"Tidak harus menunggu sempurna untuk berbagi, tak harus menunggu lebih untuk memberi."
Setiap menerbitkan buku baru, kami berdua saling memberi hasil karya tersebut. Walau karya kami masih jauh jika disandingkan dengan para penulis ternama. Tapi tradisi ini minimal untuk mendapatkan masukan terkait karya itu.
Saat awal mengabdi di kampus Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), home base kami saling bersebelahan, saat itu tidak ada sekat (dinding) antar ruang unit kerja. Walau selevel warek atau dekan fakultas. Kamipun bergabung hampir bersamaan, hanya berselang satu dua bulan. Bisa dihitung tetanggaan sekali ditempat kerja.
Jika orang lain saling berbagi sesuatu makanan atau barang yang baru dibeli atau miliki, cara lain kami ya memberi karya. Jika orang minimal saling berbagi sepotong kue, kami berbagi makna lewat buku karya.
Saat membaca dua buku karya pak Dosen Jul Scooter Independend : Jalan Para Pecinta (Maret, 2021) dan Pola Asuh dan Keterlibatan Orang Tua (Juli 2022), saya baru saja sepintas membaca kembali salah satu hadits Rasulullah SAW. Dari Abu Dzarr radhiallahu anhu, beliau berkata, Rasulullah bersabda, "Jika engkau memasak kuah, maka perbanyaklah airnya dan perhatikanlah tetangga-tetanggamu" (HR. Muslim).
Kuah di atas, bagi saya bisa saja bermakna berbagi karya atau buku dalam konteks "berbagi" dalam arti luas.
Rumah Merpati 22
01082022, 19:23
#MariBerbagiMakna #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri #InspiringWords #IWANwahyudi
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri
Komentar
Posting Komentar