Langsung ke konten utama

[PENGGERAK ITU PERUBAHAN]

 


"Setiap RUANG pasti perlu LAKON untuk mengisi peran didalamnya. Dalam tiap peran harus ada PERUBAHAN yang dibawa sebagai RUH PENGGERAK. Jangan lumpuhkan gerakmu hanya dengan buaian godaan yang sifatnya sementara"

Kehidupan didunia ini adalah ruang besar yang disediakan oleh-Nya pada semua makhluk terutamanya manusia yang mendapatkan mandat khusus sebagai pengelola, pemelihara dan pelestarinya. Mandat mengelola bumi itu adalah lakon yang secara jelas telah diperintahkan pada manusia dalam perannya sebagai pemimpin, walaupun hanya pemimpin bagi diri sendiri saja. Tidak merusak lingkungan, tidak memangkas bahkan menghilangkan mata rantai kehidupan atau membantu berjalannya siklus ekosistem yang telah apik bergerak alamiah.

Ruang adalah tempat dan panggung, lakon merupakan peran dan kerja mengisinya. Lalu apalagi yang dibutuhkan? Mesin dan bahan bakar yang akan menggerakan lakon. Jika mesin dan bahan bakarnya baik, ramah lingkungan, hemat dan menghasilkan energi yang besar dan tak lekang oleh waktu maka peran lakon dapat dipastikan akan stabil dan mencapai titik produktifitas tertinggi. Mesin dan bahan bakar yang dapat menjaga stabilitas gerakan itu bernama perubahan. Ia sanggup menjawab segala tantangan dan kebutuhan jaman, menjadi energi yang terus menyala karena sesuai dengan fitrah kemanusiaan untuk selalu menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Namun, itu semua memiliki musuh dan virus yang dapat menggerogotinya bernama godaan terhadap hal-hal instan yang sifatnya sementara. Tak semua dapat menahan menunggu buah perubahan yang tentu memerlukan waktu mulai dari saat menebar benihnya. Sehingga godaan buah sintetis dan imitasi yang penuh dengan racun kimiawi akan sangat melumpuhkan gerak oknum lakon perubahan.

Ayo selalu bergerak bersama ruh perubahan.

25012018 07:02 Kamar 1A5
#IWANWahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri
#Komunitas_Gerimis
#KamisOptimis
www.iwan-wahyudi.net

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...

014 [PERANG DIPONEGORO, PERANG TERMAHAL BELANDA DI INDONESIA]

  Belanda salah satu penjajah Indonesia yang sangat lama dibandingkan negera lainnya. Hal itu bukan berarti mulus-mulus saja. Perlawanan di berbagai daerah di Nusantara meletus silih berganti sepanjang waktu. Walau dengan persenjataan yang sebanding, namun api perjuangan itu tak mampu dipadamkan dengan mudah hingga kemerdekaan itu benar-benar diproklamasikan. Salah satu perang yang dicatat sebagai perlawanan terbesar dan termahal yang dihadapi oleh Belanda ialah Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang meletus selama lima tahun sejak tahun 1825 hingga 1830. Penyebab dari perang Diponegoro ini diantaranya, Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan keraton yang pastinya merupakan akal licik untuk mempengaruhi dan mengadudomba. Selain itu beban ekonomi rakyat akibat aturan pajak yang diberlakukan Belanda, pengusiran terhadap rakyat karena tanahnya termasuk tanah yang disewakan. Dan yang paling khusus adalah pemasangan patok-patok jalan oleh Belanda yang melintasi makam para leluhur Pa...

[DARI CAHAYA LAMPU KITA BELAJAR MENJAGA FASILITAS NEGARA]

Suatu ketika khalifah Umar bin Khatab RA kedatangan seseorang saat mengerjakan tugas Negara dengan diterangi cahaya lampu. Setelah mempersilahkannya masuk dan duduk sang Khalifah bertanya pada tamu “ Apakah yang akan kita bicarakan adalah masalah Negara atau masalah pribadi ? “ . Ketika sang tamu menjawab permasalahan pribadi Umar langsung mematikan lampu dan sang tamu dibuatnya terkejut. Belum habis keterkejutan sang tamu pemimpin kaum muslimin ini menjelaskan, sebelum sang tamu datang ia sedang mengerjakan tugas Negara dengan menggunakan lampu yang merupakan fasilitas Negara, sekarang kita akan membicaraka permasalahan pribadi sehingga tidak layak jika juga harus menggunakan fasilitas Negara. Mungkin cerita diatas menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan memisahkan mana yang menjadi amanah Negara atau public yang sedang melekat pada kita dengan status pribadi kita. Kisah diatas kemudian melahirkan pertanyaan ngeles kita “ Ah itukan wajar karena mereka sahabat Rasul da...