Langsung ke konten utama

100 [BERAPA HARI PEMASANGAN BENDERA AGUSTUSAN? ]


Pada bulan Agustus pasti ada yang berbeda di rumah kita. Apalagi kalau bukan ada bendera merah putih yang terpasang didepan rumah sebagai salah satu bentuk peringatan hari proklamasi kemerdekaan RI. 

Pemasangan bendera biasanya dari imbauan pemerintah setempat yang diumumkan melalui pengeras suara di masjid. Atau pengumuman sebelum berlangsungnya shalat Jum'at. 

Sebelumnya saya kurang tau persis berapa lama dan mulai hingga tanggal berapa pemasangan bendera tersebut. Asal jangan setelah tanggal 17 Agustus aja pokoknya. Tiga tahun belakangan baru dengar dengan seksama imbauan pemasangan sejak tanggal 1 hingga 31 Agustus atau selama sebulan penuh Agustus. 

Hari ini teringat tanggal 1 Agustus, walaupun belum mendengar dan membaca imbauan pemasangan bendera, saya langsung pasang aja didepan rumah mumpung ingat. 

Kemudian saya coba cari tau dalil aturan apa yang mewajibkan pemasangan bendera selama sebulan penuh itu. Akhirnya dapat bahwa Imbauan tersebut dikeluarkan melalui Surat Edaran Mensesneg RI Nomor B- 04 /M/S/TU.00.0310712024 tertanggal 2 Juli 2024. Wah sudah sebulan yang lalu ternyata imbauan itu dikeluarkan, bahwa pengibaran bendera Merah Putih di lingkungan masing-masing dimulai pada 1-31 Agustus 2024.

So ayo semarakan bulan Agustus ini, minimal dengan mengibarkan bendera merah putih di depan rumah selama sebulan penuh. Kalau rumah kamu sudah pasang bendera belum? 

Jafana Garden A-03, 01082024

IWAN wahyudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KARTINI]

KARTINI, banyak sejarah kehidupannya yang kadang "digelapkan" oleh rezim yang pernah berkuasa di negeri ini. Kartini (1) Sejarah yang ditulis penguasa telah menunggangi pemikiran2 kartini untuk maksud yang sama sekali bertentangan dengan cita2 murni kartini. Kartini (2) Betapa emansipasi dan feminisme dijadikan berhala oleh banyak perempuan Indonesia dengan mengatasnamakan Kartini. Padahal bukan itu yang hendak dicapai kartini. Kartini (3) Kekritisan kartini talah terlihat sejak kecil ketika kebiasaan tempo dulu untuk memanggil guru ngaji ke rumah  untuk mengajar membaca dan menghafal al-qur'an tidak disertai dengan terjemahan,kartini tidak bisa menerima hal tersebut. dia menanyakan makna ayat2 yang diajarkan. Bukan jawaban yang didapat, malah sang guru memarahinya. Kartini (5) Kyai sholeh kemudian tergugah untuk menterjemahkan Al-Qur'an kedalam bahasa jawa. Di hari pernikahan kartini kyai sholeh menghadiahinya terjemahan  Al-Qur'an ( Faizhur Rahma...

[MENOLAK TAKLUK]

Jenderal Soedirman pastinya tau benar akan penyakit komplikasi Tuberkulosis yang merusak paru-parunya dan ia bawa bergerilya keluar masuk hutan hingga harus ditandu naik turun bukit. Saya yakin setiap dokter akan menyarankannya Istirahat. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Soekarno juga bukan orang yang tidak mengerti akan penyakitnya saat menolak operasi ginjal. Namun ia tetap memilih masih menjalankan pemerintahan republik  padahal iya mengalami hipertensi yang dipengaruhi ginjalnya, ginjal kiri tidak berfungsi maksimal sedang fungsi ginjal kanan tinggal 25%. Ada juga penyempitan pembuluh darah jantung  pembesaran otot jantung bahkan gejala gagal jantung. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? RA Kartini tak berhenti berjuang lewat literasi dengan berkorespondensi walau ia kemudian mengalami pre-eklampsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan, persalinan atau nifas) saat melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Pernahkan ki...

[SURAT JURU BICARA LISAN DAN HATI]

Setelah mengundurkan diri dari posisi wakil presiden mendampingi Soekarno akibat perbedaan pandangan, bukan berarti membuat hubungan Hatta dengan pasangan dwi tunggalnya itu benar-benar terputus. Persaudaraan dan persahabatan diantaranya tetap berjalan, salah satunya Hatta masih menulis surat-surat masukan pada presiden Soekarno, selain tulisan-tulisannya di koran. Entah apakah surat itu dibaca atau diterima pesan didalamnya. 1902, perempuan 23 tahun ini banyak menuliskan perasaan dan pikiran keseorang wanita dibenua Eropa nun jauh dari Indonesia. Korespondensi mereka tak kurang dari 115 pucuk surat yang kemudian dihimpun menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Mereka berdua adalah RA Kartini dan Nyonya Rosa Abendanon-Mandri, istri Direktur Pendidikan, agama dan industri Hindia Belanda. Banyak orang yang tidak dapat mengungkapkan perasaan dan masukan secara langsung pada orang lain, hingga diperlukan media pesan dengan secarik kertas. Surat, sebuah saksi pera...