Salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW adalah al-Qur'an yang diturunkan pada bulan suci Ramadan yang insyaAllah dua pekan lagi menyapa kembali umat manusia.
Wahyu pertama yang diterima Rasulullah di gua Hira adalah 5 ayat pertama surah al-Alaq. Sedangkan ayat pertama surah tersebut artinya berbunyi, "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,"
Kata "Iqro", bacalah! menjadi kata dan perintah pertama pembuka wahyu itu. Setelah 23 tahun dari turunnya firman Allah SWT, Rasulullah saw tak hanya membawanya sebatas perintah "membaca" tapi mengubah, mengilhami, menerangi jalan sejarah dan peradaban dengan cahaya Islam hingga hari ini.
Lalu apa yang harus dibaca?
Allah swt memerintahkan manusia membaca dalam makna mempelajari, meneliti, merenungi, mengambil pelajaran dan sebagainya, apa saja yang telah IA ciptakan, baik ayat-ayat-Nya yang tersurat (qauliyah), yaitu Alquran, dan ayat-ayat-Nya yang tersirat, maksudnya alam semesta (kauniyah).
Saya bukan penghafal al-Qur'an dan Hadits apalagi ahli tafsir. Saya merenungi perintah "bacalah" tidak sebatas berhenti pada mengerti dan memahami apa yang dibaca. Tapi kemudian dilanjutkan dengan "suarakan dan sebarkan" isi bacaan itu pada orang lain. Seruan pada kebaikan dan jalan Agama ini. Baik dengan lisan maupun tulisan.
Sore ini saya mendapatkan kiriman buku dari event menulis @gerimis30hari Desember 2024 lalu dan menulis bareng @nuramellunar Januari 2025 bersama @ellunarpublish_ . Bagi saya buku "Rintik Berbisik" dan "Tentang Senja, Rindu, dan Seduhan Teh" bagian dari mengikat kalimat-kalimat-Nya yang terserak di semesta dalam makna peristiwa yang ditulis kembali. Mungkin receh, tapi saya memilih dari sini. Dari apa yang bisa dilakukan sekarang, tanpa menunggu -sempurna- nanti.
Rumah Merpati 22, 13 Februari 2025
#MariBerbagiMakna #rehatiwan #rehatiwanisnpiring #memungutkatakata #IWANwahyudi
@gerimis30hari @nuramellunar @ellunarpublish_
www.rehatiwan.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar