Langsung ke konten utama

[CUMA KOMA]

 



KOMA bukan Cuma tanda baca, tapi kode rehat sejenak agar kalimatmu tak berhenti disembarang kata yang salah atau tanpa makna.”

Hidup tanpa koma akan terasa panjang, nafas ngos-ngosan, mata lelah membaca deretan huruf dan kadang akan salah memaknai kalimat saat salah memenggal kata dengan tepat.

Koma bisa menjadi sebuah peringatan bagi mereka yang pernah menyicipi ruang ICU Rumah Sakit dengan status KOMA. Saat nikmat sehat berhenti sejenak, terbayang kiat dekat pemberhentian sebenarnya bernama kematian.

Koma serupa jeda sejenak, kadang banyak yang tergoda menjadikannya peristirahatan panjang atau akhir perjalanan serupa tanda titik. Hingga banyak mereka yang enggan melanjutkan perjalanan, menyelesaikan kata hingga ujung kalimat atau akhir paragraf.

Ingat, koma hanya tanda baca, bukan angka atau huruf penilaian atas sesuatu. Ia tanda istirahat bukan pemberhentian akhir perjalanan. Ia ruang menghirup nafas dari sesak alur cerita dan metafora yang kadang terlalu hiperbola dari kenyataan.

Setelah koma bisa jadi bertemu koma berikutnya sebelum benar-benar mencapai tanda titik. Tetap semangat menapak, karena cuma berjumpa koma.

30012024, 17:30

#MariberbagiMakna #30HariBercerita #30HBC2430 #30HBC24KOMA #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi
@30haribercerita @rehatiwan @inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KARTINI]

KARTINI, banyak sejarah kehidupannya yang kadang "digelapkan" oleh rezim yang pernah berkuasa di negeri ini. Kartini (1) Sejarah yang ditulis penguasa telah menunggangi pemikiran2 kartini untuk maksud yang sama sekali bertentangan dengan cita2 murni kartini. Kartini (2) Betapa emansipasi dan feminisme dijadikan berhala oleh banyak perempuan Indonesia dengan mengatasnamakan Kartini. Padahal bukan itu yang hendak dicapai kartini. Kartini (3) Kekritisan kartini talah terlihat sejak kecil ketika kebiasaan tempo dulu untuk memanggil guru ngaji ke rumah  untuk mengajar membaca dan menghafal al-qur'an tidak disertai dengan terjemahan,kartini tidak bisa menerima hal tersebut. dia menanyakan makna ayat2 yang diajarkan. Bukan jawaban yang didapat, malah sang guru memarahinya. Kartini (5) Kyai sholeh kemudian tergugah untuk menterjemahkan Al-Qur'an kedalam bahasa jawa. Di hari pernikahan kartini kyai sholeh menghadiahinya terjemahan  Al-Qur'an ( Faizhur Rahma...

[MENOLAK TAKLUK]

Jenderal Soedirman pastinya tau benar akan penyakit komplikasi Tuberkulosis yang merusak paru-parunya dan ia bawa bergerilya keluar masuk hutan hingga harus ditandu naik turun bukit. Saya yakin setiap dokter akan menyarankannya Istirahat. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Soekarno juga bukan orang yang tidak mengerti akan penyakitnya saat menolak operasi ginjal. Namun ia tetap memilih masih menjalankan pemerintahan republik  padahal iya mengalami hipertensi yang dipengaruhi ginjalnya, ginjal kiri tidak berfungsi maksimal sedang fungsi ginjal kanan tinggal 25%. Ada juga penyempitan pembuluh darah jantung  pembesaran otot jantung bahkan gejala gagal jantung. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? RA Kartini tak berhenti berjuang lewat literasi dengan berkorespondensi walau ia kemudian mengalami pre-eklampsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan, persalinan atau nifas) saat melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Pernahkan ki...

[SURAT JURU BICARA LISAN DAN HATI]

Setelah mengundurkan diri dari posisi wakil presiden mendampingi Soekarno akibat perbedaan pandangan, bukan berarti membuat hubungan Hatta dengan pasangan dwi tunggalnya itu benar-benar terputus. Persaudaraan dan persahabatan diantaranya tetap berjalan, salah satunya Hatta masih menulis surat-surat masukan pada presiden Soekarno, selain tulisan-tulisannya di koran. Entah apakah surat itu dibaca atau diterima pesan didalamnya. 1902, perempuan 23 tahun ini banyak menuliskan perasaan dan pikiran keseorang wanita dibenua Eropa nun jauh dari Indonesia. Korespondensi mereka tak kurang dari 115 pucuk surat yang kemudian dihimpun menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Mereka berdua adalah RA Kartini dan Nyonya Rosa Abendanon-Mandri, istri Direktur Pendidikan, agama dan industri Hindia Belanda. Banyak orang yang tidak dapat mengungkapkan perasaan dan masukan secara langsung pada orang lain, hingga diperlukan media pesan dengan secarik kertas. Surat, sebuah saksi pera...