Langsung ke konten utama

[PERAN ABADI]


Mungkin engkau tak dapat menjalankan sebuah peran sesuai dengan level orang lain, tapi setidaknya engkau telah menjalankan peran itu semaksimal kapasitas dan kemampuanmu. #reHATIwan

Mungkin kita sering membandingkan diri dengan orang lain. Orang yang kaya dapat bersedekah lebih banyak dibanding kita yang pas-pasan hidupnya. Orang yang berilmu lebih banyak dapat berbagi ilmu dibanding yang sedikit ilmunya, enaknya menjadi para novelis terkenal yang banyak menginspirasi orang dibanding kita yang baru belajar menulis.

Sahabat, jika kerjaan kita hanya mencari dan menjadi pembanding diri dengan orang lain, pasti tidak akan ada ujungnya hingga kiamat sekalipun. Karena dalam hidup tak ada yang serupa walaupun itu pada anak kembar identik. Dan kecenderungan manusia menjadi berhenti beramal dengan alasan tak akan mampu menyaingi mereka yang sudah berada dilevel atas.

Kembali Ingat Peran Abadimu
Dalam membandingkan sesuatu hendaknya itu disandarkan pada peran yang sedang kita jalankan. Bisa jadi mereka lebih tinggi bukan karena kita tidak bisa tapi karena kita sedang menjalani peran yang berbeda dengan tingkat kesulitan juga kesuksesan yang berbeda. Peran Abadi kita setidaknya ada dua : sebagai hamba dan pengelola semesta. Dalam menilai penghambaan terhadap-Nya bukan dinilai dari volume maupun frekuensi peran tetapi memaksimalkan peran walau dengan kapasitas yang terbatas, tak mengingat-ingat bahkan menyebut-nyebut peran yang telah dilaksanakan karena ia akan menggerogoti keikhlasan hingga musnah. Dalam mengelola semesta, walau semua ingin menjadi pemeran dipuncak tapi itu akan timpang jika tak ada yang menjadi pemeran pendukung. Ingat kembali peran abadi kita, saat hati sudah mulai membanding-bandingkan antara nikmat dengan lelah, mudah atau sulit dari setiap peran yang dilakukan, karena itu akan menjadi jebakan yang mematikan diri.

Lebih baik kita berperan kecil tapi dalam alam kenyataan dari pada beramal melimpah  namun masih dalam alam mimpi yang manis.

19122018 11:27 Lantai I Rumah Pembelajaran
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWargaNegeri
@iwanwahyudi1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

07 [EMAS ACEH UNTUK INDONESIA] Gerimis Desember

  Pada 16 Juni 1948, Presiden Soekarno berpidato di Kutaraja (sekarang Banda Aceh), salah satu isinya meminta rakyat Aceh menyumbang untuk Republik yang masih rentan karena kekosongan kas negara. Kemudian para Teungku dan tokoh Aceh ikut turun tangan, diantaranya Teungku Muhammad Daud Beureueh dengan pengaruhnya dan Teungku Nyak Sandang yang saat itu masih berusia 23 tahun, berinisiatif menjual emas dan tanah miliknya. Kemudian diikuti oleh para saudagar kaya Aceh hingga rakyat kecil pun banyak berkontribusi menyumbang emas yang disimpannya secara sukarela.   Pada akhir kunjungannya 20 Juni 1948 dari rakyat Aceh terkumpul 20 kilogram emas dan setidaknya tidak kurang 120 ribu dolar Singapura untuk membeli sebuah pesawat Dakota pertama milik republik yang diberi nama RI-001 Seulawah. (Buku “Pemuda Inspirasi Wajah Negeri” halaman 22-23). Banjir dan longsor yang menimpa Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara akhir bulan November lalu memakan korban lebih dari 900 jiwa meninggal ...

12 [BUKU KARYA KOMUNITAS] Gerimis Desember

  Buku karya para pegiat menulis tentu sudah biasa. Buku karya komunitas literasi, itu harus karena merupakan pembuktian. Buku tulisan komunitas menulis, tidak aneh. Yang malahan aneh jika komunitas menulis tidak memproduksi tulisan dan melahirkan buku karya. Bulan lalu alhamdulillah bersua dengan buku "Bukan Kisah Biasa, Perjalanan Cinta Para Pejuang Al-Qur'an" dan berjumpa salah seorang penulisnya Mbak Rahayu Praya Ningsih . Bukunya masih hangat, terbit bulan November lalu. Berisi 25 tulisan dari 14 penulis pegiat Al-Qur'an pada Graha Alquraniyah Mataram. Isinya terkait kisah-kisah inspiratif dan berenergi yang tercecer dari aktivitas mereka pada zona pengabdiannya tersebut. Walau saya dulu pernah membaca cemoohan seorang akademisi, "Nulis buku kok banyak sekali penulisnya?". Saya dalam hati bertanya balik, "Emang ada larangannya dan haram?". Mungkin si akademisi lupa ini buku, bukan jurnal yang punya batasan jumlah penulis. Selalu angkat to...

13 [SAKIT DAN MINDSET] Gerimis Desember

  Akhirnya harus konsultasi ke dokter setelah tiga hari mencoba survive dengan batuk dan radang tenggorokan. Biasa akhir-akhir ini penyakit musim cuaca tak menentu banyak mencari tempat di masyarakat, macam batuk, flu, radang, demam dan sekawanan nya. Dan saya beruntung beberapa dokter tempat meminta "racikan" penyembuh selalu memberi ruang bertanya dan dapat pencerahan lebih banyak dari waktunya memeriksa di atas ranjang pemeriksaan. Saya sampaikan, coba-coba saya lihat di dunia maya tentang sakit yang diderita. Terkait penyebab, gejala, efek samping dan pengobatannya. Si dokter memberi saran agar tidak sepenuhnya mengikuti hal itu. Sebab tanpa didasari pemeriksaan terhadap pasien yang membaca, tiap pasien tidak sama persis gejalanya. Apalagi kemudian video-video di media sosial itu mempengaruhi mindset dan alam bawah sadar hingga menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan berlebihan pada sakit yang di derita. Ujungnya kepikiran dan membuat tubuh lebih cepat drop. Kami tutup ...