Langsung ke konten utama

PETAKA DANA BENCANA

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil.” (QS: An-Nisaa | Ayat: 29)

Pandemi Covid-19 bukan hanya bencana yang bersifat regional beberapa daerah atau negara saja, namun merupakan bencana global warga dunia. Banyak mereka yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan efek dari mematuhi protokol kesehatan yang mau tidak mau menambah angka masyarakat miskin. Saat hal ini terjadi negara bertanggungjawab memberikan bantuan sosial bagi rakyatnya. 

Dana untuk bantuan sosial rakyat miskin ini tentu sangat besar jumlahnya. Hal itu terkait dengan jumlah orang miskin di Indonesia ditambah mereka yang pekerjaannya terdampak oleh pandemi. Sangat menggiurkan bagi mereka yang berwatak jahat dan tuna nurani. 

Pekan lalu KPK melakukan OTT terhadap pejabat kementerian sosial dengan dugaan suap (korupsi) dana bantuan penanganan pandemi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek pada 2020. Tak tanggung-tanggung hal ini menyeret Menteri Sosial dalam daftar tersangka KPK dan ditahan. 

Menteri Sosial menangani permasalahan dan dampak sosial di masyarakat termasuk orang miskin dan tidak mampu. Mereka menjadi kran yang mengalirkan harapan pada mereka yang kurang beruntung. Ah... Alangkah tak bermoralnya mereka yang memakan hak orang miskin, entah dari apa hati mereka terbuat sehingga begitu buasnya melahap dana itu. Bisa jadi mereka tuna nurani dengan kedok pro wong cilik. 

Mereka para perampok dana rakyat itu tidak percaya bahwa dana bencana akan membawa petaka. Iya dana apapun akan membawa petaka bagi mereka yang menyelewengkannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[OJOL DAN BARA GERAKAN]

Saya sedikit telat membaca berita terkini aksi demo di Jakarta malam hari ini. Karena semalam sejak sebelum Maghrib ada agenda malam Jum'atan. Terutama peristiwa malam ketika Mobil Baracuda Brimob melindas hingga tewas seorang Ojek Online (Ojol) berjaket hijau yang berada ditengah massa aksi yang tengah membubarkan diri.  Dini hari saya kaget, sedih bercampur geram. Betapa polisi ini tidak bernurani (bukan oknum polisi, karena sudah nyata polisi). Walau sebelumnya juga dari video lain yang beredar di media sosial banyak kekerasan yang dilakukan terhadap demonstran. Tapi, tewasnya ojol ini benar-benar tidak dapat diterima dengan akal sehat. Kapolri secara langsung sudah meminta maaf dan propam akan memeriksa siapa pengendara baracuda dan polisi yang terlibat. Saya rasa tidak sesederhana dan gampang itu tanggung jawab seorang pemimpin tertinggi polisi.  Dalam setiap aksi dan pergolakan di dunia termasuk Indonesia. Kematian demonstran bisa menjadi percikan...

[KAMMI DAN LITERASI GERAKAN]

  Kampus merupakan tempat berkumpulnya banyak orang dari berbagai latar belakang. Disana pula titik beragam aliran pemikiran dan organisasi juga mengepakan sayapnya untuk merekrut para mahasiswa untuk menjadi anggotanya. Seperti muara yang mempertemukan energi muda dengan beragam gerakan yang dapat membuatnya berlabuh menuju peran dan tujuan yang diharapkan. Kisah Sebuah Pin Semester satu, tepatnya bulan Desember saya ikut rekrutmen pengkaderan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Daurah Marhalah 1 atau DM1 namanya. Awal-awal masuk kuliah, sebelum masuk organisasi itu tentunya. Senior saya di fakultas Bang Bayu Sasongko memberikan pin KAMMI. Masa itu atribut atau asesoris organisasi : pin, gantungan kunci, stiker, kaos masih sulit di dapat. Paling cuma jaket, itupun harga agak mahal dan setahun sekali dipesan bersama. Maklum jaman itu spanduk saja hurufnya masih harus digunting pakai kertas dan ditempel dengan lem pada bentangan kain. Usia KAMMI juga baru sepe...

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...