Langsung ke konten utama

[PERSAHABATAN ITU INGATAN ABADI]

 


“Persahabatan adalah ikatan yang melampaui waktu dan jarak. Ia tak terbatas dan membatasi. Jika kurang dari itu semua, hanya sekedar perkenalan biasa yang tersimpan sedikit lama dalam ingatan.”

Hubungan antara seorang dengan lainnya kadang dibedakan dengan lamanya waktu interaksi serta rasa yang timbul. Status hubungan itu kemudian bisa dilabeli kenalan, teman atau sahabat.

Definisi ketiga kata diatas memiliki kesamaan, namun ada perbedaan terkait tingkatan hubungan. Level paling bawah adalah kenal, selanjutnya adalah teman, dan yang tertinggi adalah sahabat.

Kenal hanya sebatas tahu nama dan sedikit tentang seseorang. Dapat juga hanya klaim sepihak salah satunya. Jika kita kenal seseorang, belum tentu yang bersangkutan kenal balik dengan kita. Bila saling kenal berarti menandakan keduannya sama-sama kenal.

Bila apa yang dikenal tak cuma nama, tapi beberapa data diri seperti nomor telepon, alamat dan sering berinteraksi dengan seseorang berarti dia adalah teman, bukan sekedar kenalan.

Nah kemudian Sahabat. Ini dapat dilabeli untuk tingkatan tertinggi dalam pertemanan. Sahabat banyak mengetahui hal yang tak diketahui kebanyakan teman. Hadir dalam suka maupun duka, dikala sedih maupun gembira. Setia dan selalu sabar dalam menyertai kehidupan kita.

Pastinya sahabat paling sedikit jumlahnya dibandingkan teman dan kenalan. Sehingga memori kenangannya sedikit lebih abadi dan mudah dicari kembali.

Foto bersama sahabat Muslim Ranggamone , ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIS) Sumbawa
Alhamdulillah tuntas 30 tulisan selama Desember 2023. Seperti nama eventnya Gerimis 30 Hari. Dan dibulan Januari 2024 selama 30 hari sudah menunggu @30haribercerita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KARTINI]

KARTINI, banyak sejarah kehidupannya yang kadang "digelapkan" oleh rezim yang pernah berkuasa di negeri ini. Kartini (1) Sejarah yang ditulis penguasa telah menunggangi pemikiran2 kartini untuk maksud yang sama sekali bertentangan dengan cita2 murni kartini. Kartini (2) Betapa emansipasi dan feminisme dijadikan berhala oleh banyak perempuan Indonesia dengan mengatasnamakan Kartini. Padahal bukan itu yang hendak dicapai kartini. Kartini (3) Kekritisan kartini talah terlihat sejak kecil ketika kebiasaan tempo dulu untuk memanggil guru ngaji ke rumah  untuk mengajar membaca dan menghafal al-qur'an tidak disertai dengan terjemahan,kartini tidak bisa menerima hal tersebut. dia menanyakan makna ayat2 yang diajarkan. Bukan jawaban yang didapat, malah sang guru memarahinya. Kartini (5) Kyai sholeh kemudian tergugah untuk menterjemahkan Al-Qur'an kedalam bahasa jawa. Di hari pernikahan kartini kyai sholeh menghadiahinya terjemahan  Al-Qur'an ( Faizhur Rahma...

[MENOLAK TAKLUK]

Jenderal Soedirman pastinya tau benar akan penyakit komplikasi Tuberkulosis yang merusak paru-parunya dan ia bawa bergerilya keluar masuk hutan hingga harus ditandu naik turun bukit. Saya yakin setiap dokter akan menyarankannya Istirahat. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Soekarno juga bukan orang yang tidak mengerti akan penyakitnya saat menolak operasi ginjal. Namun ia tetap memilih masih menjalankan pemerintahan republik  padahal iya mengalami hipertensi yang dipengaruhi ginjalnya, ginjal kiri tidak berfungsi maksimal sedang fungsi ginjal kanan tinggal 25%. Ada juga penyempitan pembuluh darah jantung  pembesaran otot jantung bahkan gejala gagal jantung. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? RA Kartini tak berhenti berjuang lewat literasi dengan berkorespondensi walau ia kemudian mengalami pre-eklampsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan, persalinan atau nifas) saat melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Pernahkan ki...

[SURAT JURU BICARA LISAN DAN HATI]

Setelah mengundurkan diri dari posisi wakil presiden mendampingi Soekarno akibat perbedaan pandangan, bukan berarti membuat hubungan Hatta dengan pasangan dwi tunggalnya itu benar-benar terputus. Persaudaraan dan persahabatan diantaranya tetap berjalan, salah satunya Hatta masih menulis surat-surat masukan pada presiden Soekarno, selain tulisan-tulisannya di koran. Entah apakah surat itu dibaca atau diterima pesan didalamnya. 1902, perempuan 23 tahun ini banyak menuliskan perasaan dan pikiran keseorang wanita dibenua Eropa nun jauh dari Indonesia. Korespondensi mereka tak kurang dari 115 pucuk surat yang kemudian dihimpun menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Mereka berdua adalah RA Kartini dan Nyonya Rosa Abendanon-Mandri, istri Direktur Pendidikan, agama dan industri Hindia Belanda. Banyak orang yang tidak dapat mengungkapkan perasaan dan masukan secara langsung pada orang lain, hingga diperlukan media pesan dengan secarik kertas. Surat, sebuah saksi pera...