"Benar-benar membaca dan membaca benar-benar."
Kalimat itu menjadi salah satu kata-kata hari ini yang disampaikan oleh Ibu Drs. Dwi Pratiwi, M. Pd, Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB ketika menerima silaturahim kami Forum Lingkar Pena (FLP) Provinsi NTB pagi ini.
Sosok yang baru saja menjabat 1 Maret 2025 itu menceritakan program pendampingan komunitas hingga lokus pustakawan sekolah, tingkat pemahaman literasi NTB masih rendah, literasi naskah-naskah kuno hingga program literasi di kawasan desa wisata.
Saya dalam kesempatan berharga itu menyampaikan kegelisahan dan beberapa masukan.
1. Menumbuhkan literasi di mulai dari sekolah. Hal ini seiring dengan rendahnya literasi sekolah sehingga perlu perhatian juga kebijakan kongkrit dari semua institusi pemerintah yang terkait.
2. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi dengan komunitas literasi baik komunitas yang terdata (memiliki legal formal berakta pendirian) hingga komunitas yang tumbuh ditengah masyarakat, namun belum memiliki legal formal kelembagaan.
3. NTB memiliki banyak sumber ide tulisan dan literasi mulai dari keanekaragaman kuliner, sejarah hingga budaya.
4. Pejabat mendorong literasi dengan mengapresiasi tulisan dengan membeli buku karya para penulis lokal, bukan hanya menunggu "hadiah" cenderamata dari penulis.
Di akhir pertemuan, ibu berkacamata itu berpesan, "FLP semangat untuk selalu menulis. Dunia tulis menulis tiada habisnya."
Cordova Street A-03, 15 April 2025
#MariBerbagiMakna #reHATIwanInspiring #reHATIwan #pemuda #MemungutKataKata #IWANwahyudi #InspirasiWajahNegeri #BalaiBahasaNTB
@rehatiwan @rehatiwaninspiring
www.rehatiwan.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar