Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

[PERSAHABATAN]

"Bisa jadi, perbuatan burukmu tampak baik di matamu karena persahabatanmu dengan orang yang lebih buruk daripadamu." (Ibnu Atha'illah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam) Persahabatan bukan menjadi ajang untuk menunjukan bahwa kita di atas mereka. Pasti kita akan memilih teman yang jauh dibawah kita agar tidak ada matahari kembar dan menjadi paling diantaranya.  Pertemanan bukan sebagai tameng semata. Bersama orang baik agar dinilai baik, tapi perilaku tak berubah. Saat berpisah dan dibelakang layar kambuh sebagaimana sediakala.  Persahabatan bila bersama mereka yang lebih baik, diri merasakan dan berangsur mengalami perubahan. Saat bersama mereka yang kurang baik, minimal tidak terbawa arusnya, jika tidak dapat menghentikan atau membawanya dalam kebaikan.  Jangan salah kaprah memaknai, mengambil keuntungan yang tak pada tempatnya atau khilaf kolektif dalam persahabatan.  Rumah Merpati 22 29082022, 20:17 #MariBerbagiMakna #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri #IWANwa

Salam Pagi 117

Assalamu'alaikum Pagi “Menangislah sebelum tangis tinggal punya satu makna, penyesalan. Menangislah sebelum mereka menangisimu dalam seremoni. Menangislah, karena mata yang aman dari neraka ialah mata yang mengantuk berjaga-jaga di jalan ALLAH swt dan mata yang menangis karena takut pada-Nya.” - KH. Rahmat Abdullah (1953-2005) - Menangis pada kebanyakan orang menjadi simbol kelemahan, keputusasaan, ketakberdayaan bahkan kekalahan. Pada sebagian lagi dikapitalisasi sebagai alat pencitraan, episode sebuah drama yang menggedor perasaan dan pengaduk emosi, senjata penakluk empati saat ada udang dibalik batu.  Sebuah keberuntungan dan hal yang mulia sebenarnya dapat meneteskan air mata jika menempatkannya pada ruang, waktu, fungsi dan porsinya. Bukankah orang-orang shaleh dan pemimpin kebaikan dalam pentas sejarah juga pernah menangis? Baik dilihat publik maupun dalam ruang sunyi fitrah penghambaan pada-Nya.  Menangis bukan berarti lemah, tapi karena kita masih punya hati da

Salam Pagi 112b

  Assalamu’alaikum Pagi “Pesimisme adalah cara memandang dunia ini dengan penuh kebencian dan kedengkian. Seorang yang pesismis akan melihat segala sesuatu dengan kacamata hitam.” (DR. Aidh Al-Qarni) Kebencian hanya dimiliki oleh mereka yang tidak percaya diri dengan kemampuannya sendiri. Melihat ada orang yang berhasil dengan segala usaha yang dilakukannya, lalu membandingkan dengan kondisi dirinya yang berada dibawah karena kemalasan. Bukannya hal itu menjadi pemacu diri untuk lebih banyak berusaha lagi, lebih gigih berproses lagi, tapi malah menjadi alasan putus asa berbalut ruang kebencian. Kedengkian hanya rasa sebagai bentuk pelarian oleh mereka yang tidak memiliki semangat dan motivasi untuk memperbaiki diri. Tidak menggali potensi yang dianugerahkan-Nya, namun hanya menelisik kelebihan orang lain sebagai pemupuk kedengkian dalam hati. Pesimisme akan menjadi salah satu jalan mendatangkan banyak penyakit hati. Melihat kelebihan orang lain bukan sebagai pemacu semangat,

[OKNUM GURU BESAR BERNURANI KERDIL]

"Setiap yang melenakan akan selalu merayu tanpa pandang bulu, yang mempesona akan menggoda tanpa melihat strata. Lebih bedebah lagi menimpa mereka yang paling memahami itu sebuah dosa dan salah, paling harus menjadi teladan tapi maruk materi dan kekuasaan." Ternyata ada yang menusuk nurani lebih sakit dibanding mereka yang bermalam minggu di rumah saja semalam. Bacokannya bukan hanya membuat ngilu dan perih seseorang saja, tapi seantero nusantara tak menyangka, mereka mengorek luka dari luka yang telah ada.  Masih belum hilang dan amnesia ingatan tentang harga minyak goreng yang menggila di awal tahun dan betah hingga lebih satu semester, ternyata borok korupsi penyalahgunaan wewenang izin impor minyak goreng di otaki oleh pejabat tinggi kementerian Perdagangan sendiri. Padahal si menteri pontang panting keliling daerah, sana-sini koordinasi mencari jalan keluar kelangkaan dan mahalnya minyak goreng. Hingga akhirnya si menteri di ganti.  Semalam berita itu di mula

[MANUSIA KERDIL]

"Siapa yang hidup bagi dirinya, akan hidup sebagai manusia kerdil, siapa yang hidup bagi orang lain, hidup sebagai manusia besar dan takkan mati selamanya. " - Sayyid Quthb- Hidup bagi banyak orang sama halnya menulis namamu dalam lembaran putih ingatan mereka. Dan hidup bagi diri sendiri seperti menulis lagu kematian sebelum waktunya.  Para manusia besar sangat menyadari bahwa eksistensi (keberadaannya) hanya akan benar-benar nyata saat menjadikan diri menjadi bagian dari komunitas manusia. Individualitas yang melebur utuh dalam komunitas sosial yang menjadikannya abadi.  Apa yang kita lakukan untuk diri sendiri, ia hanya untuknya saja. Apa yang dilakukan untuk orang lain, maka ia tak hanya untuk mereka saja tapi untuk dirinya juga.  Jika melakukan sesuatu karena dirinya sendiri (nafsu), ia hanya memenuhi keperluannya semata. Bila melakukan segala karena-Nya, maka tak hanya akan terpenuhi kebutuhanmu saja, tapi juga mendapat ridho dan kebekahan-Nya. Apa yang lebi

Islamic Inspiring 08

  “Membiasakan diri untuk tidak tidur bukan tujuan, tapi agar seseorang bisa menguasai dan mengendalikan tidurnya, sehingga ketika menunaikan kewajiban tidak dilalaikan oleh tidur." - Ibnul Atha’illah as-Sakandari - #InspiringWords #IslamicInspiring #JumatBerkah #InspirasiWajahNegeri

[MENGEJA ULANG MERDEKA]

Mengeja bukan berarti takut memekikkan kata karena ancaman penjajah keji, mengeja bukan berarti takut membisikkan kata karena rezim penguasa akan melenyapkan, mengeja bukan berarti belum berlabel kata sebagai gelar atau status. Tapi mengeja, membuktikan kebenaran apakah kata merdeka itu benar adanya dalam ketenangan jiwa, terjamin dalam pikiran, terlindungi dalam laku dan sungguh terasa dalam peri kebangsaan dan kemanusiaan Republik Indonesia ini.  Aku bukan pakar bahasa, ahli sejarah, pengamat hukum atau guru besar tata negara yang dapat mendefinisikan kemerdekaan secara teori klasik sejak jaman entah sebelum Yunani kuno hingga teori kontemporer era milenial. Aku coba mengeja rasanya dari dua pendiri bangsa dan proklamator kemerdekaan Republik ini.  "Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka." (Ir. Soekarno)  "Indonesia merdeka tidak ada gunanya bagi kita, apabila kita tidak

[MERDEKA ?]

  "Kalau ada kata malang bagi nasib selain manusia, itulah kata malang bagi nasib kemerdekaan, makhluk yang selalu dirindukan sebelum bertemu dan disia-siakan setelah tergapai. Kemerdekaan yang diperjuangkan para martir, beberapa tahun kemudian jatuh lagi ke tangan para penjajah, dengan cara dan tampilan lain." (KH. Rahmat Abdullah 1953-2005) Jika bisa berandai mungkin salah satunya ialah jika para pejuang dan pendiri bangsa bisa hidup dan hadir kembali saat ini, " Apa yang akan mereka katakan melihat bangsa saat ini?". Kekhawatiran atas masa depan bangsa dengan berat dan kompleksnya tantangan dan hambatan yang membenturnya dikemudian hari itu yang membuat sang proklamator Ir. Soekarno mewanti-wanti, "Perjuangan kami berat karena melawan penjajah, tapi perjuangan kalian akan lebih berat lagi karena menghadapi bangsa sendiri." Seakan ada sekat antara heroisme kisah para pahlawan kemerdekaan dengan panggung-panggung peringatan tujuh belasan. Ada jurang yan

Islamic Inspiring 07

  “Menyia-nyiakan waktu itu lebih jelek dari pada kematian. Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah dan akhirat, sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya." - Ibnul Qayyim Al- Jauziyyah- #InspiringWords #IslamicInspiring #JumatBerkah #InspirasiWajahNegeri

SAMBO vs NEGARA

Baru kali ini dalam sebuah kasus dimana presiden RI berstatemen alias menyampaikan di depan publik lebih dari tiga kali agar kasus tersebut di usut tuntas dan transparan.  Apakah motif Irjen Sambo membunuh/menembak ajudannya itu terkait "asrama atau perempuan" dan sangat receh alias bikin malu institusi Polisi jika di sebutkan.  Kuat juga Sambo ini ternyata sampai-sampai sudah 31 personel polisi diperiksa (ada yang bintang satu alias jenderal juga) gara-gara terseret di ajak sandiwara Sambo merekayasa kasus ini.  Institusi sebesar Negara ini TIDAK BOLEH KALAH dengan oknum bernama Irjen Sambo, sehebat seperti rambo sekalipun dia. Institusi Polisi harus berani mengamputasi oknum-oknum jahat yang ada di dalamnya. Jangan sampai sama-sama saling sandera. Selamat istirahat warga Indonesia

Salam Pagi 116

  Assalamu’alaikum Pagi “Ya Allah, nikmat apa pun yang Engkau berikan di pagi hari kepadaku atau kepada seseorang dari makhluk-Mu, tiada lain hanya dari-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.” Pagi ini ku mulai dengan menatap diri. Dalam kesempurnaan rupa dan keberagaman rasa. Dari ujung jari kaki hingga rambut di kepala. Bertebaran sungguh nikmat hingga tak cukup kata untuk menyebutnya dan angka guna menjumlahnya. Belum lagi jika merasakan nikmat yang tak terlihat oleh mata, mulai dari kerumitan jaringan syaraf, kompleksnya peredaran darah, dan setiap organ dalam bekerja sunyi dengan sempurna. Pagi ini kemudian aku menatap sekeliling. Dalam keberagaman makhluk yang Engkau ciptakan dan keberanekaan karakter manusia yang masih sejenis dengan hamba. Jika menghitung nikmat yang ada pada diri saja hamba tak berdaya, lalu dengan cara apalagi hamba mampu mengalikannya. Sungguh Engkau Maha Menciptakan dan Mengaturnya tanpa cela. Sungguh beragam jumlah nikmat yang berkali-kali lipat dibanding y

Salam Pagi 115

  Assalamu’alaikum Pagi “Kabut akan sirna saat pagi tiba dan mentari menyapa. Episode kehidupan hanya menunggu waktu semata, namun kisahnya dapat kau tulis alurnya.” Pagi menitip pesan bahwa setiap waktu ada batasannya. Antara malam dan siang, siang ke malam ada penanda diantaranya. Segelap dan sunyi apapun malam, seterik dan menyengat apapun siang,   pasti ada ujungnya. Permasalahan, tantangan dan hambatan merupakan kumpulan peristiwa yang menyita sumberdaya yang dimiliki setiap orang. Mereka yang menyadari hal itu pasti ada ujungnya, akan menjalani dengan prasangka baik, energi positif dan ruang kebahagiaan yang tersedia. Mereka yang berkeluh kesah akan berujung putus asa, yang hanya berpangku tangan akan jauh ketinggalan. Bila batas waktu semua peristiwa sudah ditentukan oleh-Nya. Ingat ada ruang ikhtiar dan usaha sebagai halaman menentukan kisah dan tinta pena mencatat epik peran-peran yang mengalirkan banyak makna serta hikmah. #AssalamualikumPagi #reHATIwan #Inspirasi

Soekarno-Hatta Lebih Samurai Dari Samurai - InspirasiKemerdekaan_02

  Pemimpin Tertinggi Balatentara Jepang, yang semula sangat ramah, menolak menemui Bung Karno dan Bung Hatta sekembalinya kedua tokoh itu dari Rengasdengklok (peristiwa penculikan oleh para pemuda). Melalui stafnya, Nishimura, dia mengancam akan mengambil tindakan tegas dan keras jika Sukarno-Hatta mengganggu status quo Indonesia. Mendengar ancaman itu, Hatta naik pitam. Dengan nada keras dia berkata kepada Nishimura, apakah seperti ini sifat samurai? Hanya berani kepada orang-orang yang lemah, dan bertekuk lutut kepada yang kuat. Ternyata, Bung Karno dan Bung Hatta lebih Samurai dari Samurai! - Sumber : Buku Utang Republik Pada Islam (2021) halaman 134 karya Lukman Hakiem- #InspirasiKemerdekaan_02 #InspirasiKemerdekaan #MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri ##77tahunIndonesia @inspirasiwajahnegeri    @iwanwahyudi1

Islamic Inspiring 06

  “Bila di hatimu tak ada kelezatan yang bisa kamu dapatkan dari amal yang kamu lakukan, maka curigailah hatimu." - Ibnu Taimiyah - #InspiringWords #IslamicInspiring #JumatBerkah #InspirasiWajahNegeri

[SUDAHKAH PEMANASAN HARI INI? ]

Kenapa semakin profesional olahragawan pasti melakukan pemanasan terlebih dahulu? Mengapa seorang atlet sejuara apapun hebatnya tetap tak melupakan pemanasan saat latihan maupun pertandingan?  Diantara alasan melakukan pemanasan : untuk melenturkan gerakan, agar otot tidak kaku, mencegah cidera, menggerakan aliran darah dan oksigen serta menyiapkan mental. Walaupun durasinya sejenak dibandingkan jumlah waktu yang akan digunakan untuk latihan atau pertandingan dan hanya sedikit daya bakar kalori yang terjadi, tapi akan membuat nyaman dan aman. Ya, mereka tau cara terbaik dan terencana menyiapkan diri. Jika hidup harian kita sebuah kegiatan latihan menuju sukses atau sebuah perlombaan mengejar impian dan cita-cita. Tidakkah memerlukan pemanasan?  Yap, di waktu ini saat tepat menunaikan pemanasan. Saat awal memulai semua gerakan hidup. Fisik maupun psikologis. Jika kemudian cidera atau gagal, terhindar dari cidera berat. Bila meraih juara atau kemenangan, diri tidak mengalami

KH Hasyim Asy'ari Menolak Seikerei - InspirasiKemerdekaan_01

KH Hasyim Asy'ari  Menolak Seikerei ======================== Pada tahun 1942 KH Hasyim Asy'ari ditahan oleh Jepang bersama dengan beberapa santrinya karena penolakannya terhadap Seikerei. ritual penghormatan terhadap Kaisar Hirohito dan ketaatan pada Dewa Matahari (Amaterasu Omikami) dengan membungkuk ke arah Tokyo setiap pukul 07.00 pagi.  Jepang mewajibkan Seikerei pada rakyat Indonesia. Kiayi menolak hal tersebut karena hanya Allah yang patut disembah, bukan manusia atau matahari. Setelah empat bulan, tepatnya 18 Agustus 1942 beliau di bebaskan karena banyak desakan dan protes dari kalangan santri dan kiayi. Walaupun seorang kiayi, namun penahanan beliau tidak lepas dari siksaan fisik yang diberikan oleh penjajah Jepang. Hingga salah satu jari beliau patah dan tak dapat digerakkan. #InspirasiKemerdekaan_01 #InspirasiKemerdekaan #MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri ##77tahunIndonesia @inspirasiwajahnegeri    @iwanwahyudi1

003 [SEPOTONG KUE]

"Tidak harus menunggu sempurna untuk berbagi, tak harus menunggu lebih untuk memberi." Setiap menerbitkan buku baru, kami berdua saling memberi hasil karya tersebut. Walau karya kami masih jauh jika disandingkan dengan para penulis ternama. Tapi tradisi ini minimal untuk mendapatkan masukan terkait karya itu. Saat awal mengabdi di kampus Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), home base kami saling bersebelahan, saat itu tidak ada sekat (dinding) antar ruang unit kerja. Walau selevel warek atau dekan fakultas. Kamipun bergabung hampir bersamaan, hanya berselang satu dua bulan. Bisa dihitung tetanggaan sekali ditempat kerja.  Jika orang lain saling berbagi sesuatu makanan atau barang yang baru dibeli atau miliki, cara lain kami ya memberi karya. Jika orang minimal saling berbagi sepotong kue, kami berbagi makna lewat buku karya.  Saat membaca dua buku karya pak Dosen Jul Scooter Independend : Jalan Para Pecinta (Maret, 2021) dan Pola Asuh dan Keterlibatan Orang Tua (J