Langsung ke konten utama

021 [MEMBUKUKAN PERJALANAN]

 



"Jalan-jalan kita harus jadi buku." (Asma Nadia)
Jalan-jalan tak harus di artikan sekedar pergi melancong atau tamasya semata. Berkunjung ke suatu tempat dengan tujuan tertentu, bermukim sementara saat menuntut ilmu, menduduki jabatan tertentu sementara waktu masuk dalam sebuah perjalanan juga. Perjalanan hidup dalam sebagian kecil rentang waktunya.
Buku "Inspirasi Dari Negeri Koala" berisi tentang perjalanan Soni Ariawan (sekarang dosen UIN Mataram) dan istri selama menimba ilmu program magister di negara Australia.



Sedangkan buku "Inspirasi dari Gen Pemenang" Catatan ringan pengalaman dan perjalanan seorang sekretaris PKS Kabupaten Dompu Noval Palandi selama satu periode 2014-2019.
Perjalanan study banding 20 Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) selama 3 hari 2 malam (17-19 Maret 2015) ke negeri jiran Singapore terjejak dalam buku "From Sumbawa with Dream". Masing-masing Mahasiswa menulis pengalamannya sesuai dengan karakter dan sudut pandangnya. " Menjadi pemimpin adalah kesediaan untuk memaklumi banyak hal. Dan berziarah adalah proses untuk menuju permakluman itu." (DR. H. Zulkieflimansyah, Pendiri Universitas Teknologi Sumbawa)
Buku "Melawan Dengan Damai" Berisi renungan inspiratif yang saya alami dan dapatkan selama awal pandemi covid-19 pada Maret sampai dengan Juli 2020. Masa-masa yang sangat berat membersamai ratusan Mahasiswa di Asrama Universitas Teknologi Sumbawa.
"Kepak Sayap Elang Muda, Dari Sumbawa untuk Semesta" Kisah-kisah inspiratif 14 Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa dari angkatan 2014 hingga 2017 dari enam fakultas. Cerita para Elang Muda (julukan Mahasiswa UTS) dalam menaklukan keterbatasan ditahun-tahun awal berdiri hingga perjalanan keberbagai negara mengukir prestasi.
Sedangkan buku yang akan terbit "Cinta, Kata dan Do'a, Seminggu: Safari Literasi Maluku" Karya bang Taufik Hidayatullah yang membersamai Duta Baca Indonesia Bang Gol A Gong selama keliling Maluku menebar virus Literasi ke sekolah-sekolah, komunitas Literasi dan semua pegiat literasi lainnya.



"Pada akhirnya setiap perjalanan akan berakhir sia-sia jika tidak dituliskan." [ Golagong; Duta Baca Indonesia ]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...

014 [PERANG DIPONEGORO, PERANG TERMAHAL BELANDA DI INDONESIA]

  Belanda salah satu penjajah Indonesia yang sangat lama dibandingkan negera lainnya. Hal itu bukan berarti mulus-mulus saja. Perlawanan di berbagai daerah di Nusantara meletus silih berganti sepanjang waktu. Walau dengan persenjataan yang sebanding, namun api perjuangan itu tak mampu dipadamkan dengan mudah hingga kemerdekaan itu benar-benar diproklamasikan. Salah satu perang yang dicatat sebagai perlawanan terbesar dan termahal yang dihadapi oleh Belanda ialah Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang meletus selama lima tahun sejak tahun 1825 hingga 1830. Penyebab dari perang Diponegoro ini diantaranya, Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan keraton yang pastinya merupakan akal licik untuk mempengaruhi dan mengadudomba. Selain itu beban ekonomi rakyat akibat aturan pajak yang diberlakukan Belanda, pengusiran terhadap rakyat karena tanahnya termasuk tanah yang disewakan. Dan yang paling khusus adalah pemasangan patok-patok jalan oleh Belanda yang melintasi makam para leluhur Pa...

[DARI CAHAYA LAMPU KITA BELAJAR MENJAGA FASILITAS NEGARA]

Suatu ketika khalifah Umar bin Khatab RA kedatangan seseorang saat mengerjakan tugas Negara dengan diterangi cahaya lampu. Setelah mempersilahkannya masuk dan duduk sang Khalifah bertanya pada tamu “ Apakah yang akan kita bicarakan adalah masalah Negara atau masalah pribadi ? “ . Ketika sang tamu menjawab permasalahan pribadi Umar langsung mematikan lampu dan sang tamu dibuatnya terkejut. Belum habis keterkejutan sang tamu pemimpin kaum muslimin ini menjelaskan, sebelum sang tamu datang ia sedang mengerjakan tugas Negara dengan menggunakan lampu yang merupakan fasilitas Negara, sekarang kita akan membicaraka permasalahan pribadi sehingga tidak layak jika juga harus menggunakan fasilitas Negara. Mungkin cerita diatas menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan memisahkan mana yang menjadi amanah Negara atau public yang sedang melekat pada kita dengan status pribadi kita. Kisah diatas kemudian melahirkan pertanyaan ngeles kita “ Ah itukan wajar karena mereka sahabat Rasul da...