Ingatan saya terbawa pada masa kecil, saat awal-awal mulai berpuasa. Dulu ketika era itu sekolah hanya masuk dua pekan pertengahan Ramadan. Awal dan akhirnya libur. Ditambah pesantren kilat, jadi optimal sekolah cuma sepekan. Saya ingat, mereka yang sekolah MI (Madrasah Ibtidaiyah) libur sebulan penuh. Bikin iri sekali.
Menyiasati haus dan lapar di hari-hari awal Ramadan selalu menjadi pikiran. Salah satunya dengan tidak banyak main dan aktivitas di luar rumah. Akhirnya pakai cara rebahan depan televisi. Biasanya ada film-film layar lebar yang khusus menyambut Ramadan seperti Rhoma Irama dan sejenisnya yang bernafas Islami.
Tapi, ternyata tidak banyak beraktivitas malah makin terasa dan terdengar suara perut yang meronta-ronta. Saat itu masih ada opsi puasa setengah hari, berbuka jam 11 atau jam 12. Apalagi jika sekolahnya masuk siang. Jalan ke sekolah yang terik menimbulkan rasa haus dan dahaga yang agak menyiksa. Maklum, kami saat itu jalan kaki melintasi pinggir kiri aspal jalanan. Karena kasihan kadang ibu memberi opsi agar berbuka setengah hari dulu sebelum berangkat sekolah.
Bila diingat kembali, begitu rupanya puasa menempa diri mulai saat kecil. Secara bertahap. Dari merasa tidak enak bila tak puasa, apa lagi ada buku agenda Ramadan dimana harus mengisi tabel ibadah harian sebulan penuh.
Kemudian meningkat menjadi puasa setengah hari. Dan berujung pada menghitung berapa banyak puasa full sehari, saat hari lebaran. Di keluarga tidak ada tradisi konversi jumlah hari puasa dengan bonus uang.
Saya pernah dibuat heran dengan beberapa teman kos saat kuliah, masih menghitung dengan bangga hari puasa full diantara banyaknya yang bolong. Padahal kerjaan mereka cuma mager (malas gerak) aja di kos, tak aktif berorganisasi bahkan sering bolos kuliah.
Kisah masa kecil membuat kita berkaca, sejauh apa perbedaannya dengan kondisi hari ini. Semoga berbuah bahagia lebih banyak dibanding penyesalan
01032025
#ceritaramadanku
#ceritaramadanku2501 #MemungutKataKata #MariBerbagiMakna #jelajahramadan #IWANwahyudi
@sobatnulis.ig
@rehatiwan @rehatiwaninspiring
www.rehatiwan.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar