Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

[AYO MULAI BERGERAK]

"Memulai itu kata kerja. Ia gerak pertama dari segala pergerakan yang akan menggerakan hingga terus bergerak dan bergerak terus di jalan pergerakan." #reHATIwan (sedikit meramu kata-kata bang @bachtiarfirdaus ) Setiap manusia terbangun diawal hari, tak langsung sekelebat berdiri apalagi berlari. Coba juga perhatikan ketika kucing sudah bosan dari giat rebahannya, apa yang dilakukan?. Mereka bergeliat, meregang-regang serta menarik-narik tangan dan badan serta menggerakannya masih sambil berbaring atau duduk. Setelah itu barulah melakukan gerakan berpindah tempat setelah gerak ditempat ala menggeliat itu. Saat pagi juga geliat alam diawali dengan munculnya sinar matahari di ufuk timur. Tidak seketika langsung terik cerah sepanas siang bolong. Begitu pula dengan hujan lebat, ia bermula dari geliat rintik air dari langit bernama gerimis. Atau laksana air terjun yang deras dan keras meluncur dari atas, ia bermula dari geliat aliran air bernama mata air. Setiap apapun punya poten

[MAKAN SIANG JANGAN HARAP GRATIS]

  "Tak ada makan siang gratis", ungkapan ini memang benar adanya. Tak mungkin sebuah ungkapan itu muncul tiba-tiba kemudian bertahan sekian lama melintasi berbagai generasi. Walau ada jarak yang panjang antar generasi itu, tetap saja rasa makan siang itu tak berubah, pasti "ada udang dibalik batu".  Apalagi kini sudah masuk hari-hari sah dan legal berkampanye kontestasi memperebutkan suara rakyat. Saya sangat menjaga diri sekali jika ada undangan, ajakan dan traktiran makan siang gratis. Apalagi jika itu datangnya dari politisi atau profesi lain yang lebih lihai darinya. Saya selalu arahkan sarapan bareng atau makan malam bersama aja. Saya pernah kena sial soalnya. Tetiba ditelpon mendadak makan siang. Ya, dalam pikiran saya bersyukur bakal ada yang traktir. Apalagi tempat yang disebutkan cukup menggiurkan, sebuah warung sop tulang dan ayam kampung terkenal enaknya. Setelah makan, dia ke kasir lebih dulu, saya masih menikmati sisa kuah sop yang segar. Hati saya kia

[SALAM PAGI 129]

  Assalamu'alaikum Pagi "Dunia akan terasa sesak dan sempit jika hidup untuk diri sendiri. Bila hidup untuk sesama, dunia akan tak bertepi bahkan hingga akhirat nanti." Perjalanan memenuhi keinginan diri sendiri tak akan pernah berujung kecuali oleh kematian yang memutus semua itu. Lelahnya akan terasa berkali-kali, penatnya selalu bertingkat-tingkat. Setelah menggapai satu, ada berpuluh hal baru mengantri dikejar untuk dicapai. Karya untuk kesenangan diri adalah karya egois. Kesenangan pribadi menjadi motivasi dan kepuasan diri menjadi pendorong utama dengan bungkus aktualisasi diri bahkan tak malu melabeli atas nama demokrasi dan mengabdi pada negeri. Padahal mereka sedang menipu diri, walau bergelimang kekayaan, popularitas dan kedudukan, tetapi semua terasa sesak dengan tuntutan selanjutnya yang lebih besar. Bila hidup untuk sesama, sedikit memberi tapi ada yang menikmati. Sekelumit empati, akan berdampak dan berarti. Sejenak peduli akan berbuah manis dan kembali pad

[SEDIAKAN RUANG UNTUK PARA HATERS]

  "Para pembenci tak mungkin sama sekali ditiadakan. Beri ia ruang sepantasnya, tanggapi sesuai porsinya agar mendewasakan diri, makin bijak bersikap dan menjadi sumber meraih kemuliaan-Nya." #reHATIwan Hari masih pagi pada 27 Januari 1964, ia baru saja pulang mengisi pengajian yang memang menjadi hal biasa dilakoninya sebagai ulama. Tapi pagi tak hanya ia, tapi juga keluarga. Ketika beberapa orang polisi berpakaian preman mendatangi serta menunjukkan surat penangkapan. Ia sejenak menenangkan keluarga, karena merasa yakin 100% tak melakukan sesuatu yang melanggar aturan. Apalagi belum tau akan dibawa kemana setelah penangkapan tersebut. Kemudian hari setelah dijebloskan kepenjara ia baru tau tuduhan apa yang dialamatkan padanya. Menggelar rapat gelap di Tangerang untuk merencanakan pembunuhan terhadap menteri agama dan Presiden Soekarno, melakukan kudeta terhadap pemerintah atas sokongan dari Perdana Menteri Malaysia, Tengku Abdul Rahman dengan menerima uang empat ju

[SALAM PAGI 152]

  Assalamu'alaikum Pagi "Menulis, pekerjaan yang tak memerlukan lowongan. Ia fleksibel dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapun." Menulis tak perlu persetujuan atas lamaran pekerjaan yang harus diajukan, karena ia tak pernah membuka lowongan. Tapi selalu terbuka tanpa jeda dan batas waktu. Semahal apapun kemudian karya buah dari tulisan itu. Menulis tak bisa disekat seperti orang yang masuk kantor atau bekerja. Memulai jam sekian, berapa lama jam istirahat dan pukul berapa usai dan pulang. Ia bisa dalam semua hamparan bernama waktu. Dari dulu juga ia tak dibatasi tempat. Asal ada kertas dan pena. Ketika diketik saja kemudian memerlukan tempat khusus mengetik dengan mesin ketik dan komputer. Itu masa lalu, sekarang semua sudah dalam dua jempol kita dan smart phone yang melekat kemanapun berada. Bahkan tanpa jaringan selular atau internet masih tetap bisa mengetik dan menyimpannya. Mudah sekali. #AssalamualaikumPagi #InspirasiWajahNegeri #reHATIwan @rehatiwan @i

[JARIMU HARIMAU MU]

  Ungkapan itu tak lagi hanya untuk jari jempol aja yang sering digunakan mengetik postingan media sosial dengan konten yang menyerempet UU ITE. Sekarang sudah ada pose jari terlarang bagi ASN selama kampanye 28 November 2023-10 Februari 2024. Jika kode jari sudah dilarang nanti kita pake kode kedipan mata aja ya ASNlovers . Klo masih dipantau sama bawaslu kita pake getaran hati aja . Saya yakin akan ada kreativitas diluar pose 10 jari terlarang itu. Ini Indonesia bung penuh dengan sensasi viral hal baru. Berikut PENJELASAN POSE JARI TERLARANG 74 hari kedepan Pertama pose jari jempol, kemudian poses jari jempol dan kelingking, poses jari jempol dengan telunjuk di dagu. Selanjutnya jari jempol dan telunjuk mengarah ke bawah seperti membentuk angka tujuh.  Pose jari jempol dan telunjuk menyilang. Berikutnya pose okey dengan jari telunjuk dan jempol bentuk lingkaran dan jari lainnya terangkat ke atas. Berikutnya salam dua jari, salam lima jari, pose satu jari, dan salam me

[CATATAN DARI PERJALANAN]

"Setiap perjalanan pasti memiliki kisahnya sendiri. Baik terkait misi dari perjalanan itu atau hal lain yang membersamainya." #reHATIwan Pada abad ke 10 M atau 4 H, tepatnya tahun 309 H. Ibnu Fadhlan, pemilik nama asli Ahmad bin Fadlan bin al-Abbas bin Rasyid bin Hamad melakukan misi perjalanan dari Baghdad sampai Eropa Timur. Ia seorang penjelajah yang menuliskan perjalanan ekspedisinya dalam Risalah Ibnu Fadhlan Fi Wasf ar-Rihlah ilaa Bilad at-Turki wa al-Khazar wa ar-Ruus wa as-Saqalibah. Ibnu Fadhlan telah menyumbang pada kemajuan ilmu geografi, etnografi, dan sastra. Thomas S. Nooman, ahli sejarah Rusia dari Universitas Minessota, menyanjungnya dengan berkata, “Dia menceritakan bagaimana karavan bepergian. Dia juga menulis flora dan fauna sepanjang perjalanan. Dia menunjukkan kepada kita bagaimana perdagangan berlangsung. Tidak ada sumber seperti itu.” Ibnu Fadhlan selain menuntaskan ekspedisi sebagai tugas dari Khalifah Abbasiyah juga membuat catatan perjalanan

[AGUS SALIM, GURU HOMESCHOLLING DAN DIPLOMAT ULUNG]

  Saat lahir diberi nama Mashudul Haq. Seorang poliglot yang fasih, diplomat ulung, bapak diplomasi kemerdekaan Indonesia yang namanya bertebaran dalam berbagai buku sejarah Republik Indonesia. Ia juga guru homescolling bagi tujuh dari delapan anaknya. Kualitas mengajarnya tak perlu diragukan lagi. Dua bocah diantara murid itu : Dolly dan Totok membuat takjub tokoh pergerakan nasional sekelas Muhammad Roem yang kelak bersama-sama sang guru turut menegakkan kedaulatan RI. Pasalnya mereka mampu meladeninya saat berdebat tentang pengetahuan yang diajarkan di sekolah tingkat atas. Padahal, usia mereka saat itu masih awal belasan tahun. Satu diantara murid homescholling itu bernama Islam Basari. Membuat jurnalis asal Belanda Jef Last geleng-geleng kepala usai mendengarnya sangat lancar lagi fasih berbahasa Inggris. Keheranan Jef Last sangat beralasan karena lawan bicaranya itu tidak pernah mengenyam sekolah formal namun memiliki kecerdasan yang luar biasa. Sosok guru homescholling itu tak l

[RA KARTINI MENGAJAR DAN MENDIRIKAN SEKOLAH]

  "Ia memperjuangkan haknya untuk menimba ilmu, disaat perempuan ditutup kesempatan untuk itu. Tidak untuk dirinya saja, kemudian kaumnya pun diperjuangkan. Hal itu terasa hingga hari ini di Republik ini." #reHATIwan Tepatnya Di serambi belakang pendopo Kabupaten Jepara jauh sebelum kemerdekaan bagsa ini, apalagi kesetaraan pendidikan laki-laki dengan perempuan RA Kartini remaja mengajar para perempuan dan anak-anak di sekitar tempat tinggalnya itu. Di "sekolah" itu ia mengajarkan membaca, menulis dan keterampilan khusus terkait keperibadian dan memasak. Mata pelajaran yang spesial bagi kaum perempuan. Itu artinya Kartini tau persis kemampuan mengurus rumah tangga kaumnya perlu di upgrade. 17102023, 08:54 #MariBerbagiMakna #ParaPendiriBangsaParaGuru #reHATIwan #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri rehatiwan @inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1 @rehatiwan

[MEMBUNUH KEBOSANAN]

Dimana saja terutama Indonesia jika sudah aktivitas bernama antri pasti akan berjumpa kebosanan. Bukan ruangan antrinya yang kurang nyaman, tapi antrinya yang lama. Kalian percaya kan? Atau memang pernah mengalaminya sendiri. Selain cemilan atau televisi yang ada diruangan tersebut, salah satu pelarian dari kebosanan itu ya membaca. Pastinya pagi ini saya tidak bawa bekal dari rumah dan televisi diruang tunggu acaranya tidak menarik. Mau cari remote untuk ganti channel, khawatir memaksakan kehendak menonton tanyangan kesukaan ke jamaah antri yang lain. Jaman dulu di ruang tunggu akan disediakan koran, majalah, brosur promosi atau kalau beruntung ada pojok baca yang menyediakan buku-buku. Sebagian orang memilih keluar ruangan sekedar mengisap rokok menunggu panggilan. Kalau beruntung ada air mineral plus permen gratis. Anak-anak kekinian cara membunuh kebosanan itu ya menyatu dengan androidnya, yang penting ada sinyal dan baterai cukup, aman dunia. Tau aja kadang ruang tunggu tidak meny

[SJAHRIR, GURU BAHASA DI BANDA NEIRA]

"Jangan Mati Sebelum Ke Banda Neira." (Sutan Sjahrir) Banda Neira, Maluku pasti menyimpan kenangan dan makna yang dalam bagi kehidupan Sutan Sjahrir. Ditempat itu ia memdekam selama enam tahun sejak 11 Februari 1936 hingga 1942. Ini satu diantara beberapa tempat dimana ia diasingkan oleh penjajah Belanda karena aktivitas perjuangannya. Usianya masih muda, baru menginjak 27 tahun ketika bersama Mohammad Hatta dibuang ke Banda Neira, yang sebelumnya menyicipi hal yang sama di Boven Digul, Papua. Diantara kesibukan mengisi waktunya ialah mengajarkan bahasa Belanda, Inggris, Prancis dan tata buku bersama Hatta kepada anak-anak Banda. Mengajar menjadi salah satu cara menyiapkan para pemuda dikemudian hari. Apalagi Banda Neira berada di Indonesia timur yang tentu memiliki kesempatan yang berbeda dengan di pulau Jawa apalagi di masa penjajahan. Selain memang jiwa pergerakan si bung kecil (begitu biasa Sjahrir disebut karena postur tubuhnya yang kecil) yang menggebu dan merupakan ora

[BUNG HATTA SANG PENGAJAR]

  Jejak sang proklamator ini bukan hanya pada bidang politik semata atau ekonomi dimana menjadi jurusan yang ia geluti saat kuliah di Belanda. Ia juga mengambil peran mendidik bangsa dengan menjadi guru. Mengajar baik ketika diasingkan penjajah Belanda hingga saat tak lagi menjadi wakil presiden RI. Penjajah Belanda menilai kegiatan pemuda asal Sumatera Barat ini sejak kuliah sangat berbahaya dan memprovokasi bahwa penjajah selama ini bersikap sewenang-wenang tanpa memberikan apapun pada bangsa yang dijajahnya. Penjara sudah dicicipinya sejak kuliah di negeri kincir angin itu. Sekembalinya pulang ke tanah air aktivitasnya tetap dipantau Belanda. Pergerakan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tak bisa lepas dari denyut nadinya. Hingga Belanda perlu menangkap dan mengasingkasnnya ke penjara "neraka" Boven Digul Papua yang terkenal horor itu. Setelah lanjut dibuang ke Banda Neira Maluku 1936 hingga 1942. Selama dipengasingan Banda Neira salah satu aktivitasnya ialah meng