Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

111 [MENDEKAP RAMADAN]

Beberapa jam lagi kita akan masuk bulan Syawal, saat mentari terbenam.  Satu jam sebelumnya kita masih milik bulan Ramadan, bahkan semenit dan sedetik nya masih berada pada bulan yang penuh kemuliaan ini.  Selama 30 hari Ramadan telah menemani kehidupan kita penduduk bumi. Tentu tak semua kemuliaannya bisa kita dekap, ada saja khilaf atau kemaksiatan yang terselip oleh nafsu syahwat. Tapi, tetap saja banyak kebaikan yang didapatkan dibandingkan bulan lainnya.  Diwaktu perpisahan yang kian dekat dan singkat, mari mendekap erat Ramadan. Dengan amal apa saja yang masih mampu dipersembahkan, karena pahalanya masih berlipat-lipat seperti awal menjumpai Ramadan. Tak semua mampu bertahan hingga titik akhir. Tak semua pula bisa menemui ujung perjuangan masih dengan tekad menutupnya dengan yang amal terbaik.  Sebaik-baik kita yang baik pada ujungnya, Husnul khotimah. Kita ingin dalam dekapan perpisahan ini penuh dengan harapan, bukan lenyap berganti dengan hiruk-p...

091 [BERBUKA DAN NAFSU]

Kadang kita merasa bisa mengendalikan nafsu itu berupa menahan lapar dan dahaga di siang hari kala berpuasa. Atau menjaga diri dari kemaksiatan saat siang di bulan Ramadan. Kadang kita menafsirkan hawa nafsu itu berupa mengumbar ucapan tercela dan sia-sia atau ghibah dan iri hati pada sesama.  Tapi lupa nafsu bisa mengelabui justru saat menggapai kemenangan. Saat puasa tuntas dengan berbuka puasa, namun menu hidangan segunung diluar kapasitas perut. Banyak yang tersisa dan mubazir sahabatnya syaitan.  Nafsu itu bisa berbentuk menuruti keinginan melebihi kebutuhan. Butuh makan sepiring, kenyataannya rakus dua tiga bakul.  Kuantitas dan kualitas menu berbuka puasa sedikit mencerminkan jatidiri kita berhadapan dengan hawa nafsu sendiri.  Yuuk berburu dan "war" takjil seperlunya saja. Volume mereka cuma 1/3 air dan 1/3 makanan dalam perut, sedangkan 1/3 sisanya untuk udara.  Selamat menyiapkan hidangan berbuka puasa.  Rumah Merpati 22, 18 Maret 2025...

088 [KESEJAHTERAAN EMOSIONAL]

"Menulis adalah salah satu cara untuk menumbuhkan kesejahteraan emosional dalam diri. Mencurahkan perasaan membuat hati menjadi lebih tenang, lega, dan menelurkan sebuah karya membuat diri terasa lebih berarti." (Nana Yunita dalam "Kemilau Cahaya dalam Gulita" halaman 146)  Akhir pekan ini saya memilih mengkhatamkan buku kisah nyata karya Mbak Nana Yunita yang tiba akhir bulan lalu. Perjuangan membersamai putra ketiganya Emran Sulaiman sepanjang tahun 2024 lalu dalam menghadapi kanker Retinoblastoma.  Emran, 11 Maret lalu baru genap berusia tiga tahun. Tentu tidak semudah merawat remaja atau orang dewasa yang sudah lebih mengerti ini dan itu. Dan lebih dari 16 kali bolak-balik Lombok dan RS dr Soetomo Surabaya hanya berdua. Sebuah jarak yang melelahkan jika terjadi pada saya, proses yang bisa jadi hadir kebosanan yang manusiawi. Meninggalkan rutinitas dan hilang sejenak dari kehidupan biasanya. Waktu total tercurah menemani buah hati tercinta. Belum lagi...

084 [GIBAH IMAJINER]

  Andi: Sadar gak setiap ketemu teman bukber atau reuni kita saling tanya kabar? Dan itu hal yang standar. Terus kita tanya teman lain si A, si B dan seterusnya bagaimana kondisinya. Wahyu : Bener banget. Lalu tanya sekarang keluarga masing-masing gimana? kerja dimana? Posisinya apa? Datang pakai kendaraan apa? Andi : Habis itu kita akan absen siapa aja yang masih pengangguran, jomlo, siapa singel parent alias janda/duda sampai obrolan pinggir jurang si Anu suaminya cepat kaya karena korupsi dana desa, si Dia bapaknya jualan minyak goreng kurangi takaran, si Fulan adiknya oplos gas 3 kg. Wahyu : Iya yah, sekali ketemu semua gosip setahun ter update semua. Apalagi di group WA, puasa begini menjelang lebaran makin rame obrolan yang menyerempet gitu. Andi : Sadar gak sih, yang ramein cuma itu-itu aja. Ya paling lima atau enam orang dari puluhan anggota group. Wahyu : Benar banget bro. Padahal kalau dicek sebagian besar baca, tapi diem baeee... Andi : Habis yang...

080 [SIROP DINGIN]

Tak ada yang lebih mudah dan praktis dari berbuka dengan sirop. Siapkan air dingin segelas, masukan beberapa sendok sirop, selesai siap diminum. Jika tak ada air dingin karena belum punya kulkas, maka bisa dengan tambahan beberapa potong es batu. Bila tinggal di pelosok tanpa ada yang jual es, maka campur dengan segelas air dari tempayan sempurnalah rasanya. Ketiga cara menyajikan sirop itu pernah saya alami dan lakukan sendiri.  Sirop paling pertama yang dicicipi saat kecil dulu, apalagi kalau bukan sirop ABC rasa jeruk. Ini sepertinya sirop sejuta umat. Walau ada beberapa varian rasa lain seperti Anggur, Nanas, Mangga hingga Sirsak dan Leci, tetap kembali ke rasa Jeruk.  Belakangan baru tertarik dengan sirop Marjan, padahal sudah sedari kecil iklannya wara wiri di televisi. Rasa Cocopandan paling bertahan di lidah hingga kini. Warna merahnya itu sempat menggoda mengalahkan rasa jeruk sirop ABC.  Semasa anak-anak, iklan yang paling menggoda saat p...

078 [SAYUR SANTAN DAUN SINGKONG] --- Kuliner Berbuka Puasa

Jumpa sayur santan daun turi ditempat langganan beli lauk untuk buka puasa, nostalgia saya serasa dibawa pada awal kuliah dulu. Teringat sayur daun singkong khas warung Mawar di Lawata Kota Mataram.  Pertama kali makan di warung masa kuliah dulu, ya di warung mawar ini. Maklum anak kos, kebanyakan masak sendiri. Paling mewah sekali dia kali awal bulan dapat kiriman uang saku baru bisa makan di warung. Warung Mawar di pojok jalan Prasarana lapangan atletik, pas samping asrama atletik posisinya. Dengan hanya uang 1.500 rupiah sudah bisa menikmati menu nasi dengan lauk telur goreng atau balado lengkap dengar sayur santan daun singkong. Ini menu termurah dan terfavorit.  Warung milik H. Amin yang selalu di jaga Umi Amin (istri H. Amin) memang selalu ramai saat masuk jam makan siang. Jadi strategi saya biar ke sana dapat kursi untuk makan datang lebih awal jam 11 siang atau agak akhir sekitar jam 2 siang.  Sayangnya warung itu sekarang sudah tidak seperti dulu. Ter...

077 [BUKBER IRIT UANG SAKU]

Saya menjadikan azas hemat uang jajan atau uang saku sebagai alasan buka puasa bersama alias bukber. Setidaknya itu berlaku dari SD hingga kuliah.  Waktu SD yang saya tempuh 6 tahun, cuma sekali ikut bukber di sekolah. Sederhana alasannya, dua kali ke sekolah dan dua kali keluar uang saku naik angkot karena paginya sekolah normal. Dan bukber di rumah lebih nikmat dan khidmat walaupun menu sederhana bersama keluarga. Gratis lagi.  Enam kali Ramadhan selama SMP dan SMA, tak sekalipun saya ikut bukber di sekolah. Lagi-lagi hitungannya uang bukber jauh lebih mahal dibanding biaya masak sendiri di kos buat berbuka. Sederhana atasnya, hemat.  Kalau kuliah beda lagi, ikut bukber bukan sebuah pemborosan, tapi langkah hemat uang saku. Undangan bukber dari tingkat program studi, jurusan, dekanat hingga universitas yang dilaksanakan oleh kampus seperti berstempel "wajib" dihadiri. Selain gratis juga perbaikan gizi bagi kami anak kos. Iya gak sih? . Apalagi undangan bukbe...

076 [SULTAN ABDUL KHAIR SIRAJUDDIN LAHIR]

  Sultan Ab dul Khair Sirajuddin bergelar Ruma Ta Mantau Uma Jati lahir dilingkungan istana Kesultanan Makassar pada bulan Ramadan 1038 H ( ± April 1627 M). Disamping itu beliau diberi gelar “La Mbila”. Para prajurit Gowa memanggilnya “I Ambela”.   Beliau adalah Sultan ke II Kesultanan Bima. Putra dari Sultan Abdul Kahir I dengan permainsurinya Daeng Sikontu, adik permainsuri Sultan Alauddin Makassar.   Dalam kitab Bo (naskah lama Bima) namanya “Abil Khair Sirajuddin”, tapi pada bagian lain sumber yang sama ditulis “Abdul Kahir Sirajuddin”. Sejak usia kecil ia memperoleh pendidikan agama, ilmu politik pemerintahan juga ilmu perang di lingkungan istana Makassar. Dimana saat itu orang tuanya “berhijrah” sementara ke Makassar dari konflik yang terjadi di Kerajaan Bima.   Ia dilantik menjadi “Jena Teke” (putra mahkota) oleh Majelis Hadat sebelum ayahnya mangkat pada 8 Ramadan 1050 H (22 Desember 1640 M). Menikah dengan “Karaeng Bonto Je’ne” saudari dari Su...

074 [SULTAN ABDUL KAHIR I KESULTANAN BIMA MANGKAT]

  Sultan   Abdul Kahir I, Sultan pertama Kesultanan Bima mangkat pada tanggal 8 Ramadhan 1050 H atau tanggal 22 Desember 1640 M .   Sebelum memeluk Islam sultan yang diberi gelar “Ruma Ta Ma Bata Wadu” ini memiliki nama “LaKa’I”. Ia putra pertama dari Mantau Asi Sawo, dilahirkan di Bima pada tahun 1020 H (1601 M). Akibat adanya konflik di internal istana, LaKa’i hijrah ke Makassar pada tahun 1623 M selama belasan tahun. Pada bulan Muharram 1050 H (Mei 1640 M) dengan bantuan Makassar ia berhasil merebut kembali istana dengan mengalahkan Salisi yang bersekutu dengan Belanda. Pada tanggal 15 Rabi’ul Awal 1050 H atau tanggal 5 Juli 1640 M ia dilantik menjadi sultan pertama kesultanan Bima melalui upacara Tuha Ro Lanti (penobatan dan pelantikan) yang dilaksanakan oleh Majelis Hadat Kesultanan Bima dengan dukungan seluruh lapisan masyarakat. Sultan yang meletakan Islam sebagai landasan Kesultanan Bima ini mengucap dua kalimat syahadat dan mengganti nama menjadi Ab...

071 [SERABI PANDAN PENARAGA BIMA] --- Kuliner Buka Puasa.

Serabi salah satu jajan tradisional yang ada dibeberapa daerah di Indonesia. Ukuran dan cara penyajiannya saja yang sedikit berbeda. Perihal serabi ini saya ingat pertama kali mencicipinya saat SMP. Serabi buatan ibu saat bulan Ramadan. Membuatnya cukup mudah dan sederhana hingga di perkampungan pun bisa dicoba. Adonan tepung beras yang agak cair dimasukan dalam wajan terbuat dari tanah liat yang telah dipanaskan dengan bahan kayu bakar. Penyajiannya serabi utuh atau dipotong kecil-kecil kemudian disiram dengan air gula merah dan santan. Rasa legit, gurih dan manisnya sangat cocok menjadi takjil saat puasa. Saat SMA ke Kota Bima hingga kini baru saya menyadari bahwa serabi hanya muncul dan marak saat Ramadan, terlebih saat menjelang berbuka puasa. Serabi yang terkenal adalah serabi pandan Penaraga. Aroma pandan nya menimbulkan sensasi yang berbeda. Penaraga mengacu pada nama kelurahan di Kota Bima. Serabi pandan Penaraga sangat mudah didapati saat bulan Ram...

070 [ES KELAPA MUDA] --- Kuliner Buka Puasa

Ini satu-satunya bahan dasar membuat es yang bisa melahirkan banyak es lainnya. Kelapa muda cukup di tambah sirup varian rasa apapun, masuk itu barang. Tapi yang paling melegenda di lidah dan hati saya es kelapa muda sirup jeruk ABC dan cocopandan.  Kelapa muda ini juga bisa jadi bahan es lainnya. Artinya bisa berkolaborasi melahirkan jenis es baru. Contohnya es campur, es teler, es sup buah dan banyak lagi. Silahkan man teman tambah sendiri di komentar ya.  Es kelapa muda ini memang sederhana dan mudah, murah pula. Hanya dengan daging buah dan air kelapanya saja ditambah es sudah segar bukan main. Apalagi bila diberi tambahan seperti gula putih atau gula merah atau sirup atau madu saja, wah sudah bikin ngiler.  Rumah Merpati 22, 07 Maret 2025

069 [BANGUN SAHUR ALA ASRAMA KAMPUS]

    Ramadhan seperti ini ada yang tak bisa begitu saja di buang dalam ingatan saya dan keluarga besar Asrama Universitas Mataram (Asrama putra samping Gedung PKM sekarang), saya kurang tau apakah sampai saat ini kebiasaan itu masih ada atau sudah punah termakan waktu dan pergantian generasi? Jika jam telah menunjukkan pukul 04.00 dini hari, sudah bisa dipastikan bila Anda belum bangun , maka pintu kamar akan ‘ digedor ’ hingga ada jawaban dari dalam kamar bahwa sang penghuninya telah bersatu kembali antara fisik dan nyawa. Sesaat kemudian pasti akan ada teriakan. "Yang mau nasi bisa ambil dikamar II.17, bawa piring sendiri " atau "Butuh kerupuk dan sambel merapat ke kamarnya Ruslan", bisa juga , " Siapa yang mau sayur ke kamarnya Baba". Suatu malam  masih di bulan Ramadhan , saya mengajak adik tingkat menginap . Di kamar kami hanya tersisa nasi . Saat ritual sahur itu tiba, saya sibuk ke luar masuk kamar sambil membawa masuk lauk dan sayur, tera...