Langsung ke konten utama

001 [BISMILLAAH... 1444 H]

Tak ada ungkapan yang lebih baik dari bersyukur pada-Nya atas anugerah nikmat hingga dipertemukan dengan tahun baru Hijriyah 1444....Alhamdulillah....

Tak ada ucapan paling indah untuk mengawali lembaran pertama di tahun ini kecuali menyandarkan semua hanya pada-Nya atas segala rahasia yang akan terjadi di hari esok. Bismillaahirrohmaanirrohiim.... 

Sebagai manusia biasa tentu tak lepas dari lekatan dosa dan khilaf pada-Nya dan sesama manusia. Alangkah bahagianya memasuki awal tahun ini dengan memohon ampun pada-Nya dan permintaan ma'af pada sesama atas salah tutur, salah sangka, salah langkah, salah laku dan perbedaan pandang yang membuat goresan di hati. 
Astaghfirullah.... 
Mohon ma'af atas segala khilaf dan salah pada kerabat Facebooker semua 🙏🙏🙏

Tentu tak ada masa lalu di tahun 1443 H yang lepas dari kegagalan. Capaian yang tak sesuai perencanaan, kenyataan yang tak sama dengan ekspektasi. Hal itu bukan ganjalan yang harus menjadikan diri terhenti atau jatuh selamanya. Itu hanya batu pengganjal yang patut dijadikan batu loncatan, bangkit disaat kemudian. 

Hari esok di tahun 1444 H juga bukan yang lebih mudah dibandingkan sebelumnya. Kaki bisa jadi harus lebih kokoh, langkah harus lebih tegap, mata harus lebih awas, hati harus selalu terjaga, kepala harus lebih teliti, nurani harus lebih jernih, target harus lebih tinggi, tantangan kian banyak menghadang dan sebagainya. Tapi ingat selain itu semua, tentu ada harapan yang Allah SWT masih menjadikannya rahasia. Rahasia yang bisa diwujudkan dengan usaha nyata dan ikhtiar maksimal, lantunan do'a dan kepasrahan atas segala takdir-Nya. 

Mari memulai bersama tahun 1444 H dengan ucapan baik dan do'a. Menetapkan niat yang kuat untuk sebuah kebaikan yang lebih baik lagi. Menjadi lebih baik lagi sebagai personal (pribadi) dan lebih baik lagi secara sosial (bermanfaat bagi semesta). 

30072022
01011444
17:04
#MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi #Menjadilebihbaik #1444H #Bismillaah1444
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...

014 [PERANG DIPONEGORO, PERANG TERMAHAL BELANDA DI INDONESIA]

  Belanda salah satu penjajah Indonesia yang sangat lama dibandingkan negera lainnya. Hal itu bukan berarti mulus-mulus saja. Perlawanan di berbagai daerah di Nusantara meletus silih berganti sepanjang waktu. Walau dengan persenjataan yang sebanding, namun api perjuangan itu tak mampu dipadamkan dengan mudah hingga kemerdekaan itu benar-benar diproklamasikan. Salah satu perang yang dicatat sebagai perlawanan terbesar dan termahal yang dihadapi oleh Belanda ialah Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang meletus selama lima tahun sejak tahun 1825 hingga 1830. Penyebab dari perang Diponegoro ini diantaranya, Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan keraton yang pastinya merupakan akal licik untuk mempengaruhi dan mengadudomba. Selain itu beban ekonomi rakyat akibat aturan pajak yang diberlakukan Belanda, pengusiran terhadap rakyat karena tanahnya termasuk tanah yang disewakan. Dan yang paling khusus adalah pemasangan patok-patok jalan oleh Belanda yang melintasi makam para leluhur Pa...

[DARI CAHAYA LAMPU KITA BELAJAR MENJAGA FASILITAS NEGARA]

Suatu ketika khalifah Umar bin Khatab RA kedatangan seseorang saat mengerjakan tugas Negara dengan diterangi cahaya lampu. Setelah mempersilahkannya masuk dan duduk sang Khalifah bertanya pada tamu “ Apakah yang akan kita bicarakan adalah masalah Negara atau masalah pribadi ? “ . Ketika sang tamu menjawab permasalahan pribadi Umar langsung mematikan lampu dan sang tamu dibuatnya terkejut. Belum habis keterkejutan sang tamu pemimpin kaum muslimin ini menjelaskan, sebelum sang tamu datang ia sedang mengerjakan tugas Negara dengan menggunakan lampu yang merupakan fasilitas Negara, sekarang kita akan membicaraka permasalahan pribadi sehingga tidak layak jika juga harus menggunakan fasilitas Negara. Mungkin cerita diatas menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan memisahkan mana yang menjadi amanah Negara atau public yang sedang melekat pada kita dengan status pribadi kita. Kisah diatas kemudian melahirkan pertanyaan ngeles kita “ Ah itukan wajar karena mereka sahabat Rasul da...