi kelapangan hati, tidak merasa telat untuk selalu menggali kemampuan diri bahkan dengan hal-hal yang tak terduga.

Salah satu sahabat saya yang memiliki pengalaman serupa adalah Mahridin Amin, setelah bergelut sekian lama sebelumnya didunia pelayaran. Akhirnya kini berani mengembangkan potensi lain dalam dirinya membuka D Cafe Pinter yang berlokasi di depan kantor PGRI NTB Gomong Mataram dengan beraneka menu Pizza murah meriah namun kualitas ok berdasarkan pengalaman belajarnya dibeberapa cheff resto eropa.

Buku BEST SELLER Inspirasi & Spirit Menjadi Manusia Luar Biasa juga tersedia disini loh, cuma Rp.60.000 (10% keuntungan untuk dakwah&kemanusiaan), so kapan lagi bisa beli buku sekaligus bisa beramal dalam 1 paket... buruan sebelum kehabisan......

http://iwanwe.blogspot.co.id/2016/08/tidak-ada-kata-telat-menemukan-potensi.html

09082016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...

014 [PERANG DIPONEGORO, PERANG TERMAHAL BELANDA DI INDONESIA]

  Belanda salah satu penjajah Indonesia yang sangat lama dibandingkan negera lainnya. Hal itu bukan berarti mulus-mulus saja. Perlawanan di berbagai daerah di Nusantara meletus silih berganti sepanjang waktu. Walau dengan persenjataan yang sebanding, namun api perjuangan itu tak mampu dipadamkan dengan mudah hingga kemerdekaan itu benar-benar diproklamasikan. Salah satu perang yang dicatat sebagai perlawanan terbesar dan termahal yang dihadapi oleh Belanda ialah Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang meletus selama lima tahun sejak tahun 1825 hingga 1830. Penyebab dari perang Diponegoro ini diantaranya, Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan keraton yang pastinya merupakan akal licik untuk mempengaruhi dan mengadudomba. Selain itu beban ekonomi rakyat akibat aturan pajak yang diberlakukan Belanda, pengusiran terhadap rakyat karena tanahnya termasuk tanah yang disewakan. Dan yang paling khusus adalah pemasangan patok-patok jalan oleh Belanda yang melintasi makam para leluhur Pa...

[DARI CAHAYA LAMPU KITA BELAJAR MENJAGA FASILITAS NEGARA]

Suatu ketika khalifah Umar bin Khatab RA kedatangan seseorang saat mengerjakan tugas Negara dengan diterangi cahaya lampu. Setelah mempersilahkannya masuk dan duduk sang Khalifah bertanya pada tamu “ Apakah yang akan kita bicarakan adalah masalah Negara atau masalah pribadi ? “ . Ketika sang tamu menjawab permasalahan pribadi Umar langsung mematikan lampu dan sang tamu dibuatnya terkejut. Belum habis keterkejutan sang tamu pemimpin kaum muslimin ini menjelaskan, sebelum sang tamu datang ia sedang mengerjakan tugas Negara dengan menggunakan lampu yang merupakan fasilitas Negara, sekarang kita akan membicaraka permasalahan pribadi sehingga tidak layak jika juga harus menggunakan fasilitas Negara. Mungkin cerita diatas menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan memisahkan mana yang menjadi amanah Negara atau public yang sedang melekat pada kita dengan status pribadi kita. Kisah diatas kemudian melahirkan pertanyaan ngeles kita “ Ah itukan wajar karena mereka sahabat Rasul da...