Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

172 [ADA YANG JINGGA, TAPI BUKAN SENJA]

Pesona jingga pada hamparan langit hanya hadir pada dua waktu, pagi dan senja. Namun, sebagian kadang lebih mengidentikan jingga hanya milik senja. Jingga di pagi hari hanya diburu sebagian orang, seperti pendaki gunung yang mengejar sunrise di puncak gunung. Atau mereka yang bangun lebih awal dan mulai menembus pagi. Sama hal nya dengan saya pagi ini, sekadar jogging ringan dan mengabadikan jingga. Perihal jingga ini menggambarkan juga sifat manusia, yang sering hanya menilai di ujung saja. Mengomentari sesuatu dalam sudut sempit di akhir. Padahal titik akhir adalah akumulasi dari titik awal dan segala proses yang dialami.  Dalam agama Islam, memandang semua dengan lebih lengkap dan utuh. Diawal kita akan disuguhi jingga dalam bentuk indahnya pahala niat saat akan memulai segala. Kemudian menyempurnakan dengan mengucap basmallah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,” “Setiap perkara (kehidupan)  yang tidak dimulai dengan BISMILLAAHIR-RAHMAANIR-RAHIIM, maka...

162 [BACA DAN BANGKIT]

162 [BACA DAN BANGKIT] Bacalah masa lalu, maka engkau akan tau apa yang menyebabkan peradaban dapat lahir, tenggelam dan bertahan. Bacalah hari ini, maka engkau akan tau apa yang ada dihadapan untuk digunakan  Bacalah masa depan, maka engkau akan tau seberapa jauh titik hari ini dengannya. Sekuat apa untuk bangkit, sekokoh apa untuk berdiri dan setinggi apa untuk meloncat. Jika masa lalu tak baik, saatnya bangkit sekarang. Bila hari ini gagal, bangkitlah agar esok tak terkapar. Seandainya pun masa lalu dan sekarang baik dan sukses, tetaplah bangkit untuk tidak tergerus oleh zaman. Indonesia pernah nomor satu di Asia Tenggara, kemudian negara lain sadar dan membaca kondisi itu, membaca Sumbedaya Manusia kunci memenangkan masa depan. Benar, mereka bangkit dan menyalip kita. Bacalah... , tanpanya engkau buta masa lalu, terbuai masa sekarang dan tenggelam di masa depan. Sebelum terlambat, Bangkitlah !!! Bacalah dengan Nama Tuhan Yang Maha Menciptakan, maka engkau tak akan m...

[MENCARI DAN MEMBERI ARTI] Belajar arti hidup dari sosok H. Aminuddin Ridwan.

Iwan Wahyudi (Penulis Buku “Do The Best”) “Tugas kita bukan untuk memamer kepemilikan atau menghitung pemberian, sebab tugas kita tunggal: menebar sebanyak-banyaknya manfaat pada sesama.” Hidup sesungguhnya adalah hamparan pelajaran yang secara cuma-cuma dianugerahkan oleh-Nya. Tak ada sewa, biaya pengganti maupun bayaran pada setiap pemberian-Nya. Kecuali, melaksanakan tugas sebagai manusia sebagaimana fitrah yang dimandatkan oleh-Nya. Hamparan itu tempat setiap kita belajar, dari semula tidak tau apa-apa menjadi mengerti apa-apa.  Hidup ini adalah panggung untuk setiap kita memainkan peran, bukan menjadi penonton dibawah atau pinggir panggung. Semua memiliki kesempatan yang sama dengan durasi yang kurang lebih tak berbeda. Hanya yang tak sama adalah kemauan mengambil peran dengan segala lampiran resikonya.  Hidup ini juga masa dimana memetik semua perbuatan, kerja dan amal. Buah dari belajar dan panen dari berperan yang ujungnya hanya dua: Sukses dan tertunda. Or...

159 [LAUNCHING BARENG BUKU]

Biasanya acara launching buku mengambil momentum khusus, atau setidaknya di arena book fair. Saya ingat sekitar awal bulan September 2023 di Sumbawa ada event launching bersama 200 judul buku yang dihadiri oleh Duta Baca Indonesia Gol A. Gong. Saat itu Alm. Bang Alan Malingi mengkoordinir kami baik mendata, mendaftar, mengirimkan buku dan menghadirinya. Acara mengambil lokasi di salah satu hotel ternama di pantai Ai Loang daerah Samota, dan di inisiasi oleh Komunitas Guru Penggerak, kalau tidak salah. Gratis, kita dari Bima cuma biayai transportasi sendiri. Didukung oleh Pemda Sumbawa dan sponsor lain.  Menjelang Ramadan kemarin kepikiran ada beberapa anggota Forum Lingkar Pena (FLP) di NTB yang telah dan sedang menerbitkan buku karya dalam waktu dekat. Kenapa tidak dicoba? walaupun nanti ada alasan klasik, acaranya di Pulau Sumbawa atau Pulau Lombok? emang bisa acaranya ditengah Selat Alas diatas Ferry penyeberangan Pelabuhan Khayangan-Poto Tano. Kalaupun bisa, emang b...

[CATATAN 11 TAHUN PERGULATAN REFORMASI TNI YANG BELUM TUNTAS]

  Iwan Wahyudi *   Dimuat di harian bima Express 7-9 oktober 2009 Tanggal 5 Oktober 2009, genap 64 tahun usia Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sebuah institusi yang tidak dapat dipisahkan dari pasang surutnya bangsa ini sejak masa kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, masa revolusi dan pembangunan bangsa yang penuh dengan dinamika sehingga memerlukan kodisi stabilitas kebangsaan. Hampir dalam tahapan penting bangsa ini TNI memiliki peran yang tidak dapat dipandang sebelah mata karena tugas pokoknya untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari segala gangguan dan ancaman yang datang dari dalam maupun serangan dari luar negara Indonesia .             Dalam waktu yang bersamaan dengan 64 tahun usianya berarti juga 11 tahun upaya reformasi TNI dilakukan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari gerakan reformasi segala bidang yang didorong oleh gerakan mahasiswa sejak tahun 1998. Reformasi TNI adala...

154 [TRAGEDI TRISAKTI]

  12 Mei 1998, 27 tahun silam. Empat mahasiswa tewas diterjang peluru tajam dalam aksi damai di dalam kampus Universitas Trisakti, Jakarta. Peluru itu dari aparat, yang pakaian, uang makan (gaji), dan senjatanya dibeli dari uang pajak rakyat. Mahasiswa yang gugur diujung peluru Tragedi Trisakti berjumlah 4 korban jiwa, yaitu Elang Mulia Lesmana (Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Arsitektur, 1978-1998), Hafidhin Royan (Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Teknik Sipil,1977-1998), Hery Hartanto (Fakultas Teknik Industri, 1976-1998), dan Hendriawan Sie (Fakultas Ekonomi, 1975-1998). Saat peristiwa yang memilukan itu terjadi saya baru kelas 2 SMA. Kami yang pernah membaca dan belajar sejarah sejak SD terkait peristiwa gerakan mahasiswa 1966 (pasca G30S PKI) yang kemudian menumbangkan Sokarno, bertanya-tanya bahkan sedikit dihantui rasa takut. Bukan takut karena Soeharto akan turun, tapi kerusuhan yang akan melebar ke berbagai daerah. Jika itu terjadi kembali Soeh...

153 [HIDUP ADALAH CATATAN]

  Bila diri tak punya buku diary untuk mencatat aktivitas setiap penghujung hari. Tenang saja sudah ada buku dan pencatatnya yang selalu setia tanpa lengah apapun yang dilakukan. Kenangan manis entah berpuluh tahun lalu yang terlupakan sekali pun, tak perlu khawatir, semua lengkap bahkan dengan cara penulisan orang pertama. Emosi, suasana kebatinannya pun komplit tercatat. Lontaran janji, baik yang diingat atau khilaf, tertunaikan atau belum, dengan alasan sengaja atau lupa, tenang semua rapih terdokumentasi. Jangan khawatir bila diri bukan raja, presiden atau penguasa ternama. Atau bukan dari kalangan ahli ilmu dan ulama. Atau bukan setenar artis, youtubers juga pesohor. Tetap saja catatan halaman "biografi" mu akan lengkap, termasuk foto dan gambar kenangannya. "Sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) pengawas, yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (amal perbuatanmu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al infithar: 10-12) Cordova Street A-03,...

152 [TULISLAH KIPRAHMU]

Ada yang masih ingat Coboy Junior atau CJR? Boy Band remaja usia sekolahan yang hadir dan menjadi magnet tanah air tahun 2011-2017. Salah satu personilnya dan berusia paling sulung di antara mereka Teuku Rizky atau Riki, setahun setelah CJR bubar menulis sebuah buku tantang perjalanannya selama di CJR. Termasuk bagaimana bermula boy band itu membubarkan diri.  Awalnya dengan empat personel Teuku Rizky Muhammad, Aldy Maldini, Iqbal Ramadhan, dan Sebastian Steel memulai boy band mereka 23 Juli 2011 dengan nama Coboy Junior. Pada 23 Februari 2014, Sebastian Steel mengundurkan diri. Dengan tiga personel yang tersisa berganti menjadi CJR hingga 2017. Dalam perjalanannya CJR mengalami dinamika. Iqbal melanjutkan kuliah ke Amerika dan Aldy bersolo karir. Akhirnya para Comate (sebutan untuk para fans CJR) harus kehilangan idola mereka. Namun, secara masing-masing personel tetap ada.  Saya mendapatkan buku ini saat bazaar Gramedia Lombok beberapa waktu yang lalu. Mumpung is...

151 [CANDU BUKU]

"Kadang dengan datang ke toko buku, meraba sampul, menghirup aroma kertas dan tinta dapat mengembalikan semangat menggoreskan pena." #reHATIwan Beberapa waktu yang lalu ada seseorang teman yang mengajak ke toko buku. Saya tidak langsung merespon karena sedang ada aktivitas. Dua jam kemudian baru bisa menanggapinya. Ternyata ia sudah di rumah dari kantornya dan agak kurang fit. Saya minta istirahat saja dulu, mumpung sudah di rumah.  "Iya, tapi sumpek di rumah terus." responnya kemudian.  Jadilah sehari kemudian bisa mengunjungi toko buku. Hampir dua jam. Menelusuri rak-rak yang megah dan banyak di lantai dua Gramedia Lombok. Di tengah memanjakan mata dengan buku-buku itu, ia berucap, "Setelah melihat buku-buku di sini, jadi lebih refresh (segar kembali dari kebosanan rutinitas)" Di ujung kunjungan itu kami masing-masing tertarik pada dua buku dan sulit memilih. Maklum kondisi saku hanya mampu meminang satu buku saja saat itu. Padahal inginnya b...

150 [BELAJAR DARI PELANGI]

"Tidakkah engkau melihat bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, lalu dengan (air) itu Kami mengeluarkan hasil tanaman yang beraneka macam warnanya. Di antara gunung-gunung itu ada bergaris-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat." (QS. Al-Fathir: 27) Pagi ini udara segar, rada sedikit dingin dengan aroma khas tanah sisa hujan kemarin sore dan semalam. Saat memandang langit, mata menangkap sesuatu yang tak biasa hadir bersama pagi. Pelangi yang membentang dari Selatan ke Utara di sebelah barat. Tanpa mau kehilangan lukisan langit yang indah dengan pelangi nan mempesona, saya coba abadikan dengan kamera ponsel.  Ilmuwan muslim, Shihab al-Din Abu Al Abbas Ahmad Ibn Idris Al Sanhaji Al-Qarafi atau dipanggil Al-Qarafi (w. 684H/1285M), dalam Kitabnya Al-Istibar fi ma Tudrikuhu Al-Abhsar atau Buku "Tentang Apa yang Dapat Ditangkap oleh Mata", mampu mengurai misteri pelangi.  Ia mengemukakan, bagaimana pel...

149 [MANUSIA PILIHAN]

  Melihat dan membaca poster layanan masyarakat di salah satu fasilitas kesehatan ini, ingatan saya terbawa pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020-2021 yang lalu. Betapa diri dan warga dunia dibayangi rasa ketakutan dengan ganasnya wadah itu. Seakan dunia ditimpa sesuatu yang berat dan tanpa tanda, juga belum siap. Wabah yang mudah menular, obat yang belum terjawab apa, ditambah pembatasan interaksi makin menghantui. Ingin berobat tidak berani, untuk keluar rumah bahkan kerja sungguh tidak bisa. Bagi mereka yang sudah terjangkit akan diberlakukan isolasi selama minimal 14 hari, siapa yang pernah berinteraksi dengannya didata, diperiksa, bahkan ikut di isolasi baik mandiri atau terpusat di RS atau tempat yang ditunjuk. Data hingga tanggal 2 Maret 2022, total tercatat 5.589.176 kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia. Sementara itu, total kasus sembuh berjumlah 4.944.237 dan kasus meninggal 149.036 . Angka ini menempat kan Indonesia pada posisi tertinggi di Asia. Jika menggunakan...