Ketika kami mahasiswa, Haji Wahab bapaknya beliau tiap pagi mangkal di depan Asrama Mahasiswa menjajakan nasi balap dengan sepeda motor berwarna merah. Keranjang nasi balap diikat sedemikian rupa di jok belakang, lengkap dengan tempat sambal, sendok, kerupuk juga gorengan.
Karena usia, Haji Wahab tetap jualan nasi balap di rumahnya seputaran Ampenan. Sedang di asrama di gantikan oleh Andi sang anak. Ketika ada aturan baru tidak boleh berjualan di dalam kawasan kampus. Andi magkal di trotoar jalan Pemuda depan Fakultas Kedokteran Unram yang juga tepat di muka gerbang masuk kampus Undikma (dulu IKIP Mataram).
Sampai sekarang beberapa mantan aktivis mahasiswa masih singgah sarapan disini. Informasi terkait mereka bisa didapatkan dari Andi. Kadang jika ke Mataram saya janjian dengan mereka di sini.
Seporsi nasi balap hanya Rp. 6.000, gratis sambal goreng dan sambal terong. Toping lain juga tersedia, kerupuk Rp. 5.00, gorengan Rp. 1.000 dan air mineral gelas.
Nasi balapnya juga beragam varian dari ayam suwir, daging, hati, ikan tongkol, telur dadar hingga belut jika beruntung.
Nostalgia rasa hingga nostalgia lidah menyatu di nasi balap Haji Wahab.
Cordova Street A-03, 15 April 2025
#MariBerbagiMakna #reHATIwanInspiring #reHATIwan #pemuda #MemungutKataKata #IWANwahyudi #InspirasiWajahNegeri #NasiBalap
@rehatiwan @rehatiwaninspiring
www.rehatiwan.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar