Langsung ke konten utama

149 [MANUSIA PILIHAN]

 

Melihat dan membaca poster layanan masyarakat di salah satu fasilitas kesehatan ini, ingatan saya terbawa pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020-2021 yang lalu. Betapa diri dan warga dunia dibayangi rasa ketakutan dengan ganasnya wadah itu. Seakan dunia ditimpa sesuatu yang berat dan tanpa tanda, juga belum siap.

Wabah yang mudah menular, obat yang belum terjawab apa, ditambah pembatasan interaksi makin menghantui. Ingin berobat tidak berani, untuk keluar rumah bahkan kerja sungguh tidak bisa. Bagi mereka yang sudah terjangkit akan diberlakukan isolasi selama minimal 14 hari, siapa yang pernah berinteraksi dengannya didata, diperiksa, bahkan ikut di isolasi baik mandiri atau terpusat di RS atau tempat yang ditunjuk.

Data hingga tanggal 2 Maret 2022, total tercatat 5.589.176 kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia. Sementara itu, total kasus sembuh berjumlah 4.944.237 dan kasus meninggal 149.036. Angka ini menempat kan Indonesia pada posisi tertinggi di Asia. Jika menggunakan kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), total kematian di Indonesia tembus hingga lebih dari 191.000. Sedangkan jumlah kematian seluruh dunia akibat covid-19 per 2 Mei 2023 menyentuh angka 6.866.733.

 


Dari peristiwa besar itu, Allah swt memilih kita menjadi manusia yang lulus melalui ujian tersebut. Lalu apakah selesai sampai disitu? Tentu tidak. Hidup adalah perjuangan, akan tetap bertahan dan menang adalah mereka yang tidak tinggal diam, tapi bersabar dalam perjuangan. Diantara jeda ujian dan perjuangan, Allah swt memberikan berbagai nikmat dan kemudahanya.

"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (Al-Insyirah ayat 5-6)

Ujian adalah tempat menyaring dan menyeleksi manusia-manusia pilihan. Apa yang perlu dipersiapkan dan dilakukan agar tegar dalam perjuangan dan selalu menjadi manusia pilihan?

Pertama, tetap di jalan Allah swt. Karena yang melakukan seleksi ini Allah swt, maka kita lalui semuanya sesuai dengan jalan yang telah diperintahkan dan digariskanNya. Tidak bisa menggunakan pendekatan jalan lain, apalagi bertentangan dengan-Nya.

Kedua, tidak lupa diri saat terpilih. Kadang setelah melalui satu ujian dan terpilih sebagai pemenang, rasa bangga dan lupa diri hadir hingga terlena serta muncul rasa sombong. Seharusnya tetap mengevaluasi diri untuk menyiapkan perjalanan dan perjuangan selanjutnya yang menunggu di depan mata.

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji?. Sungguh, Kami benar-benar telah menguji orang-orang sebelum mereka. Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui para pendusta.” (QS. Al-Ankabut: 2-3)

Ketiga, bersabar dengan segala hasilnya. Dalam setiap perjuangan tidak selamanya berhasil terus, akan ada sesekali kegagalan. Kesabaran dalam keberhasilan artinya menahan diri untuk tidak berlebihan. Kesabaran dalam kegagalan artinya menerima segala kekurangan dan kelalaian yang menyebabkan hal itu dan menyerahkan semuanya pada Allah swt. Perjuangan adalah seleksi panjang menjadi manusia pilihan, dan kesabaran kunci utama kunci menghadapinya.

"Dan sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)

 

Cordova Street A-03, 06 Mei 2025

#MariBerbagiMakna #Memungut KataKata #reHATIwan #reHATIwanInspiring #IWANwahyudi
@rehatiwan @rehatiwaninspiring
www.rehatiwan.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...