Langsung ke konten utama

Mushalla Nurul Huda Kelurahan Sadia Kota Bima. #MasjidtoMosque


Ashar itu 14 Desember 2021 suara adzan berkumandang dan saya sedang bersilaturahim di kediaman Bang Amir di Sadia II Kelurahan Sadia Kecamatan Mpunda Kota Bima. Kami bergegas menunaikan shalat di Mushalla Nurul Huda yang berjarak beberapa meter dari kediaman beliau.

Mushalla yang berukuran tidak terlalu besar dan berada tikungan didalam gang pemukiman penduduk ini cukup nyaman. Bagian tempat wudhu dan toliletnya cukup memadai. Bagian dalam ada tabir/hijab pemisah antara jama'ah laki dan perempuan sebagaimana kebanyakan masjid atau mushalla. Tempat parkir tidak ada karena memang bagunan berada tepat dijalan gang dan tentu jarang sekali ada orang yang berperjalanan singgah di Mushalla ini sebagaimana Mushalla/Masjid yang berada di jalan besar.


Pada papan nama Mushalla yang ditempel pada dinding bagian atas pintu ada tulisan tanggal 24 September 2012. Saya menduga ini tanggal di bangun atau mulai digunakannya Mushalla ini.

Mushalla kecil di tengah gang semacam ini mengingatkan saya pada mushalla/masjid di pemukiman padat penduduk di kota-kota besar. Biasanya akan ramai dan penuh ketika shalat Maghrib, Isya dan Subuh dimana para jama'ahnya masih belum beraktifitas keluar rumah.

#200MushallaNurulHuda #MasjidtoMosque

Foto : 14 Desember 2021
www.iwanispirasinet.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KARTINI]

KARTINI, banyak sejarah kehidupannya yang kadang "digelapkan" oleh rezim yang pernah berkuasa di negeri ini. Kartini (1) Sejarah yang ditulis penguasa telah menunggangi pemikiran2 kartini untuk maksud yang sama sekali bertentangan dengan cita2 murni kartini. Kartini (2) Betapa emansipasi dan feminisme dijadikan berhala oleh banyak perempuan Indonesia dengan mengatasnamakan Kartini. Padahal bukan itu yang hendak dicapai kartini. Kartini (3) Kekritisan kartini talah terlihat sejak kecil ketika kebiasaan tempo dulu untuk memanggil guru ngaji ke rumah  untuk mengajar membaca dan menghafal al-qur'an tidak disertai dengan terjemahan,kartini tidak bisa menerima hal tersebut. dia menanyakan makna ayat2 yang diajarkan. Bukan jawaban yang didapat, malah sang guru memarahinya. Kartini (5) Kyai sholeh kemudian tergugah untuk menterjemahkan Al-Qur'an kedalam bahasa jawa. Di hari pernikahan kartini kyai sholeh menghadiahinya terjemahan  Al-Qur'an ( Faizhur Rahma...

[MENOLAK TAKLUK]

Jenderal Soedirman pastinya tau benar akan penyakit komplikasi Tuberkulosis yang merusak paru-parunya dan ia bawa bergerilya keluar masuk hutan hingga harus ditandu naik turun bukit. Saya yakin setiap dokter akan menyarankannya Istirahat. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Soekarno juga bukan orang yang tidak mengerti akan penyakitnya saat menolak operasi ginjal. Namun ia tetap memilih masih menjalankan pemerintahan republik  padahal iya mengalami hipertensi yang dipengaruhi ginjalnya, ginjal kiri tidak berfungsi maksimal sedang fungsi ginjal kanan tinggal 25%. Ada juga penyempitan pembuluh darah jantung  pembesaran otot jantung bahkan gejala gagal jantung. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? RA Kartini tak berhenti berjuang lewat literasi dengan berkorespondensi walau ia kemudian mengalami pre-eklampsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan, persalinan atau nifas) saat melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Pernahkan ki...

[SURAT JURU BICARA LISAN DAN HATI]

Setelah mengundurkan diri dari posisi wakil presiden mendampingi Soekarno akibat perbedaan pandangan, bukan berarti membuat hubungan Hatta dengan pasangan dwi tunggalnya itu benar-benar terputus. Persaudaraan dan persahabatan diantaranya tetap berjalan, salah satunya Hatta masih menulis surat-surat masukan pada presiden Soekarno, selain tulisan-tulisannya di koran. Entah apakah surat itu dibaca atau diterima pesan didalamnya. 1902, perempuan 23 tahun ini banyak menuliskan perasaan dan pikiran keseorang wanita dibenua Eropa nun jauh dari Indonesia. Korespondensi mereka tak kurang dari 115 pucuk surat yang kemudian dihimpun menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Mereka berdua adalah RA Kartini dan Nyonya Rosa Abendanon-Mandri, istri Direktur Pendidikan, agama dan industri Hindia Belanda. Banyak orang yang tidak dapat mengungkapkan perasaan dan masukan secara langsung pada orang lain, hingga diperlukan media pesan dengan secarik kertas. Surat, sebuah saksi pera...