Langsung ke konten utama

[JEJAK MEREKA DALAM KESUKSESAN KITA]



" Siapa yang pernah mengajarkan aku satu huruf saja, maka aku siap menjadi budaknya " (Ali bin Abi Thalib Ra)
Hari ini ada banyak nikmat yang dilimpahkan-Nya pada kita. Diantaranya kita telah menggapai keinginan yang pernah dicita-citakan, ada yang sudah tegak berdiri mandiri secara ekonomi sehingga tidak lagi disubsidi orang tua, ada yang sudah mendapat gelar akademik bahkan melanjutkan studi hingga luar negeri, ada yang sudah berkiprah dalam gerakan kebaikan dan dakwah memberi pencerahan pada masyarakat, ada yang telah menjadi pejabat publik yang dengan kasih sayangnya melayani rakyat, minimal ada kebaikan dan kesuksesan yang melekat dalam diri dibandingkan dulu lima, sepuluh, lima belas bahkan puluhan tahun yang lalu.
Diantara nikmat keberhasilan langkah itu tentu bukan saja dari jerih payah sendiri semata. Ada banyak tangan, pikiran, do'a dan kebaikan-kebaikan orang baik yang dikenal atau tidak, besar atau kecil, diingat atau luput dari memori berandil dalam ikhtiar menggapai takdir kesuksesan dari-Nya.
Ada orang tua yang tiap jejak selalu menyertai kita, ada guru yang tempat menimba ilmu, ada teman tempat berpegangan tangan menggapai harapan, ada penjual nasi yang menjaga dari Magh dan perut kosong, ada Cleaning Service yang membuat nyaman tempat belajar dan bekerja bahkan sesekali menjadi teman curhat dan ada lagi ada ada yang lainnya baik sadar bahkan terlupakan.
Begitu mulianya Ali bin Abi Thalib menghargai kebaikan seseorang walau itu berupa mengajarkan satu huruf, itu menyadarkan kita agar tak lupa pada orang-orang yang berbuat baik pada kita. Setidaknya kadang ada tanya dalam diri " Apa kabar orang-orang yang berjasa pada diri ini?"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

060 [PESONA SENYUM EMAS MU]

  “Senyum itu dari mata turun ke hati dan dari hati naik ke wajah.”   Ada banyak jenis senyum lengkap dengan beragam rasa sang pemilik wajah dan kesana sesiapa yang memandangnya. Konon senyum yang terbaik ialah Duchenne smile . Sebutan untuk senyum tulus yang identik dengan terangkatnya dua sudut mulut dan pipi sehingga membuat sudut mata berkerut. Senyum ini dapat menular pada orang lain dan dapat memperbaiki mood . Senyum Duchenne juga dikenal sebagai senyum kegembiraan sejati. Ada juga yang menyebutnya Standar emas dari senyum. Membuat Anda terlihat dapat dipercaya, autentik, dan ramah. Duchenne terinspirasi dari nama seorang peneliti abad 19 bernama Guillaume Duchenne. Sosoknya memberikan kontribusi luar biasa dalam memetakan otot-otot tubuh manusia, termasuk yang bertugas mengendalikan ekspresi wajah. Ciri-ciri dari Duchenne smile: Senyuman tampak hingga ke mata, sudut-sudut mata berkerut da nada gerakan dari dua otot wajah (di mulut dan pipi) Duchenne smile ...

056 [PERLAWANAN ABADI]

Ketika segelintir mereka mendeklarasikan diri sebagai musuh abadi yang selalu siaga menggelincirkan kita, hanya satu pekik dan langkah kita, LAWAN!!! Namun kadang kita bermesraan dengan mereka. Memeluk dan terperdaya larut dalam rayuannya. Ruang itu sengaja kita ciptakan, padahal mereka tak sejenak pun memiliki rasa kemanusiaan.  Melawan tak melulu identik dengan hal negatif. Melawan lahir dari jarak antara seharusnya dengan realitas. Melawan reaksi dari aksi yang menyimpang atas fitrah kemanusiaan. Perlawanan itu abadi.  Rumah Merpati 22 16122022, 21:32 #MariBagiMakna #InspirasiwajahNegeri #IwanWahyudi #gerimis30hari #Gerimis_Des_16  @inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1 @gerimis30hari @ellunarpublish_ 

065 [RAMADHAN, DESEMBER DAN JANUARI]

Ini bukan direncanakan apalagi kebetulan, tapi keberulangan yang keseringan. Tapi siklus ini selalu membawa berkah dan kadang tak terduga. Beberapa yang dalam prediksi tidak mungkin ternyata paling cepat dan awal. Begitulah takdir dan nikmatnya, tak perlu disanksikan. Cukup jalani, tambah do'a yang mengiringi, hasilnya apapun itu jangan terima dan kecil hati. Lima antologi gagal. Tiga diantaranya karena diskomunikasi. Dua lainnya sudah kirim naskah sampai bela-belain dengan waktu yang mepet, eh malah belum ada kabar sampai sekarang nasib terbit atau tidaknya, padahal penyelenggaranya komunitas besar dan ternama. Alhamdulillah ada yang nyelip satu antologi, waktunya cepat bahkan saya sempat menyangsikan penyelenggara yang mengajak mampu menerbitkannya. Dua naskah solo mau tidak mau harus ditunda. Satunya sudah sejak tahun lalu direncanakan dan naskah tinggal diracik. Satu sisanya sudah didiskusikan kebanyak kawan, bahkan naskahnya di edit beberapa orang, tapi belum menemukan ruhn...