Langsung ke konten utama

[MENAKAR WAKTU KITA UNTUK AL-QUR'AN]

Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran (QS. SAD : 29)

Sahabat, setiap manusia apapun jabatan, level sosial, tingkatan umur, ketinggian ilmu tetap saja sehari hanya mendapat jatah waktu 24 jam atau 1.440 menit, tidak lebih dan kurang. Dari 1.440 menit tersebut pernahkah kita menyisihkan, menyadari, menghitung waktu yang kita gunakan utk berinteraksi dengan Al-Qur'an? Berinteraksi dalam artian secara sadar merencanakan utk membaca & mengetahui arti ayat-ayatnya.
Seandainya kita menyisihkan 0,347% saja dari jatah waktu sehari maka setidaknya dalam waktu 5 menit tersebut dapat membaca satu ayat plus arti terjemahannya. 

Coba kita bandingkan 5 menit itu dengan jumlah waktu yang kita gunakan untuk sekedar membuka dan membaca media sosial. Saat melirik HP android berapa detik waktu utk membuka pasword Facebook, kemudian berapa menit dibutuhkan membaca notifikasi yang berhubungan dgn akun kita, berapa menit menanggapi notifikasi tersebut, berapa menit membaca status akun FB lain & menanggapinya? Sudah lebih dari 5 menitkan jumlahnya. Buktinya saya membuat status tulisan ini saja lebih dari 5 menit. INI BARU SATU FASILITAS MEDIA SOSIAL. Berapa juga waktu yang kita gunakan utk menelusuri media sosial lainnya : twitter, BBM, Whatsapp, Instagram, Line, Telegram & lainnya dalam sehari?

Kita semua pasti yakin Al-Qur'an adalah kitab suci agama Islam, agama yang kita anut. Isinya adalah petunjuk utk kita hidup dalam berbagai ruang dan waktu yang dilalui, tidak ada yang menyangkal hal ini bukan. Ia juga adalah Firman Tuhan, Rabb yang menciptakan dan memberikan kita nikmat dan anugerah hidup. Lalu berapa waktu yang kita sisihkan utk membaca status-status Firman Allah SWT tersebut dalam sehari?. Ah susah bang kalo bawa dan buka Al-Qur'an kemana2 ribet, aduh kok banyak alasan,kan sudah ada aplikasi Al-Qur'an buat Android yg kamu bawa kemana-mana. So Back QUR'AN

Inilah (Al-Qur'an) suatu keterangan yang jelas utk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa (QS. ALI IMRAN : 138)

12102016 06:47
#kopINSPIRASIwan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[SALAM PAGI 170 : MERINDUI PANGGILAN]

  Assalamu’alaikum Pagi “Apakah hari ini diri mendengar syahdu suara adzan Shubuh yang memecah keheningan? Biarkan ia selalui dirindui oleh telinga bersama panggilan menunaikan shalat berikutnya hingga diri dipanggil oleh-Nya.” Saya masih ingat benar ketika listrik pertama kali masuk kampung kakek, hanya masjid yang lebih awal terpasang setrum itu. Biasanya suara adzan tak terdengar oleh rumah yang jauh dari masjid, sebagai penanda hanya bunyi bedug yang mampu merambatkan bunyi di udara lebih jauh radiusnya. Kemudian suara adzan dari pengeras suara menjadi penanda panggilan untuk menunaikan kewajiban shalat, bersujud padanya. Sekarang suara adzan tak terhalang apapun bahkan di daerah tanpa listrik, tanpa masjid bahkan seorang diri yang muslim karena alarm di smartphone dapat diatur sedemikian rupa bahkan dengan suara pilihan seperti adzan di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan sebagainya. Coba secara jujur bertanya kedalam diri, “Adakah suara adzan yang paling dirindu dan ditunggu bah

[SALAM PAGI 169 : TERIMA KASIH PAGI]

  Assalamu’alaikum Pagi “Terima kasih pagi atas segala perjumpaan penuh nikmat dari-Nya yang tak pernah terlewati walau sehari pun, tapi kadang diri selalu melupakan.”   Terima kasih pagi yang telah menjadi pembatas antara gelap dan terang. Hingga diri menyadari hidup tidak hanya melawati gelap tanpa cahaya yang memadai, namun juga berhadapan dengan terang yang penuh dengan sinar bahkan terik yang menyengat. Terima kasih pagi yang sudah menjadi alarm menyudahi istirahat. Bahwa hidup tidak mengenal jeda yang lama bahkan berlarut. Bukan pula tentang kenikmatan tidur yang kadang melenakan. Tapi harus kembali bergeliat bersama hari yang akan selalu ditemui,hadapi, taklukan hingga dimenangkan menjadi capaian. Terima kasih pagi yang sudah menyadari bahwa anugerah kehidupan begitu mahal. Organ tubuh yang dirasakan kembali berfungsi dengan normal ketika terbangun tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun. Konversi rupiah pun tidak bisa menggantikan satu saja syaraf yang berhenti berfungsi no

[SUAPAN TANGAN]

Salah satu anugerah menjadi generasi yang hadir belakangan adalah mendapatkan mata air keteladanan dari para pendahulu yang menyejukan. Tak harus sesuatu yang wah dan besar, hal sepele dan receh kadang menyentak nurani ketika dibenturkan dengan kepongahan jiwa yang angkuh. Mereka dengan jabatan yang mentereng bisa bersikap lebih sombong sebenarnya dibandingkan kita yang dengan tanpa malu petantang-petenteng cuma bermodal kedudukan rendahan. Bahkan ada yang dengan bangga membuang adab dan perilaku ketimuran yang kaya dengan kesantunan dengan dalih tidak modern dan kekinian. Adalah Agus Salim Diplomat ulung awal masa kemerdekaan dengan kemampuan menguasai 9 bahasa asing. Jauh sebelum kemerdekaan republik ini pun ia sudah menjadi bagian dari pergerakan kebangsaan yang memperjuangkan proklamasi kebebasan dari penjajahan. Tapi, jiwa dan karakter keindonesiaannya tak pudar dengan popularitas dan jam terbangnya melalang buana kebelahan dunia. Dalam sebuah acara makan malam ia me