Langsung ke konten utama

053 [MEMORI PUASA MASA KECIL]


Ingatan saya terbawa pada masa kecil, saat awal-awal mulai berpuasa. Dulu ketika era itu sekolah hanya masuk dua pekan pertengahan Ramadan. Awal dan akhirnya libur. Ditambah pesantren kilat, jadi optimal sekolah cuma sepekan. Saya ingat, mereka yang sekolah MI (Madrasah Ibtidaiyah) libur sebulan penuh. Bikin iri sekali. 

Menyiasati haus dan lapar di hari-hari awal Ramadan selalu menjadi pikiran. Salah satunya dengan tidak banyak main dan aktivitas di luar rumah. Akhirnya pakai cara rebahan depan televisi. Biasanya ada film-film layar lebar yang khusus menyambut Ramadan seperti Rhoma Irama dan sejenisnya yang bernafas Islami. 

Tapi, ternyata tidak banyak beraktivitas malah makin terasa dan terdengar suara perut yang meronta-ronta.  Saat itu masih ada opsi puasa setengah hari, berbuka jam 11 atau jam 12. Apalagi jika sekolahnya masuk siang. Jalan ke sekolah yang terik menimbulkan rasa haus dan dahaga yang agak menyiksa. Maklum, kami saat itu jalan kaki melintasi pinggir kiri aspal jalanan. Karena kasihan kadang ibu memberi opsi agar berbuka setengah hari dulu sebelum berangkat sekolah. 

Bila diingat kembali, begitu rupanya puasa menempa diri mulai saat kecil. Secara bertahap. Dari merasa tidak enak bila tak puasa, apa lagi ada buku agenda Ramadan dimana harus mengisi tabel ibadah harian sebulan penuh. 

Kemudian meningkat menjadi puasa setengah hari. Dan berujung pada menghitung berapa banyak puasa full sehari, saat hari lebaran. Di keluarga tidak ada tradisi konversi jumlah hari puasa dengan bonus uang. 

Saya pernah dibuat heran dengan beberapa teman kos saat kuliah, masih menghitung dengan bangga hari puasa full diantara banyaknya yang bolong. Padahal kerjaan mereka cuma mager (malas gerak) aja di kos, tak aktif berorganisasi bahkan sering bolos kuliah. 

Kisah masa kecil membuat kita berkaca, sejauh apa perbedaannya dengan kondisi hari ini. Semoga berbuah bahagia lebih banyak dibanding penyesalan

01032025
#ceritaramadanku
#ceritaramadanku2501 #MemungutKataKata #MariBerbagiMakna #jelajahramadan #IWANwahyudi
@sobatnulis.ig 
@rehatiwan @rehatiwaninspiring 
www.rehatiwan.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...