Langsung ke konten utama

159 [LAUNCHING BARENG BUKU]


Biasanya acara launching buku mengambil momentum khusus, atau setidaknya di arena book fair. Saya ingat sekitar awal bulan September 2023 di Sumbawa ada event launching bersama 200 judul buku yang dihadiri oleh Duta Baca Indonesia Gol A. Gong. Saat itu Alm. Bang Alan Malingi mengkoordinir kami baik mendata, mendaftar, mengirimkan buku dan menghadirinya. Acara mengambil lokasi di salah satu hotel ternama di pantai Ai Loang daerah Samota, dan di inisiasi oleh Komunitas Guru Penggerak, kalau tidak salah. Gratis, kita dari Bima cuma biayai transportasi sendiri. Didukung oleh Pemda Sumbawa dan sponsor lain. 

Menjelang Ramadan kemarin kepikiran ada beberapa anggota Forum Lingkar Pena (FLP) di NTB yang telah dan sedang menerbitkan buku karya dalam waktu dekat. Kenapa tidak dicoba? walaupun nanti ada alasan klasik, acaranya di Pulau Sumbawa atau Pulau Lombok? emang bisa acaranya ditengah Selat Alas diatas Ferry penyeberangan Pelabuhan Khayangan-Poto Tano. Kalaupun bisa, emang berani?. sssttt... buang semua pikiran dan wacana yang menghambat. 

Akhirnya April lalu sempat kopi darat di Kantin Balai Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat bersama senior Bang Alimin Samawa , Raden Abu Maryam Setiawan As-Sasaki FLP Kota Mataram, Lia Harnita Flp LombokTimur dan bu Sekretaris FLP NTB,  Ciesel Dina Syihabna, deal ketok palu Peluncuran Buku Bersama di Bulan Mei 2025 di Lombok Timur.


Gayung pun bersambut dengan Mahasiswa Hmps Pendidikan Sosiologi Uh Universitas Hamzanwadi, Lombok Timur yang memiliki kegiatan literasi tahunan seperti pernah saya ikuti setahun lalu, tepatnya Agustus 2024. Begitulah ekosistem literasi bersambung satu sama lainnya tanpa terduga. 

Launching bersama semacam ini sangat perlu, minimal menjadi event tahun. Lah, bang kan sekarang era digital, apa sudah sedikit yang nulis dan terbitin buku? sebuah pertanyaan yang kadang bikin mengelus dada dan 100% bukan fakta. Peluncuran 200 judul buku di atas bukan cuma daftar judul atau disain sampul buku ya bro, tapi buku yang sudah terbit dan berwujud. Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) memperkirakan sekitar 30.000 judul buku terbit per tahun di Indonesia. Data BPS merekam dari 2015-2020 jumlah terbitan buku mencapai 404.037 judul dengan 8.969 penerbit aktif. Pada paruh kedua tahun 2024 Perpusnas sudah mengeluarkan 65.000 ISBN buku untuk diterbitkan. 

Kenapa bareng, apa kurang percaya diri kalau sendiri-sendiri? 

Oh... tentu tidak. Bagaimana rasanya ketika pertama kali cicipi nasi goreng sea food? Padahal seumur hidup cuma makan nasi putih aja. Dari nama, aroma, rasa, sensasi, juga orang lain melihat pasti beda dong. Walau pun kedua jenis nasi itu sama-sama membuat kenyang. 

Pertama, menumbuhkan minat literasi. Indonesia itu masih menganut, kalau rame banyak yang ikut. Apalagi dengan hadir sekaligus beberapa buku dan penulisnya langsung, peserta mendapatkan keuntungan ganda dibandingkan acara terpisah dan waktu berlainan. Selain itu genre dan cara menulis tiap buku memiliki gaya yang berbeda-beda. Makin banyak dan beda, makin kaya wawasan dan motivasi menulis dan berliterasi. 

Kedua, mengembangkan jaringan. Setiap buku beda penulis, beda penerbit, beda penikmat alias fans dan lainnya. Bayangkan mereka bertemu dalam satu waktu, ini peluang membangun dan mengembangkan jaringan literasi bukan hanya bagi penulis dan penerbit saja, tapi juga peserta. Siapa tau ada yang sudah punya niat dan tulisan butuh bimbingan, ada yang punya naskah lama tidak tau terbitkan kemana, sekolah ingin adakan pelatihan kepenulisan perlu penulis/penerbit yang dampingi, dan sebagainya. 

Ketiga, menguatkan ekosistem. Kita tak bisa pungkiri, ekosistem dan lingkungan membuat kita bisa bertahan hingga kini pada hobi dan passion yang dimiliki. Selama ini tentu banyak penulis, penikmat buku atau penulis pemula yang survive secara otodidak, belajar sendiri. Nah, saat banyak elemen pegiat literasi ini kumpul dalam kebersamaan yang lebih besar, betapa banyak energi yang bisa diserap sebagai penyemangat. Ternyata, saya tidak sendiri. 

Keempat, promosi dan potongan harga. Saat peluncuran buku biasanya hadir penulisnya langsung dan ada bazaar buku. Di sini biasanya dapat buku dengan harga lebih murah alias potongan harga. Dan bisa langsung dapat tandatangan dan foto bersama penulisnya langsung. 

Siapa aja yang bisa lakukan launching bareng buku? 

Siapa pun bisa, asal ada bukunya. Lebih afdhol penulisnya juga hadir. Komunitas menulis biasanya mudah, karena mereka bisa barengan peluncurkan buku karya solo (personal) mereka atau antologi (nulis bareng satu buku). Kemudian penerbit lebih berpeluang lagi, karena mereka tentu punya buku-buku yang diterbitkannya. 

Sebenarnya pemerintah lebih punya peluang lebih besar karena punya potensi dan kepentingan. Cuma rada jarang mengadakan. Bisa lewat Dinas Pendidikan atau Dinas Perpustakaan atau Kementerian Agama, termasuk sekolah-sekolah toh. Apalagi dengan adanya penilaian terhadap literasi sekolah, makin nyambung kan. 

Semua akan ringan jika bersama, dan lebih membahagiakan dan menyebar bahagia bila bareng-bareng. 

Yuk... Jangan lupa hadir bareng-bareng... 

Cordova Street A-03, 17 Mei 2025
#reHATIwan #reHATIwanInspiring #MariBerbagiMakna #MemungutKataKata #IWANwahyudi #Buku #LaunchingBareng #BooksLaunch 
@rehatiwan @rehatiwaninspiring  
www.rehatiwan.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...