Langsung ke konten utama

[TUNTAS 30 HARI CERITA JANUARI]

 


Ini sudah masuk tahun keenam saya menggabungkan diri dalam #30HariBercerita selama bulan Januari tiap tahunnya. Alhamdulillah tuntas walau tidak persis tiap hari satu tulisan, tapi setelah beberapa dirapel kelar juga tanpa "hutang tulisan". Hampir dua pekan dengan drama flu yang memang harus benar-benar berdamai. Bukan damai dikomitmen, namun berjarak dengan kenyataan.

Membuat diri bisa menulis buka perihal ada waktu luang atau padat aktivitas. Tapi, kepekaan membaca ide pada semesta baik yang didepan mata atau belum pernah dijumpa sekalipun. Dengan alasan geografis maupun perbedaan zaman yang terlalu membentang masa.

Kesadaran menuntaskan 30 cerita atau tulisan. Walaupun tanpa sanksi dan perjanjian apapun yang mengikat jika tak menulis satu, beberapa bahkan tak seharipun misalnya. Namun, mengokohkan komitmen itu tak mudah, kecuali dilatih untuk terbiasa.

#30haribercerita Alarm pengingat bahwa jejak aksaramu tak boleh kosong lebih dari 24 jam. Bila berani membeli paket data untuk bermedia sosial, maka berani juga mengisinya dengan tulisan. Bukan cuma puas selalu menjadi penikmat postingan orang lain.

Terimakasih @30haribercerita, sampai jumpa lagi InsyaAllah pada bulan Januari 2025.
Postingan lengkap 30 tulisan di Januari 2024 ini memang tak ditemukan di akun FB ini, tapi di instagram @rehatiwan karena memang eventnya dilakukan via instagram.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...

014 [PERANG DIPONEGORO, PERANG TERMAHAL BELANDA DI INDONESIA]

  Belanda salah satu penjajah Indonesia yang sangat lama dibandingkan negera lainnya. Hal itu bukan berarti mulus-mulus saja. Perlawanan di berbagai daerah di Nusantara meletus silih berganti sepanjang waktu. Walau dengan persenjataan yang sebanding, namun api perjuangan itu tak mampu dipadamkan dengan mudah hingga kemerdekaan itu benar-benar diproklamasikan. Salah satu perang yang dicatat sebagai perlawanan terbesar dan termahal yang dihadapi oleh Belanda ialah Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang meletus selama lima tahun sejak tahun 1825 hingga 1830. Penyebab dari perang Diponegoro ini diantaranya, Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan keraton yang pastinya merupakan akal licik untuk mempengaruhi dan mengadudomba. Selain itu beban ekonomi rakyat akibat aturan pajak yang diberlakukan Belanda, pengusiran terhadap rakyat karena tanahnya termasuk tanah yang disewakan. Dan yang paling khusus adalah pemasangan patok-patok jalan oleh Belanda yang melintasi makam para leluhur Pa...

[DARI CAHAYA LAMPU KITA BELAJAR MENJAGA FASILITAS NEGARA]

Suatu ketika khalifah Umar bin Khatab RA kedatangan seseorang saat mengerjakan tugas Negara dengan diterangi cahaya lampu. Setelah mempersilahkannya masuk dan duduk sang Khalifah bertanya pada tamu “ Apakah yang akan kita bicarakan adalah masalah Negara atau masalah pribadi ? “ . Ketika sang tamu menjawab permasalahan pribadi Umar langsung mematikan lampu dan sang tamu dibuatnya terkejut. Belum habis keterkejutan sang tamu pemimpin kaum muslimin ini menjelaskan, sebelum sang tamu datang ia sedang mengerjakan tugas Negara dengan menggunakan lampu yang merupakan fasilitas Negara, sekarang kita akan membicaraka permasalahan pribadi sehingga tidak layak jika juga harus menggunakan fasilitas Negara. Mungkin cerita diatas menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan memisahkan mana yang menjadi amanah Negara atau public yang sedang melekat pada kita dengan status pribadi kita. Kisah diatas kemudian melahirkan pertanyaan ngeles kita “ Ah itukan wajar karena mereka sahabat Rasul da...