Langsung ke konten utama

152 [TULISLAH KIPRAHMU]

Ada yang masih ingat Coboy Junior atau CJR? Boy Band remaja usia sekolahan yang hadir dan menjadi magnet tanah air tahun 2011-2017. Salah satu personilnya dan berusia paling sulung di antara mereka Teuku Rizky atau Riki, setahun setelah CJR bubar menulis sebuah buku tantang perjalanannya selama di CJR. Termasuk bagaimana bermula boy band itu membubarkan diri. 

Awalnya dengan empat personel Teuku Rizky Muhammad, Aldy Maldini, Iqbal Ramadhan, dan Sebastian Steel memulai boy band mereka 23 Juli 2011 dengan nama Coboy Junior. Pada 23 Februari 2014, Sebastian Steel mengundurkan diri. Dengan tiga personel yang tersisa berganti menjadi CJR hingga 2017.

Dalam perjalanannya CJR mengalami dinamika. Iqbal melanjutkan kuliah ke Amerika dan Aldy bersolo karir. Akhirnya para Comate (sebutan untuk para fans CJR) harus kehilangan idola mereka. Namun, secara masing-masing personel tetap ada. 

Saya mendapatkan buku ini saat bazaar Gramedia Lombok beberapa waktu yang lalu. Mumpung isi dompet dan judul bukunya tentang catatan salah satu personel boy band ternama tanah air, saya bungkus lah buku ini. Buku setebal 230 halaman itu saya lahap dari bada Ashar hingga menjelang Maghrib. Bahasanya ringan mengalir dengan gaya lu gue mereka dan lay out yang tidak kaku, bahkan menarik hingga tidak membuat bosan. 

Buku ini terbit tahun 2018, setahun setelah CJR bubar. Setidaknya ini catatan yang merekam kiprah mereka yang ditulis langsung oleh pelakunya. Sebuah arsip jejak yang berharga yang kadang tidak disadari oleh pelaku sejarah lainnya yang mengandalkan orang lain melakukannya. Atau karena tidak percaya diri, bukan tokoh ternama atau belum memiliki karya hingga sejarah terlewat bahkan lenyap kemudian hari bersama pelajaran dan hikmah yang bisa saja berarti bagi orang lain. 

Rizky dalam usia 20 tahun berani mengambil pena, menuliskan kembali langkah yang sudah ditapaki. Bukan saja mencatat kesuksesan, tapi berani bercerita kembali tentang duka bubarnya CJR. Bisa jadi pada episode itu mengungkit kembali kesedihan, dimana ia tak lagi setenar sebelumnya, tak lagi merasakan panggung yang penuh dengan sorot kamera dan mata pecinta. Tak seramai dulu muncul di berita dan layar kaca. 

Kadang sebagian kita beranggapan hanya kesuksesan yang perlu dicatat, cuma keberhasilan yang harus diceritakan kembali. Padahal kegagalan jauh lebih penting dikisahkan agar tak ada yang jatuh pada situasi dan menyelamatkan orang lain mengulang kesalahan. 

"Setiap anak Adam berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat." (HR Tirmidzi)

Kiprah seseorang bukan hanya capaian membanggakan, diantaranya terselip kegagalan. Mereka satu paket dalam diri yang tak bisa dipisahkan. Tanpa kegagalan, tak mungkin ada kata bangkit dan memulai kembali. Tanpa kesalahan, kadang seseorang tak dapat melihat kekurangan diri karena tertutup gemerlap prestasi dan riuhnya para pemuja. 

Kesuksesan perlu di dokumentasikan, tidak cukup diceritakan. Saat pelaku tiada dan orang sekeliling termakan waktu, maka si penutur cerita sudah mendekati saat berhenti. Terputuslah kisah, lenyap lah bersama masa. Oleh karenanya, pencatatan harus dimulai, penulisan perlu menjadi tradisi agar segala makna tetap terbaca, setiap hikmah tak mati dan amal terhenti. 

Tulislah kiprah mu, sebagai apa saja, bahkan yang tak terlihat di lubang semut sekali pun. Se gagal dan pahit apa pun, namun mendatangkan pelajaran. Se receh apa pun hingga dirasa tak akan ada yang membaca, tapi ada hikmah yang keluar diantara peristiwanya.

Cordova Street A-03, 10 Mei 2025

#reHATIwan #MariBerbagiMakna #reHATIwanInspiring #MemungutKataKata #IWANwahyudi #InspirasiWajahNegeri #Pelangi 
@rehatiwaninspiring @rehatiwan
www.rehatiwan.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...