Langsung ke konten utama

Postingan

128 [NGOMONGIN KITA AJA]

Awan gelap dan mendung memenuhi langit siang jelang sore akhir pekan (Sabtu, 12 April 2025) kemarin, saat saya tiba di green house (GH) berukuran 8 are yang penuh dengan media tanam dan bibit cabai. Wajah dengan senyum khasnya menyambut dari bangunan yang hanya ruang terbuka dan kamar mandi disampingnya.  Disini, sejak dua tahun terakhir alumni Fakultas Pertanian Unram ini membudidayakan beragam bibit cabai yang tidak hanya dibeli oleh petani Desa Sukadana, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur lokasi GH Moeda Bibit, tapi juga luar Lombok Timur. Bahkan hingga Sumbawa, Dompu dan Bima.  Rizal Iswandi , saya mengenalnya lebih akrab saat launching dan bedah Buku Bestseller Inspirasi dan Spirit Menjadi Manusia Luar Biasa, buku pertama saya Desember tahun 2016. Setelah itu tak pernah bertatap muka lagi. Kecuali melalui media sosial.  "Abang, mau minum kopi, gulanya berapa sendok?" tawarnya sebelum lebih larut ngobrol dan saya kembali ke parkiran motor...
Postingan terbaru

129 [NASI BALAP MAHASISWA]

Ketika kami mahasiswa, Haji Wahab bapaknya beliau tiap pagi mangkal di depan Asrama Mahasiswa menjajakan nasi balap dengan sepeda motor berwarna merah. Keranjang nasi balap diikat sedemikian rupa di jok belakang, lengkap dengan tempat sambal, sendok, kerupuk juga gorengan.  Karena usia, Haji Wahab tetap jualan nasi balap di rumahnya seputaran Ampenan. Sedang di asrama di gantikan oleh Andi sang anak. Ketika ada aturan baru tidak boleh berjualan di dalam kawasan kampus. Andi magkal di trotoar jalan Pemuda depan Fakultas Kedokteran Unram yang juga tepat di muka gerbang masuk kampus Undikma (dulu IKIP Mataram).  Sampai sekarang beberapa mantan aktivis mahasiswa masih singgah sarapan disini. Informasi terkait mereka bisa didapatkan dari Andi. Kadang jika ke Mataram saya janjian dengan mereka di sini.  Seporsi nasi balap hanya Rp. 6.000, gratis sambal goreng dan sambal terong. Toping lain juga tersedia, kerupuk Rp. 5.00, gorengan Rp. 1.000 dan air miner...

130 [MENULIS TIADA HABISNYA]

"Benar-benar membaca dan membaca benar-benar." Kalimat itu menjadi salah satu kata-kata hari ini yang disampaikan oleh Ibu Drs. Dwi Pratiwi, M. Pd, Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB ketika menerima silaturahim kami Forum Lingkar Pena (FLP) Provinsi NTB pagi ini.  Sosok yang baru saja menjabat 1 Maret 2025 itu menceritakan program pendampingan komunitas hingga lokus pustakawan sekolah, tingkat pemahaman literasi NTB masih rendah,  literasi naskah-naskah kuno hingga program literasi di kawasan desa wisata.  Saya dalam kesempatan berharga itu menyampaikan kegelisahan dan beberapa masukan.  1. Menumbuhkan literasi di mulai dari sekolah. Hal ini seiring dengan rendahnya literasi sekolah sehingga perlu perhatian juga kebijakan kongkrit dari semua institusi pemerintah yang terkait.  2. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi dengan komunitas literasi baik komunitas yang terdata (memiliki legal formal berakta pendirian) hingga komunitas...

111 [MENDEKAP RAMADAN]

Beberapa jam lagi kita akan masuk bulan Syawal, saat mentari terbenam.  Satu jam sebelumnya kita masih milik bulan Ramadan, bahkan semenit dan sedetik nya masih berada pada bulan yang penuh kemuliaan ini.  Selama 30 hari Ramadan telah menemani kehidupan kita penduduk bumi. Tentu tak semua kemuliaannya bisa kita dekap, ada saja khilaf atau kemaksiatan yang terselip oleh nafsu syahwat. Tapi, tetap saja banyak kebaikan yang didapatkan dibandingkan bulan lainnya.  Diwaktu perpisahan yang kian dekat dan singkat, mari mendekap erat Ramadan. Dengan amal apa saja yang masih mampu dipersembahkan, karena pahalanya masih berlipat-lipat seperti awal menjumpai Ramadan. Tak semua mampu bertahan hingga titik akhir. Tak semua pula bisa menemui ujung perjuangan masih dengan tekad menutupnya dengan yang amal terbaik.  Sebaik-baik kita yang baik pada ujungnya, Husnul khotimah. Kita ingin dalam dekapan perpisahan ini penuh dengan harapan, bukan lenyap berganti dengan hiruk-p...

091 [BERBUKA DAN NAFSU]

Kadang kita merasa bisa mengendalikan nafsu itu berupa menahan lapar dan dahaga di siang hari kala berpuasa. Atau menjaga diri dari kemaksiatan saat siang di bulan Ramadan. Kadang kita menafsirkan hawa nafsu itu berupa mengumbar ucapan tercela dan sia-sia atau ghibah dan iri hati pada sesama.  Tapi lupa nafsu bisa mengelabui justru saat menggapai kemenangan. Saat puasa tuntas dengan berbuka puasa, namun menu hidangan segunung diluar kapasitas perut. Banyak yang tersisa dan mubazir sahabatnya syaitan.  Nafsu itu bisa berbentuk menuruti keinginan melebihi kebutuhan. Butuh makan sepiring, kenyataannya rakus dua tiga bakul.  Kuantitas dan kualitas menu berbuka puasa sedikit mencerminkan jatidiri kita berhadapan dengan hawa nafsu sendiri.  Yuuk berburu dan "war" takjil seperlunya saja. Volume mereka cuma 1/3 air dan 1/3 makanan dalam perut, sedangkan 1/3 sisanya untuk udara.  Selamat menyiapkan hidangan berbuka puasa.  Rumah Merpati 22, 18 Maret 2025...

088 [KESEJAHTERAAN EMOSIONAL]

"Menulis adalah salah satu cara untuk menumbuhkan kesejahteraan emosional dalam diri. Mencurahkan perasaan membuat hati menjadi lebih tenang, lega, dan menelurkan sebuah karya membuat diri terasa lebih berarti." (Nana Yunita dalam "Kemilau Cahaya dalam Gulita" halaman 146)  Akhir pekan ini saya memilih mengkhatamkan buku kisah nyata karya Mbak Nana Yunita yang tiba akhir bulan lalu. Perjuangan membersamai putra ketiganya Emran Sulaiman sepanjang tahun 2024 lalu dalam menghadapi kanker Retinoblastoma.  Emran, 11 Maret lalu baru genap berusia tiga tahun. Tentu tidak semudah merawat remaja atau orang dewasa yang sudah lebih mengerti ini dan itu. Dan lebih dari 16 kali bolak-balik Lombok dan RS dr Soetomo Surabaya hanya berdua. Sebuah jarak yang melelahkan jika terjadi pada saya, proses yang bisa jadi hadir kebosanan yang manusiawi. Meninggalkan rutinitas dan hilang sejenak dari kehidupan biasanya. Waktu total tercurah menemani buah hati tercinta. Belum lagi...

084 [GIBAH IMAJINER]

  Andi: Sadar gak setiap ketemu teman bukber atau reuni kita saling tanya kabar? Dan itu hal yang standar. Terus kita tanya teman lain si A, si B dan seterusnya bagaimana kondisinya. Wahyu : Bener banget. Lalu tanya sekarang keluarga masing-masing gimana? kerja dimana? Posisinya apa? Datang pakai kendaraan apa? Andi : Habis itu kita akan absen siapa aja yang masih pengangguran, jomlo, siapa singel parent alias janda/duda sampai obrolan pinggir jurang si Anu suaminya cepat kaya karena korupsi dana desa, si Dia bapaknya jualan minyak goreng kurangi takaran, si Fulan adiknya oplos gas 3 kg. Wahyu : Iya yah, sekali ketemu semua gosip setahun ter update semua. Apalagi di group WA, puasa begini menjelang lebaran makin rame obrolan yang menyerempet gitu. Andi : Sadar gak sih, yang ramein cuma itu-itu aja. Ya paling lima atau enam orang dari puluhan anggota group. Wahyu : Benar banget bro. Padahal kalau dicek sebagian besar baca, tapi diem baeee... Andi : Habis yang...