Sekuat apapun
getaran yang dibawa Ramadhan, namun tanpa ada medium perantara dan frekuensi
yang sama dengan penerimanya, jangan berharap resonansinya akan mewarnai
bulan-bulan pasca Ramadhan kita. (Buku Energi Ramadhan, Resonansi Hati di Bulan Suci,
Halaman 96)
Tak
kurang sebulan lagi, jika Allah swt memperkenankan usia, kita akan berjumpa
kembali dengan Ramadhan. Siang ini saya mengunjungi Perpustakaan Daerah (Pusda)
Kota Bima. Di barisan buku yang tertata rapih di rak terselip buku “Energi
Ramadhan, Resonansi Hati di Bulan Suci”. Mengingatkan kembali dua bulan sebelum
Ramadhan tahun 2020 saya menyelesaikan penulisan buku tersebut. Itu pula
Ramadhan pertama saat wabah corona, covid-19 melanda dunia.
Saat
itu getaran Ramadhan sebelumnya dan sinyal Ramadhan yang akan tiba sangat
terasa dalam proses penulisan. Minimal Ramadhan diingat dan disiapkan agar buku
itu terbit sebelum bulan suci. Walaupun pergerakan manusia mulai dibatasi
dengan aturan pencegahan penularan covid-19.
Menyiapkan
diri sebelum Ramadhan menjadi sebuah prakondisi agar saat masuki bulan
Ramadhan, kita tidak keteteran. Dan berujung sama saja dengan Ramadhan yang
telah berlalu, hanya seremonial. Semoga kita menjadi hamba yang berharap ada
sesuatu lebih dalam setiap Ramadhan, baik kuantitas maupun kualitas amal yang
terasa hingga dalam sukma.
Dari
Aisyah Ra, “Aku tidak pernah melihat
Rasulullah SAW berpuasa dalam satu bulan lebih banyak daripada bulan Sya’ban.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Seorang
Rasulullah saw saja menciptakan prakondisi Ramadhan dengan begitu spesialnya.
Ibarat tubuh atau mesin diperlukan pemanasan, agar saat tiba waktu bergerak
tidak kaget, jika berburu kemuliaan Ramadhan perlu gas full.
Belum terlambat untuk mengembalikan resonansi Ramadhan dalam diri kita sejak sekarang.
Rumah Merpati 22, 4 Februari 2025. 14:59
#MariBerbagiMakna #Buku #BukuPenadanKita #reHATIwan
#reHATIwanInspiring #28HariCinta #28HC2504 #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi #MemungutKataKata@rehatiwan @inspirasiwajahnegeri @rehatiwaninspiring
Komentar
Posting Komentar