Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

[BERBAGI MAKNA di IISBUD SAMAWA REA]

  Jum'at pagi yang cerah, setelah hujan yang mengguyur semalam yang menyisakan titik-titik air yang menetes dari ujung dedaunan serta kicauan burung beraneka jenis mengawali aktifitas berbagi makna hari ini. Saya diminta menjadi pembicara tamu (kalo dosen tamu terlalu tinggilah bahasanya, walau itu yang disampaikan oleh MC pada pengantar kegiatan) oleh salah satu dosen di Institut Ilmu Sosial dan Budaya (IISBUD) Samawa Rea Bu @ramlafatma dengan bahasan Shalat dan Kebutuhan Sosial Generasi Milenial Bahagia rasanya bisa bertemu dengan para mahasiswa prodi Sosiologi dan diberi kesempatan berbagi makna. Kebahagiaan hidup itu bukan hanya dari banyak dan tingginya ilmu yang dimiliki tapi sejauh mana dapat berbagi rasa dan makna dari ilmu yang dititipkan pada kita oleh-Nya. Terimakasih atas segala kehangatan persaudaraan dalam kegiatan ini. IISBUD tetaplah memberi makna pada semesta. 30112018 23:08 Kamar 1A5 #IWANwahyudi #MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri www.iwan-wahyudi.net @ K

038 [TANTANGAN MENULIS]

  Jika kita bertanya pada mereka yang mencorat-coret fasilitas umum, biasanya mereka menulisakan nama mereka (asli atau samaran) atau nama komunitasnya, kita pasti menemukan jawaban biar dikenal, membuktikan eksistensi. Tapi mereka akan dikenang dengan keburukan merusak pemandangan fasilitas umum, eksis dengan penilaian negatif masyarakat. Tulisan corat-coret mereka tak berfaedah. Sekarang mereka, termasuk kita melakukan corat-coret yang sama. Dengan media yang berpindah ke sosial media. Hampir tiap hari bahkan setiap ada kesempatan membuka, membaca, mengomentari. Tak jarang isinya sumpah serapah, mengghibah, termakan dan menyebarkan hoax. Demi eksistensi katanya. Percaya tidak, tulisan kita tersebut menjadi rekam jejak. Orang lain menilai kita dengannya, bahkan itu menjadi nilai diakhirat kelak dihadapan-Nya. Tak ada tulisan yang berlalu begitu saja. Apakah itu tulisan yang bermanfaat atau tak berguna. Karena tulisan punya nyawa dan kekuatannya sendiri. “ Karena kau menulis. Suara

037 [KEKUATAN SEJARAH]

  “Penderitaan bangsa-bangsa di dunia sekarang ini, bukan sekedar disebabkan karena tidak bisa memanfaatkan sumber daya alam mereka. Yang lebih parah lagi adalah karena mereka tidak punya sejarah, atau tidak punya kebanggaan masa lalu. Di saat seperti itu, bangsa tersebut tidak akan memiliki motivasi untuk bangkit memperbaiki nasibnya. Akhirnya, jiwa budak dan peran pelengkap penderita akan tetap membelenggu mereka.” (KH. Rahmat Abdullah) Bangsa-bangsa yang memiliki sejarah masa lalu yang gelap biasanya selalu mewarisi kekelaman tersebut. Label kegagalan, perilaku negatif hingga julukan sinis bangsa lain akan membawa pada ketidak percayaan diri sebagai bangsa dihadapan negeri-negeri lainnya. Sebenarnya tidak demikian menempatkan sejarah, kegagalan masa lalu bukan sebagai noda hitam yang harus dicoreng pada muka sendiri. Tapi pelajaran berharga agar tidak terulang lagi, peringatan kewaspadaan agar tak terjerumus pada lubang yang sama. Bagi negeri-negeri yang pernah mencapai puncak

036 [TULISAN HARIAN PENGHULU]

Saya mengenalnya belum genap dua tahun sejak sama-sama mengikuti bincang buku karya Bang Yusuf Maulana @opiniym secara online. Kemudian perkenalan berlanjut dengan saling menyapa dan berkomentar di akun FB dan IG masing-masing. Dari akun medsosnya saya mengenal lebih jauh sosok seorang penghulu di Aceh ini. Hampir tiap hari ada saja postingan tulisan tentang apa saja, hingga saat ini terkumpul 15 Buku termasuk "Oposisi Kekuasaan Tiran". Beliau tiap hari menyempatkan diri menulis lintasan pikiran tiap pagi menjelang bekerja. Setelah mengantar anak-anaknya sekolah dan ba'da shalat dhuha sambil menunggu jam memulai kerja. Ide tulisan yang terlintas selalu dicatat pada Note androidnya agar tidak menguap dan sulit di ingat kembali. Ketekunan menulis harian ini turut memotivasi saya untuk menulis setelah sebelumnya saya mengenal sosok serupa beliau Dahlan Iskan dan Ust Ahmad Arqom .  Buku Oposisi Kekuasaan Tiran kumpulan 28 tulisan yang terku

036 [ABDI NEGARA YANG BERINTEGRITAS] HARI KORPRI 29 NOVEMBER

  Korpri berdiri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor : 82 Tahun 1971, 29 November 1971. Berdasarkan Kepres itu, Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) merupakan organisasi yang anggotanya terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, pegawai BUMN, BUMD serta anak perusahaan.   Pegawai Negeri Sipil atau yang sekaran disebut sebagai Apatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara pada bulan 30 Juni 2022 berjumlah 4.344.552 orang. Sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas Negara tentu akan menjadi contoh bagi elemen masyarakat lainnya. Resiko itu tentu sudah lebih awal diketahui karena mereka telah diambil sumpah dan janjinya dalam melaksanakan tugas dikemudian hari.   PANCA PRASETYA KORPRI Korps Pegawai Republik Indonesia disebut juga sebagai sumpah/janji Aparatur Sipil Negara yang bertujuan agar dapat menciptakan sosok ASN yang profesional, jujur, bersih dari segala korupsi, kolusi, nepotisme, berjiwa sosial, dan sebagainya.   Panca Prasetya Koprs Pegawai Republik Indonesia,

035 [PEMIMPIN JUJUR]

"Jadi, PEMIMPIN yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilan. Dari kerutan diwajah. Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan diwajahnya, hati-hati," kata Jokowi dalam acara Gerakan Bersatu yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).  "Itu kelihatan dari penampilannya itu kelihatan banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat. Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada. Ada itu," lanjut Jokowi Ucapan kadang tanpa sadar merupakan kejujuran perasaan, kata yang mewakili karakter, pernyataan yang menjadi corak dan kebiasaan seseorang. Termasuk dari menilai kejujuran PEMIMPIN.  Jika pemimpin yang banyak memikirkan rakyat itu wajahnya berkerut dan rambutnya banyak dipenuhi uban, maka apakah hal itu terdapat pada pemimpin yang berkata demikian?  "Siapa yang tahu bahwa kata-katanya bagian dari perbuatannya, niscaya akan sedikit bicaranya, kecuali apa yang bermanfaat baginya." (Umar bin Abdul Aziz ra

[MENGEJA ULANG JEJAK MASJID-MASJID ITU]

  Bermula dari sebuah ide saat Ramadhan 2015, untuk kembali menapak tilasi Masjid-masjid yang pernah saya singgahi selama ini terutama di Lombok dan Sumbawa. Entah dari mana awal terbersitnya ide itu (mungkin hidayah dibulan suci waktu itu kali yah). Selain mengunjungi satu persatu, saya juga menginventarisir nama-nama masjid yang pernah disinggahi. Lalu mengunjunginya, mendokumentasi, memberi narasi - tentang apa kesan yang melekat, fasilitas yang ada di masjid/mushalla-, dan mempostingnya ke media sosial. Suatu waktu saya bertemu  Aba Du Wahid  (salah seorang Doktor pengajar di UIN Mataram), beliau bertanya tentang apa ending dari masjid/mushalla yang saya posting? dan hasil diskusi kami simpulkan sebuah ending yang ingin dicapai . Hampir setiap bertemu beliau selalu "menagih" ending itu. Ya, ending itu harus segera diwujudkan. Saya kini kembali memposting masjid/mushalla itu, menuntaskan sebuah janji dan berbagi spirit masjid/mushalla. ======== Masjid Al-Ikhlas Mastoeno Pe

034 [MARI MENANAM, LAWAN PENEBANGAN LIAR] - Hari Menanam Pohon Indonesia 28 November

  “Menebang satu pohon hanya butuh waktu kurang satu jam, sedang menanam dan menumbuhkannya butuh bertahun bahkan puluhan tahun.” Hutan sebagai paru-paru dunia merupakan sebuah keniscayaan. Mungkin efek perubahan iklim terutama polusi udara belum sepenuhnya terasa oleh kita, terutama mereka yang masih tinggal dipedasaan dan memiliki pepohonan rimbun yang banyak. Tapi efek lain seperti cuaca ekstrim hampir dirasakan semua muka bumi. Perubahan iklim akhirnya berdampak pula dengan datangnya banjir, tanah longsor dan bencana lainnya. Perubahan iklim yang ekstrim tak lepas dari tata kelola lingkungan hidup yang tak seimbang. Pepohonan dan hutan makin berkurang dengan cepat lewat tingkah manusia menebang hutan yang takterukur dan tidak bijak. Baik itu berdasarkan kebijakan Negara, perilaku personal yang dibiarkan oleh penegak hukum atau benar-benar kejahatan yang terorganisir. Padahal lingkungan secara alamiah memiliki keseimbangannya sendiri dan jika itu terusik atau dirusak akan berdam

033 [HARI DONGENG NASIONAL 28 NOVEMBER]

  Dongeng identik dengan cerita pengantar tidur bagi anak-anak. Ya, karena memang kebanyakan dulu dongeng menjadi kebiasaan atau kegiatan untuk menidurkan anak-anak. Semoga bercerita dan mendongeng ini masih menjadi ritual yang dilakukan para orang tua pada anak-anaknya pada era milenial ini. Mendongeng bukan hanya menyampaikan pesan lewat cerita semata, tapi juga membangun kedekatan antara anak dan orang tua. Hari Dongeng Nasional mulai diperingati sejak tahun 2015, dideklarasikan oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tanggal 28 November diambil sebagai Hari Dongeng Nasional sesuai dengan hari lahir Drs. Suryadi atau akrab dipanggil pak Raden. Pak Raden pencipta karakter legendaris si Unyil. Boneka yang munsul dan popular mulai tahun 1980an dan menjadi tayangan tiap hari Minggu pagi di TVRI saat itu. Kemudian, Unyil diformat ulang untuk sesuai dengan era tahun 2000-an, sehingga tetap dapat digemari anak-anak Indonesia. Jasanya menghidupkan dongeng

032 [JUJUR PADA DIRI]

  "Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal : kepercayaan, cinta dan rasa hormat." (Ali bin Abi Thalib ra) Jujur bukan sebuah slogan yang diharapkan nampak didepan mata, walaupun ujungnya itu. Sebuah pengharapan masyarakat yang beradab dan pemimpin yang patut diteladani. Bermula dari kejujuran. Namun, alangkah munafiknya jika mengharapkan orang lain jujur tapi diri tak melangkah bersama kejujuran. Selalu memecahkan cermin karena sering memandang rusak rupa orang lain. Berkaca pada diri sendiri dengan segala rupanya menggunakan mata yang jernih. Menatap sosok yang membersamai kita tiap saat dengan cermin kejujuran yang bersih. Kejujuran itu akan menyadarkan akan kekurangan yang harus diperbaiki, kekosongan yang perlu diisi, dosa yang perlu dihapus dengan taubat, maksiat yang segera dikubur dengan amal kebaikan. "Berperilaku jujur memang sulit. Namun, bukan berarti tidak mungkin dilakukan." (Mahatma Gandhi) Rumah Merpati 22, 26112022, 17:38 #MariBerbagiMakna

Islamic Inspiring 12

  “Ujian berfungsi mengenali sejauhmana daya tahan seseorang, kesabarannya atas kesusahan, kepercayaannya kepada Rabbnya, pengharapannya akan rahmat-Nya.” (Sayyid Quthb) Apa yang diberikan-Nya tak ada yang salah, apa yang ditetapkan-Nya tak ada yang sia-sia. Kacamata kita saya yang sempit, ruang hati kita saja yang kurang lapang dan akal kita saja yang terbelenggu. Padahal segala dari-Nya yang terbaik untuk kita. #InspiringWords #islamicquotes #IslamicInspiring #InspirasiWajahNegeri #reHATIWAN

[SUPPA SENNA, MINUMAN HERBAL PARA SULTAN BIMA]

  Setelah dua tahunan penasaran dengan cerita langsung dan celotehan teman-teman dimedsos tentang minuman sehat dan bersejarah ini, akhirnya malam ini kesampaian juga menikmatinya bersama para sahabat tercinta. Adalah SUPPA SENNA minuman herbal (diracik dari bahan rempah-rempah dan kayu tradisional) yang di minum sejak masa kerajaan dan kesultanan Bima ini terungkap dalam catatan Asrama Bima. Munawar penulis Buku Aksara Bima menyampaikan khasiat dan cara membuat minuman yang melegenda ini. Bahan dasar minuman ini adalah kayu Suppa atau secang dan 16 rempah-rempah lainnya. Kayu Suppa selain sebagai herbal bagi tradisi masyarakat Bima juga sebagai pasak dalam pembuatan kapal dan rumah panggung Bima. Suppa salah satu incaran penjajah Belanda di Bima. Diantara khasiat Suppa Senna adalah menghangatkan badan, menjaga stamina, penyehatan penglihatan, anti oksidan, antibiotik alami, menghentikan pendarahan, anti nyeri, menyehatkan dinding usus, diabetes tipe II, kanker prostat, menurunkan res