Langsung ke konten utama

[JEJAK MEREKA DALAM KESUKSESAN KITA]



" Siapa yang pernah mengajarkan aku satu huruf saja, maka aku siap menjadi budaknya " (Ali bin Abi Thalib Ra)
Hari ini ada banyak nikmat yang dilimpahkan-Nya pada kita. Diantaranya kita telah menggapai keinginan yang pernah dicita-citakan, ada yang sudah tegak berdiri mandiri secara ekonomi sehingga tidak lagi disubsidi orang tua, ada yang sudah mendapat gelar akademik bahkan melanjutkan studi hingga luar negeri, ada yang sudah berkiprah dalam gerakan kebaikan dan dakwah memberi pencerahan pada masyarakat, ada yang telah menjadi pejabat publik yang dengan kasih sayangnya melayani rakyat, minimal ada kebaikan dan kesuksesan yang melekat dalam diri dibandingkan dulu lima, sepuluh, lima belas bahkan puluhan tahun yang lalu.
Diantara nikmat keberhasilan langkah itu tentu bukan saja dari jerih payah sendiri semata. Ada banyak tangan, pikiran, do'a dan kebaikan-kebaikan orang baik yang dikenal atau tidak, besar atau kecil, diingat atau luput dari memori berandil dalam ikhtiar menggapai takdir kesuksesan dari-Nya.
Ada orang tua yang tiap jejak selalu menyertai kita, ada guru yang tempat menimba ilmu, ada teman tempat berpegangan tangan menggapai harapan, ada penjual nasi yang menjaga dari Magh dan perut kosong, ada Cleaning Service yang membuat nyaman tempat belajar dan bekerja bahkan sesekali menjadi teman curhat dan ada lagi ada ada yang lainnya baik sadar bahkan terlupakan.
Begitu mulianya Ali bin Abi Thalib menghargai kebaikan seseorang walau itu berupa mengajarkan satu huruf, itu menyadarkan kita agar tak lupa pada orang-orang yang berbuat baik pada kita. Setidaknya kadang ada tanya dalam diri " Apa kabar orang-orang yang berjasa pada diri ini?"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...