Langsung ke konten utama

[UTUHLAH MEMAHAMI]

Tetiba semua bersorak gembira hampir bersamaan ketika lampu listrik itu menyala menunjukkan kebolehannya menerangi ruangan yang baru saja diterpa gulita akibat listrik yang padam. Saya hanya tersenyum tipis saja. Dalam hati saya bergumam "kenapa listrik cepat sekali nyalanya?". Aneh, iya pasti semua akan menganggap aneh, bahkan ada yang menjuluki sesat fikir. 

Seandainya ada yang bertanya "Kok bisa begitu bro, orang lagi seneng listrik nyala malah dirimu senyum manyun?". Tentu saya dengan senang hati akan menjawab memberikan keterangan. Kalian tau sekarang malam apa? Ini malam bulan purnama, jika listrik cepat menyala maka kalian pastinya tak bisa menikmati pesona sang ratu malam itu karena sibuk dengan cahaya listrik yang mengalihkannya dengan kemanjaan aktifitas didalam ruangan bersama alat-alat elektronik hiburan lainnya.

Orang yang berpikir melawan arus bukan berarti itu negatif, bisa jadi prasangka negatif kita itu karena tak utuh memahami apa yang orang itu pikirkan. So, tetap berprasangka positif dan menjaga kehangatan persahabatan.

22112018 19:36 Kamar 1A5
#IWANwahyudi 
#MariBerbagiMakna 
#inspirasiwajahnegeri 
www.iwan-wahyudi.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[SELAMAT HARI GURU]

  Era sekarang pasti kalian semua punya guru. Walau cuma guru Sekolah Dasar, jika pendidikan kalian kandas ditengah jalan karena satu dan lain hal. Atau guru non formal/informal, seperti guru ngaji atau pelatihan bagi kalian yang sama sekali tidak menyicipi bangku sekolah. Sepertinya tak mungkin kalian tak punya guru sama sekali hingga titik ini bukan? Ada beberapa pengertian apa itu guru dari asal katanya. Apalagi jika membandingkan kata guru dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. Jika dilihat dari fungsi dan perannya tak bisa diwakilkan dengan satu kata, "guru" itu saja. Secara etimologi kata guru berasal dari bahasa Indonesia yang diartikan orang yang mengajar (pengajar, pendidik, ahli didik). Dalam bahasa jawa, sering kita mendengar kata „guru‟ diistilahkan dengan “digugu dan ditiru”. Kata “digugu” berarti diikuti nasehat-nasehatnya. Sedangkan “ditiru” diartikan dengan diteladani tindakannya. Sementara itu dalam bahasa Inggris terdapat kata yang semakna dengan kata gur

[GURU ITU...]

Guru itu air... Kelembutan yang menetes tiada henti Pelan nun syahdu menembus otak bebal Jernih memenuhi penampang sanubari Bening mengalirkan kehidupan kekal Guru itu api... Semangat yang membara tiada jeda Pengobar obor ditengah gulita Pelita yang menyala menembus ruang-ruang hampa Selalu tegak melintasi lini masa Guru itu mutiara... Walau tersembunyi dalam dasar samudera Gelap dalam hening, riak ombak permukaan Terbuang dari riuh pemuji pesona Tak tertipu oleh lembar rupiah memuakkan Guru itu Bumi... Pemilik sabar tiada tepi Sesak dengan ulah-ulah manusia Genggam lentik yang selalu merayu Mendayu dalam dekapan ilmu Guru itu mentari... Lintasan kedisiplinan tanpa pamrih Mendung dan gulita awan tak menghalangi Terus dalam konsisten mengitari rotasi Memberi hangat dan cahaya sejak dinihari Guru itu udara... Perajut butir-butir kasih tanpa balas Budi Penyulaman tenun cinta tanpa bayaran Memberi apa yang murid butuhkan Tanpa memandang status sana sini Guru itu Nilai... Bukan

005 [TAK ADA MANTAN GURU]

"Yang paling hebat bagi seorang guru adalah mendidik. Dan rekreasi paling indah adalah mengajar. Ketika murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan, kadang hati teruji kesabarannya. Namun hadirkanlah gambaran bahwa satu di antara dari mereka kelak akan menarik tangan kita ke surga." (KH. Maimun Zubair) Satu ketika sebelum wabah Covid melanda, kami mengantarkan biskisan lebaran ala kadarnya kepada guru ketika SMP dulu. Bagi saya sejak taman SMP belum pernah mengunjungi salah satu pak guru ini, mungkin hanya pernah satu dua kali berpapasan dan menyapa singkat. Beliau bercerita sekaligus memberikan nasehat, "Sejak dulu saya selalu mendo'akan siswa-siswa yang masih teringat namanya, baik yang pintar maupun nakal. Karena saya yakin di antara mereka pasti ada yang jadi orang." Saya satu di antara yang setuju tidak ada istilah mantan guru. Karena setiap guru baik yang kita suka atau tidak, yang favorit atau biasa saja, mereka pernah memberi ilmu dan mendi