Langsung ke konten utama

Postingan

[DAYA TARIK DEBAT GIBRAN]

Besok malam, Jum'at 22 Desember 2023 jika tidak ada aral yang melintang KPU telah menjadwalkan Debat Calon Wakil Presiden RI 2024-2029. Bila debat perdana Capres kemarin banyak menyita perhatian, maka debat kedua besok akan jauh menjadi magnet. Jujur, yang menjadi daya tariknya siapa lagi kalau bukan Gibran. Anies Baswedan pernah ikut debat cagub DKI, begitu pula Ganjar Pranowo dua kali merasakan debat cagub Jawa Tengah. Prabowo sudah makan asam garam debat cawapres sekali dan dua kali capres. Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD pernah jadi menteri, yang tentu juga pernah melayani perdebatan saat rapat dengan komisi terkait di DPR RI. Gibran tentunya juga pernah merasakan debat ketika pencalonan calon walikota Solo. Tapi, banyak khalayak yang menyangsikan kemapuan debat Gibran. Gibran usianya paling muda diantara ketiga pasangan calon. Dan selalu tidak hadir undangan semacam bedah visi yang dilaksanakan oleh pihak selain KPU. Juga beberapa kali kepeleset ucap saat menjawab pertan...

[SETIAP SOSOK ADALAH GURU]

“Dalam setiap sosok ada sisi hitam dan putih yang mustahil ditiadakan sama sekali salah satunya. Karena hitam putih adalah pelajaran untuk jiwa memilih dan fisik memiliki dalam sikap .” Mungkin ada yang kaget ketiga saya posting foto berdampingan dengan patung Ho Chi Minh, tokoh komunis Vietnam. Ia kemudian menjadi perdana menteri dan presiden negara yang mempermalukan AS dalam perang Vietnam yang legendaris itu. Apa saya sudah berubah menjadi pengikut ajaran Ho Chi Minh? He...he... tak semudah itu menilai. Apa jika kita barusan baca buku Fir'aun lalu shahih dianggap penyembah nya? Pada orang-orang baik, sangat banyak kita meneguk mata air kearifan, inspirasi dan semua hal yang patut ditiru dan berlaku seperti mereka agar ada juga yang meneladani kita. Sosok macam ini nilainya A+++ menjadi guru bagi siapapun. Lalu bagimana dengan orang jahat, masuk akal kah menjadikan mereka guru dalam hal kebaikan?. Bisa juga dong. Pada pelaku kejahatan, pelajari kenapa mereka bisa berkubang dis...

[JEDA ITU KOMA]

“Semua butuh koma. Untuk menghela nafas sesaat, memastikan makna, menoleh keberlaluan, juga menyiapkan keberlanjutan .” Pekan lalu dan pekan ini para siswa bersuka cita. Habis ujian semester terbitlah libur sekolah, yang sebelumnya ditandai pembagian Raport sebagai jejak torehan belajar selama 6 bulan terakhir. Walau ada yang lebih duluan libur dan nanti setelah masuk baru dibagikan raport tidak mengurai penasaran para siswa. Karena pasti semua nilai minimal 7, tidak seperti jaman dulu dag dig dug takut ada angka merah nilai 5 kebawah. Sekarang cuma deg-degan perebutan siapa rangking/juara 1, 2 dan 3 aja. Pembagian Raport cuma koma, jeda sesaat mengevaluasi hasil belajar untuk masuk pada semester berikutnya. Jika pada orang yang mengaji (membaca Al-Qur'an) ibarat berhenti sejenak mengambil nafas untuk melanjutkan bacaan berikutnya. Mengambil nafas ditengah membaca selain tidak dibenarkan, khawatir nanti keselek salah nafas. Bila pada membaca buku atau teks ibarat tanda koma. Tempa...

[LIMBAH BERBAHAYA KOPI]

“Cara praktis dan instan jangan sampai mendatangkan dan menambah permasalahan baru yang jauh berbahaya dan merusak jangka panjang.” Beberapa hari yang lalu saya pesan ke seorang mahasiswa, "Nanti saya titip kopi hitam satu gelas ya.". Beberapa waktu kemudian datang juga kopi yang ditunggu saat mata ngatuk berat siang itu. Pastinya itu kopi sachet dengan harga murah. Datang dihadapan dalam sebuah gelas plastik dan diikat dalam plastik transparan. Gelas plastik macam ini sudah lazim ketika membeli kopi atau minuman lainnya, yang berbeda cuma ukuran besar kecil gelas saja. Artinya jika membeli satu porsi kopi, minimal menggunakan 1 plastik sachet sebelum dibuka dan satu gelas plastik. Tahun 2022 dari segi jumlah porsi, rata-rata konsumsi kopi instan di rumah tangga Indonesia adalah 29 kemasan per bulan. International Coffee Organization (ICO) mencatat, produksi kopi Indonesia sebesar 12,1 juta kantong berukuran 60 kilogram (kg) pada 2020. Dari data 2020 itu bisa kita lebih rinc...

[ISI vs SAMPUL]

  “Isi akan selalu mengeluarkan energi yang membuatnya bertahan lama, sedang sampul akan cepat lusuh dan robek lalu tak mampu memperbaharui diri. Tapi, keduanya tak mampu tampil sendiri menjumpai pembaca.” Bemo atau mobil angkutan kota yang dulu merajai jalanan dan menjadi moda transportasi utama itu kian hilang. Tergerus oleh harga DP motor yang murah dan banting harga, kemudian ditambah tertendang oleh transportasi online baik motor maupun mobil. Generasi milenial akan menemukan cerita dan foto bemo angkot dalam buku atau artikel saja. Jauh dari imajinasi yang dilihat dari matanya sendiri. Bemo dan transportasi online dari dulu rupanya sama saja, cuma tampilan luar yang berbeda. Isi dalam pasti sama tempat duduk yang harus nyaman dan aman. Sama halnya dengan buku. Kenapa buku-buku bestseller sepanjang masa masih laku sampai hari ini, walau berganti sampul depan dan penerbit? Karena isinya melegenda, bukan covernya yang tahan lama dan selalu mulus. Isinya masih relevan dan melamp...

[ BADAI PASTI BERLALU]

“Tak semua berani menghadapi badai. Selain memang goncangannya kuat, ia juga menghempaskan segala yang tak diperlukan untuk pelayaran selanjutnya.” Pelaut tempatnya bukan di kolam kamar mandi atau kolam renang dalam ruangan. Tapi, di lautan bahkan samudera luas. Di kolam kamar mandi dan kolam renang aja ada riak gelombang, apalagi samudera. Akan banyak gulungan ombak besar dan tinggi, bahkan badai yang tak terbilang dahsyatnya. Tak ada gelombang yang tak menepi, tak mungkin badai tak berhenti. Jangan harap para pelaut menemui banjir atau tanah longsor, karena bukan habitatnya. Mereka bercengkrama dengan ombak, bercanda dengan badai, juga bergurau dengan lautan biru. Setelah badai berlalu, pasti akan muncul matahari dengan hangat bergandengan dengan lautan yang tenang. Setelah mereka berhasil menghempaskan awan hitam yang berkoalisi dengan petir dan kilat serta angin. Tak ada pelaut ditengah samudera berbalik arah menghindari badai yang menerjang. Jika itu terjadi maka bukan hanya kemud...

[OPTIMISME SENYUM]

  “Dari cara tersenyum, seseorang dapat menilai tingkat optimisme personal. Dalam senyuman saja sudah ada pembobotan istimewa dalam Islam.” Pastinya kita sudah tau mana seyuman tulus dan mana senyuman kamuflase dari seseorang yang telah lama dikenal. Pada orang baru dihadapan pun, tentu ada rasa berbeda antara mereka yang senyum optimis dengan senyum seremonial. Senyuman dari hati akan sampai ke hati. Senyuman pencitraan tak lama bertahan. Dalam Islam aktivitas sesederhana dan remeh senyuman, mendapat perhatian yang tidak biasa. Pembobotannya disamakan dengan nilai sedekah, "Senyummu untuk saudaramu adalah sedekah." Secara umum sedekah diidentikan dengan sesuatu yang berwujud fisik. Bobot lahiriyahnya nampak dilihat oleh mata berupa senyuman, sedang bobot spritual/batiniyahnya seperti bersedekah atau memberi dengan lapis-lapis pahala yang mengiringinya. Senyum yang sejati akan datang dari pribadi yang memiliki optimisme. Senyum sinis, cemberut dan sejenisnya nampak ada yang...