Assalamu'alaikum Pagi
“Menangislah sebelum tangis tinggal punya satu makna, penyesalan. Menangislah sebelum mereka menangisimu dalam seremoni. Menangislah, karena mata yang aman dari neraka ialah mata yang mengantuk berjaga-jaga di jalan ALLAH swt dan mata yang menangis karena takut pada-Nya.”
- KH. Rahmat Abdullah (1953-2005) -
Menangis pada kebanyakan orang menjadi simbol kelemahan, keputusasaan, ketakberdayaan bahkan kekalahan. Pada sebagian lagi dikapitalisasi sebagai alat pencitraan, episode sebuah drama yang menggedor perasaan dan pengaduk emosi, senjata penakluk empati saat ada udang dibalik batu.
Sebuah keberuntungan dan hal yang mulia sebenarnya dapat meneteskan air mata jika menempatkannya pada ruang, waktu, fungsi dan porsinya. Bukankah orang-orang shaleh dan pemimpin kebaikan dalam pentas sejarah juga pernah menangis? Baik dilihat publik maupun dalam ruang sunyi fitrah penghambaan pada-Nya.
Menangis bukan berarti lemah, tapi karena kita masih punya hati dan empati. Diantara kemarau peduli, kekeringan nurani dan kegersangan jiwa.
#AssalamualikumPagi #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri
@inspirasiwajahnegeri
@iwanwahyudi1
Komentar
Posting Komentar