Langsung ke konten utama

[ASTRA, budayA Sejarah dan sasTRA]

"Jiwa dengan getaran sama yang terserak dalam jagad bumi, akan dipertemukan di ruang yang sama, cepat atau lambat. "

Saya diantara yang meyakini tiap orang-orang dengan kecenderungan hobi, pikiran, perilaku serupa akan dipertemukan suatu waktu nantinya. Betapa banyak komunitas yang berdiri menyatukan titik temu yang sama dari beragam latar manusia. Tak sedikit mereka yang berhimpun dalam alam pikiran tertentu dari beraneka status sosial. 

Budaya bangsa ini sebuah tema yang tak putus menjadi bahan diskusi dan kajian. Sejarah masa lalu sebuah jejak identitas yang tak bisa dipisahkan dengan sejarah masa depan yang sedang ditulis. Dan kekayaan sastra menyajikan ragam tutur dan ekspresi anak-anak manusia dalam lintasan semua jaman. 

Saat saya selesai service motor, beliau baru tiba. Namun, saya ditahan untuk ngopi gratis dulu ditempat bengkel dealer sepeda motor itu. Obrolan dan diskusi selama dua jam itu dimulai, padahal motor kami sudah selesai di service. 

Penasaran kenapa kami begitu akrab, padahal ini pertemuan ketiga saya dengan beliau dalam tiga tahun ini yang sebelumnya tak pernah saling kenal?

Berawal dari pertemuan sebelumnya Maret lalu disosialisasi duta bahasa provinsi yang di adakan di UTS. Kami sempat saling menyapa dan sedikit sharing singkat, amat singkat malah cuma 10 menit tentang sejarah dan budaya. Akhirnya berlanjut saat service motor kemarin itu. Banyak yang kami bicarakan hingga literasi sejarah dan budaya lokal serta bagaimana upaya mewariskannya pada generasi muda. 

Karena hampir Adzan dzuhur berkumandang, kami harus mencukupkan obrolan dengan sebuah rekomendasi untuk bertemu kembali mendiskusikan perihal Budaya, Sejarah dan sastra. Terimakasih Ayahanda Aries Zulkarnain atas kesempatan saya ngilmu. 

Nb: ini buka masker dan dekatan cuma kurang dari 7 detik setelah cuci tangan, ukur suhu dan sebagainya sesuai protokol kesehatan. 

31052020
#IWANwahyudi
#InspirasiWajahNegeri 
#MariberbagiMakna 
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...