Langsung ke konten utama

017 [DOUBLE HARLAH SEBULAN]

 


Tahun 2025 ini, 30 hari bulan Rajab 1446H bertepatan dengan bulan Januari. Dalam sejarah bangsa Indonesia sebuah ormas keagamaan terbesar lahir pada tanggal 16 Rajab 1344H atau bertepatan dengan 31 Januari 1926. Diawali dengan berkumpulnya para ulama di Surabaya dan menyepakati lahirnya Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU).

Jika dihitung dengan kalender hijriah, 16 Rajab 1446 H ini NU berusia 102 tahun. Sedangkan berdasarkan kalender masehi 31 Januari ini genap 99 tahun usia organisasi yang didirikan oleh tiga kiai besar dari Jombang yaitu : KH. Hasyim Asy’ari, KH. Abdul Wahab Chasbullah dan KH. Bisri Syansuri. Bulan Januari 2025 ini dua kali hari lahir NU.

NU sebagai ormas keagamaan terbesar di Indonesia dengan  jumlah anggota berkisar 80 juta orang (2023) ini menjadi motor utama Fatwa Resolusi Jihad tanggal  22 Oktober 1945 yang menjadi cikal bakal Hari Santri Nasional. KH. Hasyim Asy’ari menyerukan kewajiban jihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang saat itu masih seumur jagung dan ingin dijajah kembali oleh Belanda.

Dari data Kemenag RI (2022) jumlah pondok pesantren di Indonesia mencapai 26.975 pesantren dan 13.477 pesantren diantaranya berlatar NU. Ini sebuah asset besar yang dimiliki umat dan bangsa Indonesia. Sehingga juga harus berkontribusi signifikan dalam pembangunan bangsa.

Selamat hari lahir ke 102 dan ke 99 Jam’iyah Nahdlatul Ulama di Bulan Rajab sekaligus Januari ini. Double harlah.

Rumah Merpati 22, 16 Januari 2025, 06:54

#MariBerbagiMakna #30HariBercerita #30HBC2517  #reHATIwan #reHATIwanInspiring #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi @30haribercerita @rehatiwan @inspirasiwajahnegeri @rehatiwaninspiring

www.rehatiwan.blogspot.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...

014 [PERANG DIPONEGORO, PERANG TERMAHAL BELANDA DI INDONESIA]

  Belanda salah satu penjajah Indonesia yang sangat lama dibandingkan negera lainnya. Hal itu bukan berarti mulus-mulus saja. Perlawanan di berbagai daerah di Nusantara meletus silih berganti sepanjang waktu. Walau dengan persenjataan yang sebanding, namun api perjuangan itu tak mampu dipadamkan dengan mudah hingga kemerdekaan itu benar-benar diproklamasikan. Salah satu perang yang dicatat sebagai perlawanan terbesar dan termahal yang dihadapi oleh Belanda ialah Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang meletus selama lima tahun sejak tahun 1825 hingga 1830. Penyebab dari perang Diponegoro ini diantaranya, Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan keraton yang pastinya merupakan akal licik untuk mempengaruhi dan mengadudomba. Selain itu beban ekonomi rakyat akibat aturan pajak yang diberlakukan Belanda, pengusiran terhadap rakyat karena tanahnya termasuk tanah yang disewakan. Dan yang paling khusus adalah pemasangan patok-patok jalan oleh Belanda yang melintasi makam para leluhur Pa...

[DARI CAHAYA LAMPU KITA BELAJAR MENJAGA FASILITAS NEGARA]

Suatu ketika khalifah Umar bin Khatab RA kedatangan seseorang saat mengerjakan tugas Negara dengan diterangi cahaya lampu. Setelah mempersilahkannya masuk dan duduk sang Khalifah bertanya pada tamu “ Apakah yang akan kita bicarakan adalah masalah Negara atau masalah pribadi ? “ . Ketika sang tamu menjawab permasalahan pribadi Umar langsung mematikan lampu dan sang tamu dibuatnya terkejut. Belum habis keterkejutan sang tamu pemimpin kaum muslimin ini menjelaskan, sebelum sang tamu datang ia sedang mengerjakan tugas Negara dengan menggunakan lampu yang merupakan fasilitas Negara, sekarang kita akan membicaraka permasalahan pribadi sehingga tidak layak jika juga harus menggunakan fasilitas Negara. Mungkin cerita diatas menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan memisahkan mana yang menjadi amanah Negara atau public yang sedang melekat pada kita dengan status pribadi kita. Kisah diatas kemudian melahirkan pertanyaan ngeles kita “ Ah itukan wajar karena mereka sahabat Rasul da...