Langsung ke konten utama

[SETIAP SOSOK ADALAH GURU]

“Dalam setiap sosok ada sisi hitam dan putih yang mustahil ditiadakan sama sekali salah satunya.
Karena hitam putih adalah pelajaran untuk jiwa memilih dan fisik memiliki dalam sikap .”

Mungkin ada yang kaget ketiga saya posting foto berdampingan dengan patung Ho Chi Minh, tokoh komunis Vietnam. Ia kemudian menjadi perdana menteri dan presiden negara yang mempermalukan AS dalam perang Vietnam yang legendaris itu. Apa saya sudah berubah menjadi pengikut ajaran Ho Chi Minh? He...he... tak semudah itu menilai. Apa jika kita barusan baca buku Fir'aun lalu shahih dianggap penyembah nya?

Pada orang-orang baik, sangat banyak kita meneguk mata air kearifan, inspirasi dan semua hal yang patut ditiru dan berlaku seperti mereka agar ada juga yang meneladani kita. Sosok macam ini nilainya A+++ menjadi guru bagi siapapun.

Lalu bagimana dengan orang jahat, masuk akal kah menjadikan mereka guru dalam hal kebaikan?. Bisa juga dong. Pada pelaku kejahatan, pelajari kenapa mereka bisa berkubang disana? Agar tidak kita sekalipun mendekati penyebab mereka terjerumus. Pada mereka yang gagal, kita bertanya apa penyebab kegagalannya agar lebih antisipatif. Pada mereka yang masih terus bisa bertahan lama dalam keterbatasan, kita meneguk ilmu kesabaran dan merasa cukup dengan apa yang dianugerahkan-Nya. Dan banyak lagi yang lainnya.

Ho Chi Minh merupakan pahlawan terbesar bagi bangsa Vietnam karena jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan dan penyatuan Vietnam Utara dan Vietnam Selatan menjadi Vietnam. Kota Saigon yang dulunya merupakan ibu kota Vietnam Selatan, diganti menjadi kota Ho Chi Minh untuk mengenang jasanya.

So, dalam diri setiap orang termasuk kita sendiri ada sisi hitam dan putih. Tugas kita meminimalisir kegelapan dan sebesar mungkin menyalakan lentera. Lentera juga tak akan berarti jika dinyalakan pada siang bolong.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[OJOL DAN BARA GERAKAN]

Saya sedikit telat membaca berita terkini aksi demo di Jakarta malam hari ini. Karena semalam sejak sebelum Maghrib ada agenda malam Jum'atan. Terutama peristiwa malam ketika Mobil Baracuda Brimob melindas hingga tewas seorang Ojek Online (Ojol) berjaket hijau yang berada ditengah massa aksi yang tengah membubarkan diri.  Dini hari saya kaget, sedih bercampur geram. Betapa polisi ini tidak bernurani (bukan oknum polisi, karena sudah nyata polisi). Walau sebelumnya juga dari video lain yang beredar di media sosial banyak kekerasan yang dilakukan terhadap demonstran. Tapi, tewasnya ojol ini benar-benar tidak dapat diterima dengan akal sehat. Kapolri secara langsung sudah meminta maaf dan propam akan memeriksa siapa pengendara baracuda dan polisi yang terlibat. Saya rasa tidak sesederhana dan gampang itu tanggung jawab seorang pemimpin tertinggi polisi.  Dalam setiap aksi dan pergolakan di dunia termasuk Indonesia. Kematian demonstran bisa menjadi percikan...

[KAMMI DAN LITERASI GERAKAN]

  Kampus merupakan tempat berkumpulnya banyak orang dari berbagai latar belakang. Disana pula titik beragam aliran pemikiran dan organisasi juga mengepakan sayapnya untuk merekrut para mahasiswa untuk menjadi anggotanya. Seperti muara yang mempertemukan energi muda dengan beragam gerakan yang dapat membuatnya berlabuh menuju peran dan tujuan yang diharapkan. Kisah Sebuah Pin Semester satu, tepatnya bulan Desember saya ikut rekrutmen pengkaderan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Daurah Marhalah 1 atau DM1 namanya. Awal-awal masuk kuliah, sebelum masuk organisasi itu tentunya. Senior saya di fakultas Bang Bayu Sasongko memberikan pin KAMMI. Masa itu atribut atau asesoris organisasi : pin, gantungan kunci, stiker, kaos masih sulit di dapat. Paling cuma jaket, itupun harga agak mahal dan setahun sekali dipesan bersama. Maklum jaman itu spanduk saja hurufnya masih harus digunting pakai kertas dan ditempel dengan lem pada bentangan kain. Usia KAMMI juga baru sepe...

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...