Para kenalan dan sahabat dalam etape kehidupan adalah bagian dari kebersamaan yang dirajut mencukupi tenunan amal kebaikan kita. Bersama mereka bukan sebuah perjalanan datar yang hanya mengenal suku kata lancar atau gembira. Tentu banyak hal yang membuatnya dinamis dengan duka bahkan berbeda sikap juga pikiran. Namun, itu tak harus memutus kebersamaan walau ada jarak geografis yang memisahkan atau rentang waktu membuatnya berjarak satu sama lain. Kelapangan dada yang selalu membuat kita dapat melewati hidup dengan bahagia dan senyuman.
Mushthafa Ar Rafi'I dalam kitab Wahyu lagi Qalam mengatakan "Jika engkau menghadapi dunia dengan jiwa lapang, engkau akan memperoleh banyak kegembiraan yang semakin lama semakin bertambah, semakin luas, duka yang makin mengecil dan menyempit. Engkau harus tahu bahawa bila duniamu terasa sempit, sebenarnya jiwamulah yang sempit, bukan dunianya.” (Ar Rafi’I, Wahyul Qalam, 1/50)
Alhamdulillah di hari yang sangat Mubarak Iedul Adha pagi ini saya berkesempatan shalat di lapangan rektorat Universitas Mataram sambil berziarah dan menapaki kisah perjalanan panjang hingga mengantarkan semua pada posisi hari ini. Karunia-Nya juga dapat bertemu kembali setelah belasan tahun tidak bersua dengan Prof. Mansur Ma'shum @mansur.mashum Ketua Senat Unram dan juga pernah menjabat Rektor selama dua periode. Bersama menyimak dengan khusyu khutbah Idul Adha yang disampaikan oleh DR. Khuwailid, Lc, MA.
Kebersamaan akan tetap langgeng jika didalamnya hadir kelapangan dada.
11082019
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri
@iwanwahyudi1
Komentar
Posting Komentar