Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

[2019, LEBIH BAIK & BERMANFAAT]

Awal tahun merupakan waktu terbaik untuk melakukan resolusi tentang apa capaian yang akan diraih ditahan tersebut. Menjadi lebih baik dan bermanfaat tentunya menjadi pijakan dan harapan karena didalamnya ada capaian pribadi dan capaian untuk sekeliling. LEBIH BAIK, sebuah keniscayaan dan hasrat setiap manusia yang selalu ingin lebih setiap saat. Dimensi perbaikan diri, mengisi kekosongan dalam kemampuan dan capaian tertentu adalah spirit yang mulia. Mustahil memberi bagi mereka yang tak memiliki. Semakin baik kita, maka akan semakin baik dan banyak yang dapat kita berikan. BERMANFAAT, sebuah efek yang harus menjadi parameter terhadap keberadaan kita. Sehebat dan sempurna apapun tak akan bernilai positif jika tidak memberikan manfaat. Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain dan sekitarnya. Artinya jika belum ada andil manfaat yang dirasakan sekitar maka kita belum baik atau lebih baik. Mari awali hari pertama tahun 2019 ini dengan kebaikan dengan cara-cara yan

[365]

Satu diantara 365 pasti ada kenangan indah atau luka yang sangat melekat. Kenapa cuma satu? Padahal jatah 365, bahkan minta tambah. Belum jika menghitung jumlah karya, bisa 0 (nol).  Ada yang merasa kurang dan ada juga terasa lebih dari 365 hari. Ada yang diisi penuh, cuma setengah bahkan kosong dari 365 hari yang disediakan. Ini bukan masalah hemat atau dapat bonus jika banyak hari yang kosong atau setengah terisi sehingga dapat dikembalikan ditukar dengan voucher.  Semua makhluk berjatah 365 hari kecuali yang benar-benar dicukupkan ditengah jalan perjalanan setahun oleh-Nya. Silahkan hitung sendiri, bahkan daftar di buku diary tidak sampai 365 apalagi yang masih melekat di ingatan jika diri tak sudi mencatat. Lalu bagaimana dapat membandingkan berapa resolusi atau impian dengan realitas yang tercapai? Ibarat berhutang tapi diakhir lupa berapa jumlah hutang dan sudah berapa yang dibayar sehingga sisanya berapa?  Dream ala kinan (layangan putus) atau resolusi bukan cuma pem

[MENULIS TEKAD]

Entah sudah berapa ribu postingan telah lahir dari jempol kita sejak bergabung dengan berbagai aplikasi media sosial. Tak berbilang juga paket data menguap. Hampir setiap hari membuka beranda atau wall baik sekedar membaca, berstatus atau berkomentar.  Ternyata tidak sulit dan kita bisa menulis bukan, cuma baru sekedar. Mari kita coba bercerita, berkisah tentang apa yang dilihat dan dengar, terlintas dalam hati dan pikiran rutin setiap hari. Iya, setiap hari walau satu dua kalimat diantara padatnya waktu rutinitas. Bisa jadi satu dua kata kita ada yang masuk ke dalam jiwa dan memberi makna pada manusia pembaca.  InsyaAllah belajar berkomitmen menulis harian 2022 dimulai pada bulan Januari bersama #30HariBercarita @30haribercerita Rumah Merpati 22 31122021

Salam Pagi 25

Assalamu'alaikum Pagi Mulai pagi ini senantiasa memantaskan diri menjadi lebih baik dan berarti. Para pembenci dan sahabatmu tidak perlu kata, biar mereka melihat bukti nyata dalam jejak-jejak ruang karya.  #AssamualaikumPagi #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri @inspirasiwajahnegeri  @iwanwahyudi1 

[ITU-ITU DAN DISITU-SITU SAJA]

Pernahkah anda merasa bosan melakukan hal yang itu-itu aja?. Liburan juga ke tempat yang itu-itu aja di tambah bentuk kegiatannya itu-itu aja. Sebenarnya semua tergantung diri kita sendiri. Perlu ada variasi tempat agar ada pengalaman dan wawasan kita tentang yang ada diatas muka bumi ini. Jika tak ada waktu yang lebih luang atau finansial yang lebih, maka yang harus diubah adalah cara dan bentuk mengisi liburan tersebut, walau cuma disitu-situ aja tempatnya. Apa yang menyebabkan kita hanya melakukan itu-itu aja dan disitu-situ aja ? 1. Kita tipe orang yang pasrah dan tidak mau menambahkan pengalaman baru dalam hidup. Intinya g mau keluar dari zona nyaman. 2. Kita bagian dari kelompok orang yang kurang kreatif dan variatif. Jarang berpikir diluar kebiasaan yang pernah dilakukan. Kreatif dan variatif tidak harus dengan menambah finansial, tapi bahkan malah bisa menghemat finansial. Contoh dari pada nonton di bioskop mendingan nonton bareng teman-teman dihalaman rumah. 3. Kita kurang gau

[SEPAHIT APAPUN, TETAP BERNAMA CINTA]

  " Cintakan membawamu kembali disini ". Ah cinta... kalimat fatamorgana yang kadang hanya ada dalam imajinasi dan khayalan. Bahasa langit yang kadang hanya terlihat namun tak dapat disentuh. Ah nostalgia...hanya memutar kembali kenangan yang kadang membuat dada ini kembali tertusuk sakit. Atau sekedar menonton kembali sketsa kenangan indah dan bercerita betapa ingin kembali kemasa itu. Betapapun pahit dan sesekali hanya mengundang senyum sendiri tapi itulah cinta, nostalgia dan kenangan. Ia akan tidak bernilai apa-apa jika memperpanjang trauma dan tidak bisa move on darinya (dari kepahitan dan kedukaan). Tapi jadikan itu hikmah terhadap diri dan pelajaran untuk dibagi pada yang lain, sekecil apapun, serumit apapun, sesusah apapun menuturkannya kembali. Karena berbagi juga tak selalu harus dalam materi tapi juga dengan berkisah yang mengandung makna. 30122018 13:59 Ruang C12 Gedung C #IWANwahyudi #MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri www.iwan-wahyudi.net Inspirasi Wajah

[JEJAK MEREKA DALAM KESUKSESAN KITA]

" Siapa yang pernah mengajarkan aku satu huruf saja, maka aku siap menjadi budaknya " (Ali bin Abi Thalib Ra) Hari ini ada banyak nikmat yang dilimpahkan-Nya pada kita. Diantaranya kita telah menggapai keinginan yang pernah dicita-citakan, ada yang sudah tegak berdiri mandiri secara ekonomi sehingga tidak lagi disubsidi orang tua, ada yang sudah mendapat gelar akademik bahkan melanjutkan studi hingga luar negeri, ada yang sudah berkiprah dalam gerakan kebaikan dan dakwah memberi pencerahan pada masyarakat, ada yang telah menjadi pejabat publik yang dengan kasih sayangnya melayani rakyat, minimal ada kebaikan dan kesuksesan yang melekat dalam diri dibandingkan dulu lima, sepuluh, lima belas bahkan puluhan tahun yang lalu. Diantara nikmat keberhasilan langkah itu tentu bukan saja dari jerih payah sendiri semata. Ada banyak tangan, pikiran, do'a dan kebaikan-kebaikan orang baik yang dikenal atau tidak, besar atau kecil, diingat atau luput dari memori berandil dalam ikhtiar

[DARI CAHAYA LAMPU KITA BELAJAR MENJAGA FASILITAS NEGARA]

Suatu ketika khalifah Umar bin Khatab RA kedatangan seseorang saat mengerjakan tugas Negara dengan diterangi cahaya lampu. Setelah mempersilahkannya masuk dan duduk sang Khalifah bertanya pada tamu “ Apakah yang akan kita bicarakan adalah masalah Negara atau masalah pribadi ? “ . Ketika sang tamu menjawab permasalahan pribadi Umar langsung mematikan lampu dan sang tamu dibuatnya terkejut. Belum habis keterkejutan sang tamu pemimpin kaum muslimin ini menjelaskan, sebelum sang tamu datang ia sedang mengerjakan tugas Negara dengan menggunakan lampu yang merupakan fasilitas Negara, sekarang kita akan membicaraka permasalahan pribadi sehingga tidak layak jika juga harus menggunakan fasilitas Negara. Mungkin cerita diatas menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan memisahkan mana yang menjadi amanah Negara atau public yang sedang melekat pada kita dengan status pribadi kita. Kisah diatas kemudian melahirkan pertanyaan ngeles kita “ Ah itukan wajar karena mereka sahabat Rasul da

[PASANG SURUT]

Sebagai manusia kita pasti melalui pasang surut kehidupan, kadang roda hidup berada diatas, lain waktu iapun akan berada dibawah. Permasalahannya bukan suka atau duka, gembira atau susah, musibah maupun anugerah kegembiraan, tetapi bagaimana kita menyikapinya. Dalam semua takdir yang menjadi kewenangan prerogatif Allah SWT tentu mengandung banyak maksud, bertebaran beraneka hikmah dan semua pasti tak ada yang sia-sia.  Namun yang harus kita yakini setiap itu semua adalah yang terbaik bagi kita. Jangan berlama dalam kesedihan dan duka karena semua merupakan sarana menjadikan kita lebih kuat dari sebelumnya, lebih siap menghadapi tantangan setelahnya, serta optimis mengeja masa depan. #KalemboAde 28122016 www.iwan-wahyudi.net

[KEBERSAMAAN]

Dalam kebersamaan jangan selalu mencari titik perbedaan karena itu akan membuatnya selalu retak. Keretakan hubungan biasanya dipengaruhi oleh faktor komunikasi dan ego pribadi. Jangan merasa lebih tinggi dari yang lainnya,  mungkin disaat itu Allah menguji kita dengan rasa beda dari yang lain. #reHATIwan 28122017 @iwanwahyudi1

[NULIS KEROYOKAN]

Awal bulan ini saya dapat kiriman buku "Kita Enggak Baik-baik Saja" dari bu Dita Dandelion . Ini buku ke empat atau mungkin lebih dari itu karyanya yang kebanyakan lahir semua ketika pandemi.  Walaupun kita, bangsa ini bahkan dunia memang benar sedang tidak baik-baik saja bukan berarti tak ada kesempatan melakukan kebaikan dan menebar kebaikan sesederhana berbagi kata dan makna pada sesama. Hingga mengubahnya menjadi baik-baik saja bahkan lebih baik dari sebelumnya disisi yang lain.  Mungkin jika karya solo (buku sendiri) memang berat, tetapi jika bergotong-royong (antologi) maka akan mudah dan saling berlomba menyelesaikan tulisan. Keroyokan akan membangkitkan yang lemah diantara kita, mencubit dorongan yang tidak percaya diri, "memaksa" pena menggoreskan kata karena sering ditanya.  Saya kadang berimajinasi seandainya ketika lulus sekolah bukan hanya buku album kelas saja yang kita buat, tapi ada buku bersama yang diterbitkan. "Wah sul

[TAKDIR MATA]

Tiap kata punya pasang mata yang akan membacanya. Tiap buku punya orang-orang yang akan membacanya pula. Jangan khawatir saat menulis dan membaca karena ia sudah punya jatah mata dan kepala yang akan menikmatinya. Salah satu yang membuat seseorang gagal menulis, tidak meneruskan kalimat gagasannya, urung menyelesaikan tulisannya ialah perasaan bahwa tulisannya takut tidak ada yang akan membacanya. Perasaan itu akhirnya benar-benar membunuh tulisannya sebelum lahir, karena tidak rampung. Ketakutan itu pula yang sering banyak orang menyebutkan membunuhmu berkali-kali sebelum kematian.  Kadang kita membandingkan tulisan pertama dengan karya bestseller penulis idaman. Tentu hal yang mustahil bisa sama. Penulis idaman itu mencapai karya terbaiknya setelah berkali-kali gagal dengan tulisan sebelumnya. Seharusnya lebih adil jika membandingkan tulisan pertama kita dengan tulisan pertama para idola itu.  Tulisan-tulisan itu bisa menjadi baik dan layak setelah berkali-kali menulis da

[REFLEKSI]

Setiap pergantian waktu adalah tempat kita menghitung ulang. Menghitung keberhasilan dan kekurangan terhadap perencanaan, aksi, harapan dan tahapan cita-cita. Keberhasilan tak meninggikan hati, kegagalan tak mematahkan segala impian. Akhir Desember bagi saya ada 2 ujian musibah yang secara pribadi ini sentilan dari-Nya yang harus senantiasa menjadi alarm pengingat untuk merefleksi diri. 26 Desember 2004 Tsunami Aceh, saat itu saya lebih awal tiba di Universitas Brawijaya Malang dg harapan sebelum acara Refleksi Akhir Tahun saya banyak sharing dan belajar dari Presiden BEM UB Trio Aguspurwono. Dan berita Tsunami Aceh saya terima di Malang, dan yang membuat gelisah adalah bagaimana kondisi teman-teman BEM Unsyiah yang dijadwalkan hadir dan diharapkan menjadi salah satu pembicara mewakili pulau Sumatera. Singkatnya setelah berhari-hari putus komunikasi akhirnya tersambung dan selamat, salah satu agenda yang disiapkan BEM SI pasca tsunami adalah KKN (kuliah kerja nyata) Recover

[MEMILAH]

"Jika engkau diuji dengan sikap orang bodoh dan hasad yang ingin melakukan sesuatu atasmu dan mengkritik amalmu, berpura-puralah tidak tahu atas kritikan mereka. Berpura-puralah tidak menghiraukan perkataan mereka dan tidak memperhatikan mereka. Ketika itu, matilah perkataan dan kritik yang mereka sampaikan bakal terkubur dilupakan. " (DR. Aidh bin Abdullah Al-Qarni)  Tiap saat akan banyak informasi yang datang dan pergi pada kita, apalagi dengan era media sosial yang menjadi kebutuhan jaman ini. Tak sedikit informasi palsu seakan terlihat asli, kabar fitnah yang dipoles hingga meyakinkan, bahkan informasi yang dapat melemahkan tekad, menyandera hingga membunuh karakter. Tidak semua informasi ditelan, tidak semua berita dipercaya, tidak semua kabar harus mempengaruhi kita. Hal-hal yang melemahkan langkah, memperkeruh jiwa, mengusutkan pikiran, menjauhkan dari jalan kebenaran, abaikan saja agar tak menyita waktu, perasaan, pikiran dan fisik. Karena kadang musuh san

[KOPA SAHE]

Kuliner khas Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Kopa Sahe atau Soto Kaki Kerbau diracik dengan berbagai bumbu khas yang tentu kaya akan rempah-rempah.  Setiap pekan ketika bapak ke Pasar Tente pasti membelikan kami makanan ini, selain bahan-bahan mentah kebutuhan sehari-hari yang perlu proses memasaknya. Kopa Sahe bisa langsung di nikmati dengan nasi panas.  Sekarang bagi yang mau mencicipi kopa Sahe dan belum pernah ke Tente, biasa mampir disalah satu lapak wisata kuliner yang menjual kopa sahe. Lokasinya pas di depan pertigaan/cabang Tente (depan kantor telkom).  Untuk harga, standar setara soto kambing/sapi, tapi sensasinya tak terkalahkan dalam menggugah rasa apalagi jika pas jam makan dan bareng teman anda. Sungguh makin nikmat klo ada yang traktir.  Pinjam foto 📷 Gang Wisata Kuliner Abangda Hadi Santoso  27112021 @inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1

[MENULIS SETIAP HARI]

"Ketahuilah, sesungguhnya hakikat kita bukan berdiri diatas kaki, melainkan "berdiri" di atas hati kita. Karena itu, kata-kata yang baik akan meninggikan derajat kita hingga ke langit laksana burung yang terbang. Sedangkan kata-kata yang buruk akan mengubur kita hingga kedalam tanah laksana kematian." (Roni Hadi Alimi dalam Bashirah Imaniyah).  Diantara rintik hujan yang berlomba jatuh ke bumi kemarin pagi, dan sesak dunia maya dengan banjir dua hari berturut-turut, datang petugas pos membawa paket buku dari Aceh Barat Daya ke "Rumah Merpati". Akhirnya sepekan menunggu terbayar dengan lembar-lembar goresan pena seorang penghulu di keempat judul bukunya.  Pagi hari sebelum memulai aktifitas kantornya (KUA) merupakan salah satu waktu favoritnya untuk menulis, tentang berbagai hal tentu dengan gayanya yang khas dan latar belakang pendidikannya yang alumni Al-Azhar Kairo Mesir. Diksi dan pilihan katanya sangat renyah dinikmati apalagi dengan kekaya

[MIE LEGENDARIS, MEGAH MIE]

Assalamu'alaikum sore.  Facebookers adakah kalian generasi MEGAH MIE? Mari absen di kolom komentar ya gayss....  Mendung, gerimis hujan gini paling pas makan mie rebus legendaris ini.....  Lebih dari seratus purnama saya kehilangan jejaknya, bahkan lupa gimana rasanya.  Pas nyicip..... Lidah langsung nyetrummm...  Rasa yang pernah hilang dan terlupakan kini datang lagi. Masih setiap seperti rasa yang dulu. ======= Saat SD mie instan yang menjadi makanan keluarga Supermie, karena sedikit kasus yang menasional saat itu maka beralih ke Sarimie. Kadang saya coba-coba nyicip di warung mie rebus, mie instannya pake Indomie. Saat itu saya dan keluarga berdomisili di Bekasi.  Panggilan kampung halaman akhirnya Bapak pindah ke Bima dan saya tentu melanjutkan SMP di Bima. Tinggal di Desa, tentu banyak hal yang terbatas termasuk mie instant. Mie cepat saji yang ada di kios-kios kampung yang cuma Megah Mie ini. Apa g ada mie instant yang keren-keren seperti saat saya SD

[PEMERINTAHAN DARURAT PENYELAMAT REPUBLIK]

Surat Kawat Pertama MANDAT PRESIDEN SUKARNO/WAKIL PRESIDEN HATTA KEPADA MR. SYAFRUDDIN PRAWIRA NEGARA. KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMBERITAHUKAN BAHWA PADA HARI MINGGU TANGGAL 19 DESEMBER 1948 JAM 06.00 PAGI, BELANDA TELAH MULAI SERANGANNYA ATAS IBU KOTA YOGYAKARTA. JIKA DALAM KEADAAN PEMERINTAH TIDAK DAPAT MENJALANKAN KEWAJIBANNYA LAGI, KAMI MENGUASAKAN KEPADA MR. SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA, MENTERI KEMAKMURAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK MEMBENTUK PEMRINTAHAN REPUBLIK INDONESIA DARURAT DI SUMATERA YOGYAKARTA, 19 DESEMBER 1948 PRESIDEN, SOEKARNO WAKIL PRESIDEN,  MOH. HATTA Surat kawat di atas satu dari dari dua surat kawat yang dikirim oleh Soekarno setelah pada hari itu  tanggal 19 Desember 1948 Belanda melakukan agresi militer II atau operasi Gagak (bahasa Belanda: Operatie Kraai) terhadap Yogyakarta ibukota negara Indonesia saat itu dan menangkap Soekarno, Moh. Hatta, Sjahril dan pemimpin republik lainnya. Surat kawat kedua ditujukan pada DR. Soedarsono dan

[MENOLAK KALAH]

"Tingkat cobaan iman tak ubahnya anak tangga yang bertingkat-tingkat. Tiap satu anak tangga dinaiki, datang dari bawah pukulan hebat mengenai tubuh orang yang mendaki. Kalau tangannya kuat menggantung, kalau kakinya kuat berpijak, dan kalau akal pikirannya tetap waspada, pukulan itu malah akan mendorong menaikkannya ke anak tangga yang lebih tinggi. Tapi kalau tangan lemah, kaki tidak kuat, akalnya hilang, pikirannya kusut, maka pukulan itu akan dapat menjatuhkan dan merobohkannya. Yang paling disayangkan, kalau robohnya tidak hanya satu dua anak tangga kebawah, tapi jatuh ke anak demi anak tangga di bawahnya sangat banyak. Bahkan karena lemahnya, seseorang bisa sulit bangkit." (Buya Hamka) Tak ada satu manusiapun yang luput dari cobaan dan ujian, bahkan kalangan nabi dan rasul sekalipun,  apalagi kita manusia biasa. Namun, mereka menolak takluk jiwanya oleh kegetiran hidup, menolak kalah tujuannya oleh pahitnya ujian. Karena sejatinya dunia ladang ujian yang haru

[PINTU SURGA YANG TERLUPA]

Betapa banyak orang untuk memperoleh kebahagiaan harus berkeliling kemana-mana, namun ia tak menyadari bahwa salah satu sumber kebahagiaan tersebut berada didekatnya, didalam rumahnya sendiri. Merekalah kedua orang tua kita. Keagungan kedua orang tua tersebut dengan jelas Rasulullah gambarkan dalam sebuah haditsnya dengan begitu Indah . “Orang tua itu adalah sebaik-baik pintu surga, seandainya kamu mau, jagalah pintu itu dan jangan kau sia-siakan”.  (HR. Turmudzi) Apasih sebenarnya yang dicari oleh manusia selain surga? Baik surga yang didunia terlebih surga yang abadi di akhirat kelak. Surga merupakan gambaran puncak segala nikmat. Baik itu berupa rasa maupun tempat. Surga di akhirat ialah tempat kompensasi dan balasan atas amal kebaikan yang dilakukan oleh manusia selama perjalanan hidupnya dimuka bumi. Tentu tak mudah mendapatkannya. Semua orang berlomba memperolehnya dengan berbagai macam cara. Namun, kadang kita lupa akan hal-hal sederhana dan dekat dengan keseharian y

[IBU..... 2]

Ibu... Bait puisi yang tak pernah usai. Kata cinta yang tak kenal jeda. Alunan do'anya yang tak pernah punah Kerinduan jiwa yang tak sempat kosong. Paragraf kisah yang tak lekang. Cerita yang indah tak mengenal tuntas. Seorang lelaki itu mengedong ibunya yang lumpuh sebagai baktinya. Memandikan dan mensucikannya dari hadats kecil dan besar dengan ikhlas sebagaimana perintah Allah dan RasulNya. Tentu hal itu dilakukan bukan hanya satu dua hari atau beberapa minggu seperti orang yang sedang di rawat di rumah sakit. Di suatu waktu lelaki ini bertanya pada Umar bin Khattab, "Apakah pengabdian ku sudah cukup untuk membalas budi ibuku? " Umar menjawab "Tidak! Tidak cukup! Karena kamu melakukannya sembari menunggu kematiannya, sementara ibu merawat mu sembari mengharap kehidupanmu". Mungkin ini salah satu hikmah ketika mereka (ibu dan bapak) telah tiada masih ada kesempatan membalas budi mereka agar mengalirkan pahala padanya dengan do'a anak

[MATA AIR DAN AIR MATA IBU]

“ Darimu aku hanya mengenal dua air mata, air mata rindu dan bahagia yang mengharu Darimu aku cuma tau dua mata air, mata air kasih sayang dan keikhlasan yang tak hilang ” “ Sudah berhenti dulu membacanya, istirahat dulu sebentar ” . Kalimat itu selalu terdengar saat saya asyiik membaca buku atau majalah hingga sambil tiduran diwaktu orang lain istirahat. Itu dulu, kini kalimat itu hanya sesekali saya dengar. Malahan kini ada kalimat baru “Istirahat dulu didepan laptopnya”, kalimat dari suara lembut yang sangat dirindukan. Dulu sesekali suara itu terdengar mengingatkan, jika tidak malam minggu ya minggu pagi. Generasi Wartel (Warung Telekomunikasi untuk layanan telepon lokal maupun interlokal) pasti tau waktu malam minggu dan minggu pagi (sebelum jam 06.00) adalah waktu asyiik tidur dan juga jam asyiik untuk telepon karena tarif murah sekali. Saat awal-awalnya marak telepon seluler frekuensi mendengar nasehat rindu itu menjadi dua kali sepekan, tiap Selasa malam dan Jum’at malam pukul