Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

054 [MENULIS RAMADAN]

Salah satu yang diingat masa sekolah dulu saat Ramadan adalah buku agenda Ramadan. Baik buku yang dibeli atau buat sendiri menggunakan buku tulis. Di sana terdapat lembaran ibadah Ramadan, ceramah dan kultum usai shalat yang juga mencantumkan nama penceramah plus wajib dibubuhi tanda tangan. Antri berebut tandatangan ini juga punya sensasi tersendiri.  Di usia yang sudah dewasa dan tak ada lagi evaluasi macam itu, tentu perlu ruang introspeksi diri dan mendokumentasikan kisah-kisah Ramadan. Yang kian kesini makin seru, makin kesini kian banyak pembelajaran hidup yang dihadapi, lalui dan dapati.  Ramadan dengan segala kemuliaannya saja ide dan energi tulisan yang tak pernah habis walau diulang terus setiap tahunnya. Belum lagi bagaimana berinteraksi dengan Ramadan, sebuah tema yang selalu menemui hal baru setiap tahunnya.  Menulis Ramadan, sebuah cara berbagi sederhana bila tak mampu berbagi harta. Menggores pena Ramadan, sebuah cara mudah mencerita...

053 [MEMORI PUASA MASA KECIL]

Ingatan saya terbawa pada masa kecil, saat awal-awal mulai berpuasa. Dulu ketika era itu sekolah hanya masuk dua pekan pertengahan Ramadan. Awal dan akhirnya libur. Ditambah pesantren kilat, jadi optimal sekolah cuma sepekan. Saya ingat, mereka yang sekolah MI (Madrasah Ibtidaiyah) libur sebulan penuh. Bikin iri sekali.  Menyiasati haus dan lapar di hari-hari awal Ramadan selalu menjadi pikiran. Salah satunya dengan tidak banyak main dan aktivitas di luar rumah. Akhirnya pakai cara rebahan depan televisi. Biasanya ada film-film layar lebar yang khusus menyambut Ramadan seperti Rhoma Irama dan sejenisnya yang bernafas Islami.  Tapi, ternyata tidak banyak beraktivitas malah makin terasa dan terdengar suara perut yang meronta-ronta.  Saat itu masih ada opsi puasa setengah hari, berbuka jam 11 atau jam 12. Apalagi jika sekolahnya masuk siang. Jalan ke sekolah yang terik menimbulkan rasa haus dan dahaga yang agak menyiksa. Maklum, kami saat itu jalan kaki melintasi...

052 [MODAL SATU BUTIR BERBUAH LEBIH 700 BUTIR]

  “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)   Salah satu pertimbangan sebuah investasi adalah keuntungan, tidak hanya kembali modal dengan status nol, tidak menambah modal. Makin banyak keuntungan dengan modal kecil, maka investasi dan bisnis tersebut baik. Berbagi dan memberi, arti sesungguhnya adalah melipatgandakan kemanfaatan harta dan milik kita. Jika dibawa dalam timbangan bisnis ia tak merugi. Dari kebahagiaan yang kita miliki dan membuat orang lain gembira, maka sudah bernilai ganda kebahagiaan yang ditimbulkan oleh harta tersebut. Bagi orang beriman bukan hanya sekedar penggandaan kebahagiaan sosial, tapi ada jaminan dari Allah swt akan mendapatkan pahala dan balasan y...

051 [SELAMAT MENJELAJAH RAMADAN]

InsyaAllah sesaat lagi kita akan berjumpa dengan bulan yang dirindukan, yang disebut-sebut pada do'a setahun silam ketika berpisah. Bulan yang datang mengobati rindu akan kemuliaan, rindu akan suasana ilahiyah sepanjang siang dan malam. Bulan saat semesta maya dan nyata menyambut dan mengisinya dengan suka cita dan bahagia. Ramadan selamat berjumpa kembali... Engkau datang dengan kemuliaan yang tak berkurang sedikit pun dari sebelum-sebelumnya. Kami malah yang banyak berubah. Usia telah banyak terbuang dan kian dikit tersisa. Debu-debu dosa makin tebal saja melekat kembali selama engkau tinggalkan. Ramadan dekap erat lagi kami... Kami sadar engkau mencurahkan dengan deras pahala selama sebulan penuh pada semesta. Namun, kami entah kenapa sedikit berjarak hingga yang kami dapat hanya seberapa. Jauh dari target sederhana yang telah kami sendiri tekad kan. Ramadan izinkan kami lebih berarti... Amal-amal kami bisa lebih dibanding Ramadan yang lalu. Ibadah kami bisa l...

050 [KITA BUTUH UJIAN DAN MUSIBAH]

Ada sesuatu yang setiap orang hindari dan tak ingin itu menimpanya, musibah. Ada juga sesuatu yang tak diharapkan agar hidup tak ribet, ujian.  Tapi itu semua hak prerogatif Allah SWT, atas semua makhluknya. Dari selevel nabi dan rasul hingga manusia paling durhaka sekalipun seperti Fir'aun misalnya. Cuma jika itu menimpa pada orang baik dan orang jahat, perbedaannya ada pada motif kenapa Allah berikan?  "Oleh karena itu, Allah menimpakan kepadamu kesedihan demi kesedihan." (QS. Ali Imran:153)  Allah uji dengan kehilangan agar kita mengetahui, hanya Dia yang akan selalu bersama kita.  Allah uji dengan kekurangan agar kita mengetahui, hanya Dia sumber segala dan yang mampu mencukupi kebutuhan kita.  Allah uji dengan pengkhianatan agar kita mengetahui, hanya Dia semata yang selalu memberi kita jaminan keamanan.  Allah uji dengan rasa sakit agar kita mengetahui, hanya Dia sumber penyembuh, tau batasan daya imun dan iman kita melewatinya.  Alla...

049 [WASPADAI PERKATAAN]

Ruang interaksi menyediakan tempat untuk berkomunikasi baik secara langsung maupun tidak. Sehingga membutuhkan bahasa dan kata untuk menyampaikan pesan dan isi perasaan. Lisan menjadi aktor utama. Walaupun tak bertulang ia sangat lihai membuat orang bahagia, bahkan jika tidak dijaga akan meninggalkan banyak luka.  Allah SWT Maha Mengetahui setiap apa yang ada dalam hati hambanya. Apakah benar dengan yang diucapkan. Kadang ada gap antara kata yang keluar dengan isi kepala dan hati mereka.  Sehingga ketergelinciran kata begitu diperingatkan bahayanya, "Mereka dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan." (QS. Al-Maidah:64). Langit saja melaknat, apalagi penduduk bumi.  Akhir-akhir ini terasa sekali para oknum pemimpin memilih dan menggunakan kata dengan rasa "bahasa terminal" atau ceplas-ceplos "kalimat pasar". Kemudian akan viral dan menjadi kata yang menjadi tutur hingga ke anak-anak. Kata yang kasar dan kurang santun akhirnya memenuhi ja...

045 [SKENARIO RETAK]

Panggung politik bukan sekedar tempat pementasan seperti termuat skenario. Adakalanya godaan membuat seseorang melakukan improvisasi bila penonton tak sesuatu harapan skenario. Bila lupa, bisa tak kembali bahkan mengenyampingkan semua skenario.  Penonton selain butuh hiburan dan tuntunan juga memperhatikan perubahan di atas panggung itu. Makin lama rasa hiburan akan bergeser menjadi keanehan. Nilai tuntun mulai hambar berubah pahit dan pedas.  Di sana dipangkas atas nama efisiensi. Di sini "Jalan-jalan" dengan dalih apalah namanya dalam waktu yang bersamaan.  Kita tonton saja sambil seruput secangkir kopi. Jika rasa pahit mulai terasa, mata tak lagi mengantuk, maka kepala bisa lebih terang melihatnya.  Setiap peristiwa bukan sketsa kehidupan yang lewat begitu saja. Ada aroma kewarasan yang harus tetap dihirup, ada rasa dan nilai yang tetap perlu dipetik. Tak ada gading yang tak patah, tak ada cermin yang tak retak. Rumah Merpati 22, 16 Februari 2025

046 [BERISIK]

Pagar laut, korupsi timah 300 triliun, buron Harun Masiku belum tuntas, tapi sudah tak berisik. Entah dibungkam apa.  Sudah sepekan ricuh persidangan Hotman Paris vs Razman+Firdaus berisik ke sana kemari layar kaca maupun dunia maya. Berisik sedunia urusan cuma tiga manusia ini. Popularitas naik.  Dedy Corbuzier dilantik jadi Staffsus Menhan ditengah pangkas besar-besaran Kementerian lain dan anggaran tranfer ke daerah. Berisik tanpa sengaja algoritma loncat.  500an Kepala Daerah terpilih sejak kemarin pemeriksaan kesehatan di kemendagri, lanjut pelantikan, kemudian retret "ospek" ala Prabowo di Magelang. Berisik semua media live.  Senin 17 Februari 2025 BEM dan Mahasiswa se-Indonesia di Jakarta dan berbagai daerah beberapa hari ke depan unjuk rasa #IndonesiaGelap . Berisik nyaris tak naik tayang terlindas berisik-berisik segolongan manusia paragraf sebelum ini.  Dik, teruslah berisik. Suaramu mewakili ratusan juta kepala yang menderita, walau tak se...

044 [BACALAH DAN SERUKAN]

Salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW adalah al-Qur'an yang diturunkan pada bulan suci Ramadan yang insyaAllah dua pekan lagi menyapa kembali umat manusia.  Wahyu pertama yang diterima Rasulullah di gua Hira adalah 5 ayat pertama surah al-Alaq. Sedangkan ayat pertama surah tersebut artinya berbunyi, "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan," Kata "Iqro", bacalah! menjadi kata dan perintah pertama pembuka wahyu itu. Setelah 23 tahun dari turunnya firman Allah SWT, Rasulullah saw tak hanya membawanya sebatas perintah "membaca" tapi mengubah, mengilhami, menerangi jalan sejarah dan peradaban dengan cahaya Islam hingga hari ini.  Lalu apa yang harus dibaca?  Allah swt memerintahkan manusia membaca dalam makna mempelajari, meneliti, merenungi, mengambil pelajaran dan sebagainya, apa saja yang telah IA ciptakan, baik ayat-ayat-Nya yang tersurat (qauliyah), yaitu Alquran, dan ayat-ayat-Nya yang tersirat, maksudnya alam semesta (kau...

043 [LAPIS KEBERKAHAN BERBUKA PUASA]

Lapis keberkahan saat berbuka puasa: 1. Kelezatan berbuka puasa 2. Mendapat pahala puasa dari Allah SWT. 3.Permohonan/doa orang berpuasa tidak akan ditolak. 4. Doa yang tidak ditolak ketika berbuka puasa. 5. Doa tidak ditolak antara adzan dan iqomah, maka berdoalah." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud) 6. Berada dalam kebaikan.  "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (Hadits Riwayat Bukhari 4/173 dan Muslim 1093) Selamat berbuka puasa bagi yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh. #Puasa #bukapuasa #Berkah #fyp #fypシ゚viral

042 [TUNA KETELADANAN]

Dua hari yang lalu ada razia. Dari kejauhan  saya sudah melihat para petugas kepolisian dan Samsat yang sedang menggelar operasi disiplin berkendara itu.  Sebagian pengendara motor ada yang putar balik arah, pasti mereka yang tidak melengkapi diri dengan surat-surat berkendara. Saya santai, aja melaju karena merasa semua lengkap tersimpan di dompet. Motor menepi dihadapan petugas berseragam coklat. Buka dompet, keluarkan STNK dan menyerahkan untuk diperiksa. Sambil menunggu petugas membaca tanggal jatuh tempo pembayaran, saya menyiapkan SIM. STNK dikembalikan, ditukar dengan SIM. "SIM nya sudah mati pak", di sini mulai kaget saya. Razia dua pekan lalu, aman-aman saja.  "Sepertinya jarang razia SIM, jadi jarang dilihat pak ya". Dalam hati saya sudah pasrah, bakal kena tilang ini, ditambah buat/perpanjangan SIM perlu uang lagi.  Belum tuntas kegelisahan saya, pak polisi kembali bersuara, "Silahkan lanjutkan perjalanan pak, besok SIM nya silahkan diper...

040 [PAHALA SECANGKIR KOPI]

  Siapa yang tak mengenal kopi, minuman yang hampir semua orang tau dan pernah menyicipinya. Makin ke sini, kian ramai berdiri kedai-kedai kopi. Bahkan dikelola olah anak-anak muda. Mulai dengan menyewa bangunan atau toko hingga rombong sederhana ala kaki lima. Selain mendapatkan kenikmatan dalam setiap sruputnya, kita juga ingin mendapatkan hal lebih. Bagaimana dari secangkir kopi dapat meraih beberapa pahala. Tentu dengan mengikuti bagaimana cara minum   sesuai dengan tuntunan agama. Cukup sederhana dan tak akan mengurangi gaya minum kopi kita sehari-hari. Pertama, Jangan meniup, tunggu saja hingga agak dingin. Kopi yang disajikan dengan seduhan air panas, tentu perlu dibiarkan sejenak agar suhunya sesuai dengan kadar panas yang bisa diterima oleh mulut dan lidah kita. Tak perlu terburu-buru meniupnya. Biarkan ia mendingin sendiri sejenak. Hadis dari Ibnu Abbas r.a.   “Nabi  shallallahu ‘alaihi wassalam  melarang bernafas di dalam gelas atau meniupi gel...

038 [JADI SAUDARA SETAN]

Satu-satunya keadaan yang memaksa seseorang berhemat dan berhasil adalah ketika uang telah menipis dan nyaris habis.  Kita akan rela bahkan mengurangi jatah makan, apalagi hal lain yang tingkat pentingnya tak segenting urusan kebutuhan paling pokok dan utama  bernama makan.  Pada kondisi itu, betapa terasa dan berharganya uang 100 rupiah. Dalam kondisi biasa itu nyaris tidak masuk dalam hitungan, saking receh dan benar-benar recehannya.  Hemat sudah tak lagi pangkal kaya, tapi hemat menghindari melarat. Beda dengan hemat untuk menabung, pasti ada harapan kaya.  Saya masih ingat ketika masa mahasiswa menjadi panitia kegiatan seminar. Jika petugas acara seperti MC, moderator, pembaca do'a bahkan pembicara adalah dari internal organisasi, bisa dipastikan tidak ada amplop honor. Dapat nasi bungkus  dan snack kota sudah Alhamdulillah. Tapi, jika itu dilaksanakan oleh pemerintah, jelas ada honornya lembaran warna merah bergambar dwi tunggal proklamato...

037 [TERTIPU JUMLAH PENDUKUNG]

  Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Novermber 2024 lalu, menyadarkan kita akan satu hal. Ada banyak kandidat yang merasa diatas angin mendapat dukungan mayoritas masyarakat kemudian kalah. Ada yang berdasarkan survey mengungguli calon lain, saat pemilihan tumbang. Ada juga kandidat patahana, bahkan oligarki melanjutkan warisan kekuasaan orangtua sebelumnya, harus menelan pil pahit kenyataan untuk turun panggung.   Hal serupa tak hanya terjadi kemarin dalam pilkada di Indonesia. Di tempat lain bahkan di masa lampau banyak tertipu dengan klaim jumlah pendukung yang besar. Para pendukung pada umumnya dapat dikategorikan sebagai berikut:   Pertama, Pendukung bayaran. Mereka hadir saat rupiah diterima tangan dan masuk dalam saku. Inilah mereka pendukung dari efek harta.   Kedua, Pendukung posisi. Mereka mengikuti sebab iming-iming posisi berupa pemberian posisi, mengamankan posisi atau pergeseran posisi basah. Inilah pendukung dari efek tahta. ...

036 [IDE BEBAS MENGISI RUANG]

  Siapa yang tak mengenal Imam Al- Ghazali (w. 505 H) ? Dr. Abdurrahman Badawi, penelitian khusus terhadap karya-karya Al-Ghazali baru muncul di abad ke-17 M, menyebutkan bahwa jumlah karya yang dikaitkan dengan Al-Ghazali mencapai 457 judul. Kemudian menyebutkan satu persatu kitab-kitab yang dipastikan sebagai karya Al-Ghazali, yang sebanyak 72 judul.   Begitu pula dengan Ibn Taimiyyah (w. 728 H) mengarang buku mencapai 500 jilid diberbagai macam keilmuan, seperti yang paling terkenal tentang fatwa Majmu’ al-Fatwa . Belum lagi para penghimpun/penulis hadits seperti Imam Bukhari dan Imam Muslim. Karya mereka melintasi waktu berabad-abad lamanya. Ide dan karyanya menjumpai jutaan bahkan miliyaran kepala.   “Apabila seorang hakim menghukumi suatu masalah lalu dia berijtihad kemudian dia benar, maka dia mendapat dua pahala. Apabila dia menghukumi suatu masalah lalu berijtihad dan dia salah, maka dia mendapatkan satu pahala.” ( HR. Muslim ) Islam sangat mengharga...

035 [RESONANSI RAMADHAN]

  Sekuat apapun getaran yang dibawa Ramadhan, namun tanpa ada medium perantara dan frekuensi yang sama dengan penerimanya, jangan berharap resonansinya akan mewarnai bulan-bulan pasca Ramadhan kita. (Buku Energi Ramadhan, Resonansi Hati di Bulan Suci, Halaman 96)   Tak kurang sebulan lagi, jika Allah swt memperkenankan usia, kita akan berjumpa kembali dengan Ramadhan. Siang ini saya mengunjungi Perpustakaan Daerah (Pusda) Kota Bima. Di barisan buku yang tertata rapih di rak terselip buku “Energi Ramadhan, Resonansi Hati di Bulan Suci”. Mengingatkan kembali dua bulan sebelum Ramadhan tahun 2020 saya menyelesaikan penulisan buku tersebut. Itu pula Ramadhan pertama saat wabah corona, covid-19 melanda dunia.   Saat itu getaran Ramadhan sebelumnya dan sinyal Ramadhan yang akan tiba sangat terasa dalam proses penulisan. Minimal Ramadhan diingat dan disiapkan agar buku itu terbit sebelum bulan suci. Walaupun pergerakan manusia mulai dibatasi dengan aturan pencegahan pen...

033 [TERUSLAH BERBAGI]

  Bagi sebagian orang berbagi dianggap mengurangi yang telah ada. Apalagi terkait dengan sesuatu yang menjadi hak milik. Berbagi ada kalanya hanya memindahkan dalam berbagai ruang-ruang yang lebih banyak. Dari satu dibagi dua, tiga dan seterusnya.   Berbagi bisa menjadi pengali dan pelipatgandaan dalam konteks berbuat baik dan beramal.   Sesungguhnya pun yang dimiliki bahkan diri ini sekalipun, bukan kita yang punya. Tetapi kesemuanya milik Allah swt yang dipijamkan atau dititipkan.   “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka, dan mereka akan mendapatkan pahala yang mulia.” (QS. Al-Hadid:18)   Allah swt memakai kata “meminjamkan” untuk yang kita sedekahkan atau dikeluarkan dijalan-Nya, padahal kesemuanya itu miliknya. Artinya Allah pasti akan mengembalikannya lagi pada si peminjam, yaitu kita. Bahkan tidak sebanyak tak...